Luna ~ 25

1.3K 44 0
                                    

Prang!

Serpihan kaca dimana-mana, botol minuman beralkohol berserakan dan puntung rokok dibiarkan begitu saja di dalam kamar.

"Arggghh siall. Bangsat." teriak Viko begitu menggelegar di kamar. Untung saja kamarnya kedap suara sehingga orang lain tidak mengetahui suara teriakan Viko.

Viko membanting semua benda yang di sekitarnya, melampiaskan seluruh emosinya yang semakin menggebu. Ucapan penolakan balikan sama Luna membuat Viko sebringas ini. Darah segar mengalir dari sekitar jari tangannya, namun itu tidak berefek bagi Viko. Baginya ucapan penolakan Luna lebih menyakitkan dibanding luka berdarah di tangannya ini.

Viko menatap foto Luna di galeri hpnya sambil tersenyum miris. "Kenapa Lun kenapa? kenapa lo gabisa buka sedikit saja hati lo buat gue? gue sayang sama lo, sayang."

"Niat gue datang kembali buat memperbaiki semuanya. Ceritakan semuanya. Bagi gue hubungan kita belum kelar. Tapi kenapa lo seperti ini?" ucapnya lagi sambil menatap foto Luna.

Tok tok tok!

"Nak Viko, ni bibi nak, bukain pintunya." teriak bibi dari luar.

Prang! Bunyi pecahan kaca terdengar jelas. Membuat bibi semakin cemas pada anak majikannya.

"Astaga ya Tuhan nduk, bukain pintunya." suruh bibi sambil menggedor pintu. Namun si empunya kamar tak kunjung membuka pintunya.

Mendengar suara gaduh berasal dari kamar Viko, ayahnya langsung menuju ke kamarnya.

"Ada apa ribut-ribut bi?" tanya ayah to the point.

"I-itu tuan, nak Vi-ko-"

"Bibi menjauh dari pintu. Saya akan coba dobrak pintunya." suruh ayah ambil ancang-ancang dobrak pintu.

Brak!

Pintu pun terbuka, ayah dan bibi segera masuk ke kamar Viko dan terkejut melihat kondisi kamar Viko dan-

"Vikoo!" teriak bibi sambil berlari menuju Viko yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai dengan tangannya yang bersimbah darah.

"Segera panggil supir siapkan mobil, saya akan bawa dia ke rumah sakit." suruh ayah sambil berusaha gendong Viko sampai ke mobil.

***

Jangan pernah sakiti dirimu demi aku, senekad apapun kamu, jika hati ini masih lelah untuk disakiti aku takkan mendekatimu


Ruang Operasi

Pria paruh baya mondar mandir sambil menunggu dokter keluar dari ruangan itu. Sudah 3 jam lamanya dia menunggu hasil operasi tersebut.

"Ayahh." teriak wanita seumuran dengannya lari sambil menangis. Pria tersebut memeluk wanitanya dengan erat, menyalurkan kekuatan buat nya agar kuat dan sabar. Wanita itu menangis kencang, saat melihat putra kesayangannya berada di dalam bersama para dokter.

"Yah, kenapa? kenapa anak kita dioperasi? apa yang terjadi padanya?" tanya istrinya.

"Dia kekurangan darah. Luka sobek yang berada di pergelangan tangannya hampir mengenai nadi nya."

"Kenapa bisa terjadi yah? apa penyebab Viko sampai dia nekad bunuh diri?"

"Ayah tidak tahu, tapi pasti ada hubungannya dengan perempuan itu."

"Perempuan itu? siapa?"

Ayah pun menunjukkan foto perempuan yang ada di galeri hp Viko ke istrinya, dan membuat istrinya pun emosi.

"Kenapa lagi sih? Sampai Viko nyakitin dirinya demi itu cewe?"

Ceklek!

Para suster dan dokter pun keluar sambil memindahkan Viko ke ruang rawat.

"Dok, bagaimana dengan kondisi putra saya dok?" tanya ayah Viko.

"Apakah kalian orangtua Viko?"

"Ya dok, saya dan istri saya adalah orangtua Viko."

"Bisa ikut saya sebentar?"

***

"Viko di operasi?" tanya Luna kaget mendengar kabar dari Ferdo bahwa mantannya, Viko di operasi.

"Terus gimana kabarnya?" tanya Luna lewat telpon.

"Gue gak tau, gue baru sampai di rumah sakit katanya dia belum siuman, tapi sudah selesai sih operasinya." jawab Ferdo. Mungkin kalian bingung kenapa Ferdo datang ke rumah sakit jenguk Viko, karena mereka berdua adalah saudara sepupu. Dan Luna juga gak tau hubungan antara mereka bedua.

"Kok bisa dia dioperasi?" tanya Luna lagi.

"Dia kekurangan darah, karena pergelangan tangannya robek dan nadi nya hampir saja putus. Kata om itu, kejadian Viko berasal dari lo."

"Kok gue sih?"

"Karena pas Viko ga sadarkan diri, ayahnya mengambil hp nya dan melihat foto lo. Jadi mereka mengira niat bunuh diri Viko karena lo."

Deg!

Karena gue? apa dia frustasi saat gue menolak dia? astaga Viko, gue ganyangka ternyata lo bodoh. Kenapa lo bisa melukai diri lo sendiri? apa lo pikir dengan lo terluka gue jadi luluh dan kembali kepada lo? please jangan bertingkah bodoh Vik.

Luna tahu, kalau Viko benaran sayang sama Luna. Dia akan berusaha apapun caranya agar Luna kembali kepadanya. Namun apa daya, sebesar apapun usahanya, jika hatinya masih lelah buat disakiti, dia tidak akan mampu kembali lagi.

LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang