Chapter 3

159 7 0
                                    

Uzumaki-Scarlet Ramen Shop

"Nah ini lho toko ramen yang terkenal di kota ini", kata Boruto.
"Waaaah bagusnya tempat ini", puji Mbappe.
"Ayo kita masuk". Boruto mengajak Mbappe, Neymar, dan Navas masuk ke dalam toko. Mereka berempat duduk di kursi bar yang ada di toko itu.
"Madame Erza kami pesan ramen empat", kata Boruto.
"Kalau boleh tahu, ramen apa tepatnya?", tanya Erza.
"Aku pesan ramen miso". "Samakan saja, Madame Erza", kata ketiga rekan Boruto yang lainnya.
"Oui. Ramen Miso empat!". "Baiklah!", balas Naruto dengan nada berteriak dari dalam dapur.

"Sepertinya kau sedang good mood nih, mana mengajak teman - temanmu lagi", kata Erza sembari tersenyum simpul.
"Iya nih, Madame Erza. Aku baru saja menyelesaikan laga debutku di PSG-ttebasa. Perkenalkan, ini teman - teman baruku namanya Monsieur Neymar, Monsieur Mbappe, dan Monsieur Navas", kata Boruto sembari mengenalkan ketiga teman barunya kepada Erza.
"Bonjour, kalian bertiga". Erza  tanpa sengaja melihat kruk dan tungkai Neymar yang diperban. "Kenapa anda membawa kruk dan tungkai anda diperban, Monsieur Neymar?".
"Ooh ini?", kata Neymar sambil menunjuk tungkainya yang diperban dan memegang kruknya. "Di pertandingan tadi saya terkena tekel lumayan keras dari salah satu bek Marseille. Untungnya wasit langsung mengkartu merah bek itu. Namun karena tekel ini juga, saya mungkin takkan bermain selama beberapa waktu".
"Semoga cedera anda cepat sembuh, Monsieur Neymar".
"Terima kasih simpatinya, Madame ekhem... Erzaa", kata Neymar dengan nada menggoda.

Naruto langsung keluar dari dapur. "Berhenti menggoda istriku, Neymar. Atau akan kuhajar wajahmu dengan centong ini", teriaknya sambil menunjuk centong yang dipegangnya. "Kau mau hah!?". Naruto lalu memberi deathglare gratis kepada Neymar.
Neymar terdiam seribu bahasa akibat ketakutan. "Bagus, setidaknya kau tahu sopan santun. Jangan goda istriku lagi, atau kau akan dapat yang lebih dari ini... paham!?", tanya Naruto sembari menatap tajam Neymar dengan nada mengancam. Neymar mengangguk takut sementara Mbappe dan Navas terkikik akibat melihat Neymar habis dideathglare Naruto.
"Kalian berdua juga!", teriak Naruto dengan tatapan setajam elang kepada Mbappe dan Navas, yang membuat mereka berdua sontak bergidik ngeri.
"Sudahlah, Naruto-kun. Sebaiknya kau kembali memasak saja ya", kata Erza menenangkan.
"Baiklah, hime". Naruto lalu kembali ke dapur.

"Huwaaa... gagal sudah aku mendapatkan gadis berambut merah itu, padahal dia cantik dan lemah lembut", ucap Neymar sembari menangis dengan air mata anime.
"Hihihi... udah deh bro. Mending cari yang lain saja, lagipula gadis - gadis Brazil juga cantik dan cocok kok buatmu", ujar Mbappe sembari merangkul.
"Setuju nih dengan Mbappe", kata Navas.
"Iya deh iya, kalian benar", kata Neymar dengan nada pasrah.
"Untung saja aku belum punya pacar-dattebasa", batin Boruto sambil terkikik.

Neymar tengah membaca berita di ponselnya.
"Waaaah musim depan El Clasico tidak akan seperti dulu lagi nih", kata Neymar sambil fokus membaca berita di ponselnya.
"Emangnya kenapa bro?", tanya Mbappe.
"Nih. Messi mau hengkang dari Barca sementara Ramos sudah dalam proses hengkang dari Real Madrid".
"Waah, iya nih. Penyebabnya gara - gara mereka tidak dihargai lagi oleh klub mereka, benar - benar pesepakbola senior yang malang", kata Mbappe sambil melirik ke layar ponselnya Neymar.
"Sepak bola sekarang memang hanya tentang bisnis dan uang Mbappe. Tiada lagi yang namanya pertunjukan adu skill antar pemain dan adu taktik antar kedua tim. Kedua hal itu seakan terlupakan dan nyaris punah dalam persepakbolaan saat ini", kata Navas.
"Apapun yang terjadi, semoga saja Señor Messi dan Señor Ramos memilih untuk bergabung bersama kita disini".
"Kau benar, supaya para suporter kita dapat menyaksikan kelahiran trio MSN 2".
"Akan jadi menarik kalau sampai hal itu benar - benar terjadi".

"Ini ramennya". Naruto menyajikan ramen pesanan para pemain PSG.
"Bon appêtit!". Keempat pemain PSG itu menyantap ramen pesanan mereka masing - masing.
"Rasanya tetap seenak dulu", batin Boruto puas.
"Ramen ini enak sekaliiii", kata Mbappe dan Neymar dengan mata berbinar lalu kembali menyantap ramennya.
"Kalian benar bro", ujar Navas Navas sembari melirik Neymar dan Mbappe sebelum kembali fokus menyantap ramennya.
"Hehe... itulah sebabnya mengapa toko Uzumaki-Scarlet Ramen Shop, menjadi toko ramen paling terkenal sekota Paris-ttebayo", kata Naruto. Neymar, Mbappe, dan Navas mengangguk setuju.
"Kudengar - dengar Boruto baru menjalani debutnya di "Le Classique" bersama kalian, benarkah itu?", tanya Naruto.
"Itu benar, Monsieur Naruto. Tepatnya debut yang luar biasa, karena di laga tadi ia tidak hanya menunjukkan kemampuannya dalam menjaga gawang, tetapi juga untuk mencetak gol. Buktinya gol pembuka keunggulan kami saja dicetak oleh dia", kata Navas sambil menunjuk Boruto.
"Monsieur Navas bisa saja deh, golku di laga tadi hanya kuanggap hoki saja-ttebasa".

"Dan Monsieur Naruto tahu? Pada laga itu juga, Biruti membuat kapten Marseille, Dimitri Payet, malu tujuh turunan loh akibat penaltinya ditepis oleh Boruto dan ia melakukan gestur ala Buffon padanya", kata Mbappe.
"Monsieur Mbappe jangan ikut - ikutan deh", kata Boruto sembari menoleh ke Mbappe dengan mendengus.
"Dasar Buffon muda", ujar Mbappe sembari menepuk bahu Boruto jahil.
"Buffon muda?". Naruto jadi bingung dengan panggilan itu.
"Itu hanya panggilan akrabku padanya, Monsieur Naruto. Habisnya bakat Boruto memang benar - benar seperti Buffon", kata Mbappe.
"Souka". "Aku pun sempat bilang pada Boru kalau ia terus melakukan gestur apa Buffon itu maka dia bisa saja cepat - cepat dipanggil timnas Prancis. Akan tetapi dianya malah sedikit marah gara - gara aku bilang begitu".
"Monsieur Mbappe", kata Boruto dengan nada sedikit marah.
"Tuh buktinya", kata Mbappe sambil menunjuk Boruto cepat.

"Kau sudah semakin hebat Boruto. Papa bangga padamu", batin Naruto sambil tersenyum bangga dan tanpa sadar menitikkan air matanya.
"Monsieur Naruto anda menangis?", tanya Neymar.
"Eh? Tidak kok. Mataku hanya kelilipan saja-ttebayo", kata Naruto.
"Oooh hanya itu saja ternyata". Neymar lalu kembali menyantap ramennya. "Kenapa pria ini berbagi kalimat aneh yang sering diucapkan Boruto ya? Apa jangan - jangan Monsieur Naruto itu ayahnya Boruto?", batin Neymar heran. "Tidak... tidak, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, Neymar", batin Neymar sambil menggelengkan kepalanya.

Kantor FFF

"Haaaah Prancis masuk grup neraka nih di Euro 2020. Ada pemenang World Cup 2014, pemenang Euro 2016, Hungaria, dan Prancis sendiri pemenang World Cup 2018", kata talent scout aka Vieira. Si talent scout membuka ponselnya. Ia menonton laga bertajuk Le Classique. Namun ia tertarik dengan Boruto si kiper PSG.
"Waaaah jika Lloris pensiun dari timnas nggak usah khawatir nih. Mari kita lihat seberapa berbakat sebenarnya dirimu, Monsieur Boruto". Vieira lalu mulai mengamati laga "Le Classique".

Video pun dimulai dan sang Talent Scout aka Patrick Vieira pun langsung dibikin terkejut bukan main, karena Boruto mencetak gol dari gawangnya sendiri.
"Oh my... I cannot believe this kid can score from that far. Nice opening Boruto", katanya dengan nada memuji. Video pun kemudian berlanjut ke momen dimana Boruto berhasil menepis dua shooting dari dua pemain Marseille dan melakukan gestur ala Buffon, yang membuat keduanya hanya bisa saling merangkul dan berjalan sambil tertunduk malu.
"Wah... wah... wah, benar - benar seperti Buffon. Kau bahkan berhasil membuat mereka berdua malu setengah mati". Video pun kemudian berlanjut dan kali ini Vieira berhasil dibuat tertawa luar biasa, karena Boruto berhasil menepis penalti kapten Marseille, Payet, dan melakukan gestur ala Buffon terhadapnya yang membuatnya malu 7 turunan.
"Ahahahahahahahahaaaah, kau berhasil membuat kapten Payet kehilangan harga diri nak". Vieira lalu tertawa ngakak sampai meneteskan air mata.

"Ketawa mulu kau, Vieira. Apa kau sudah mendapatkan kiper yang cukup mumpuni bagi timnas kita?', tanya Deschamp dengan nada ketus.
"Sudah pelatih, namanya Boruto Armando Reiss dari PSG dan ia memiliki skill layaknya Buffon serta bisa mencetak gol", kata Vieira.
"Mencetak gol!?", tanya Deschamp dengan nada tak percaya. Vieira mengangguk.
"Biar saya putarkan lagi videonya, agar anda dapat menontonnya".
"Baiklah". Deschamp lalu duduk di samping Vieira dan mulai mengamati video yang diputarkan oleh Talent Scoutnya itu.MDeschamp pun kemudian mengamati kembali video laga "Le Classique", yang tadinya ditonton oleh Talent Scout nya.

"Hmph, dia benar - benar seperti Buffon tetapi lebih baik dan lebih mumpuni", gumam Deschamp. "Siapa nama kiper muda PSG itu, Vieira?".
"Namanya Boruto Armando Reiss dan dia baru berumur 16 tahun", kata Vieira.
"Temui anak itu dan bawa dia ke hadapanku secepatnya. Cara apa pun tidak masalah, karena aku ingin ini menjadi kejutan baginya".
"Baiklah pelatih. Saya akan membawa Monsieur Boruto ke hadapan anda secepatnya". Vieira lalu pergi meninggalkan ruangan Deschamp.
"Cara apa saja boleh kan? Hmm... aku jadi punya ide yang bagus untuk membawa Monsieur Boruto ke hadapan pelatih", batin Vieira dengan senyum seringai yang terpatri di wajahnya.

TBC...

Duuuh ada yang mulai curiga dengan kemiripan Boruto dengan Naruto.
Kira - kira kapan ya Boruto tahu kalau sebenarnya itu dia diadopsi oleh Historia?

Vote and Comment, Please!

Goalkeeper's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang