Chspter 24

148 3 0
                                    

Yashin dan Hinata duduk di atap di sebuah Stadion Krestovsky St. Petersburg. Di sana sedang diselenggarakan laga Prancis vs Spanyol.
"Prancis vs Spanyol, dua tim kuat di persepakbolaan Eropa saling berlaga di perempatfinal ini. Berusahalah sekuat tenaga kalian "Tim Ayam Jantan", aku yakin kalian pasti bisa meredam perlawanan "La Furia Roja"", batin Yashin.

Di lapangan, papan skor menunjukkan 2-1 karena Mbappe mencetak gol di menit ke-7 dan 25, sementara Morata mencetak gol di menit ke-30.
"Pertandingannya benar - benar sengit ya, Mr. Yashin. Skornya saja tipis sekali begitu", kata Hinata.
"Begitulah Madame. Di perempatfinal ini timnas Prancis memang tengah menghadapi tantangan besar dari para pemain timnas Spanyol. Namun itu bukan berarti mereka tidak dapat mengalahkannya", kata Yashin. "Aku yakin mereka pasti bisa meredam perlawanan Spanyol dan memupuskan harapan "La Furia Roja", untuk melaju ke fase 4 besar. Banyak - banyak berharap sajalah, Madame Hinata".
Hinata mengangguk lalu kembali memerhatikan pertandingan. "Kalian pasti bisa timnas Prancis. Khususnya kau yang tengah menjaga gawangnya, Monsieur Mandanda. Tepislah semua tendangan dari para pemain Spanyol itu. Aku yakin kau pasti bisa Monsieur Mandanda, lakukanlah itu untuk timnas Prancis".

Saat ini, gawang dari Mandanda terus digempur para pemain Spanyol. Mandanda melakukan penyelamatan 2 kali dan bola bergulir liar.
"Double save yang bagus, Monsieur Mandanda. Ayo jagalah terus gawang Prancis", kata Yashin.
"Namun sekarang bolanya malah bergulir liar tak tentu arah, Mr. Yashin. Duuuuh apakah Monsieur Mandanda bisa menyelamatkannya?", tanya Hinata khawatir.
"Dia pasti bisa, Madame. Dia pasti bisa", kata Yashin. Mandanda berhasil menyelamatkan bola namun sikunya tertendang oleh Ramos. Boruto kemudian masuk untuk menggantikannya.
"Mr. Yashin, dua memang berhasil menepisnya. Namun sikunya... sikunya!!", kata Hinata ngeri sambil menunjuk ke arah tulang siku Mandanda yang sedikit mencuat ke kulitnya.
Yashin lekas membawa Hinata ke dalam pelukannya. "Begitulah resiko menjadi seorang kiper, Madame. Namun setidaknya anakmu Boruto bisa bermain tuh".

Hinata sontak tersadar serta melepaskan pelukannya dari Yashin lalu melirik ke lapangan dan menemukan Boruto yang sudah berlari untuk ambil posisi di gawang Prancis.
"Kaa-san harap kau bisa menggantikan peran Monsieur Mandanda dengan baik, Boruto. Kaa-san dan Mr. Yashin akan selalu mendukungmu dari sini. Ganbatte Boruto, tepislah semua tendangan dari para pemain Spanyol itu. Lakukanlah untuk kaa-san Boruto", batin Hinata penuh harap.

Skor 2-1 bertahan hingga turun minum.
"Duuuh sakit bangeeeet. Andai saja aku cepat - cepat menghindar", kata Mandanda.
"Sabar bro, setidaknya ada yang bisa menggantikanmu", kata Mbappe.
"Tidak perlu merasa bersalah begitu, Monsieur Mandanda. Setidaknya kan ada aku yang akan menjaga gawang kita dengan segenap kemampuan dattebasa", kata Boruto sambil menunjuk dirinya sendiri dan tersenyum cengir. Mandanda tersenyum simpul mendengarnya.
"Namun babak pertama tadi pun juga bukan babak yang mudah bagiku. Semenjak aku mencetak gol pertama kita di menit ke-7, aku selalu dapat kawalan dari para defender Spanyol yang gaya mainnya agak brutal seperti banteng", kata Mbappe. "Bahkan aku nyaris mengalami cedera di menit ke-15, akibat dua orang defender Spanyol coba menjepitku sampai terjatuh dengan body an mereka".
"Oleh karena itulah mereka dipanggil "La Furia Roja", Mbappe. Jadi tak perlu heran", kata Pogba.
"Lagipula babak pertama tadi tidak hanya susah bagimu, tetapi kita semua bro", kata Griezmann.

Boruto lalu berdiri karena jengah memperhatikan para seniornya yang seakan hilang semangat. "Sudahlah semuanya, paling tidak kita tengah unggul dari mereka bukan? Jadi tidak seharusnya kita murung seperti ini". Seluruh skuad Prancis sontak melihat ke arah Boruto.
"Aku tahu timnas Spanyol benar - benar memberikan kita perlawanan yang cukup berat di perempatfinal ini. Cukup berat bahkan sampai membuat rekan senior kita cedera", kata Boruto sembari menunjuk Mandanda. "Namun itu bukan berarti kita tak bisa mengalahkan mereka. Jadi kumohon pada kalian semua seniorku, untuk berhentilah mengeluh atas kondisi kalian di babak pertama. Siapkan saja kemampuan terbaik kita untuk babak kedua nanti", lanjut Boruto.
"Karena aku yakin malam ini kita akan mengamankan tiket ke-". "Wait Boruto, I think you'll need this". Mandanda memberikan ban kaptennya ke Boruto dan Boruto memakainya di lengan kirinya.
"Karena aku yakin malam ini kita akan mengamankan tiket ke semifinal, dattebasa!".
"So lead us the way Captain Boruto!". "Yeaaaaaaaaaaah!". Boruto kemudian kembali duduk bertepatan dengan pelatih Deschamp ke ruang ganti timnas Prancis. Skuad "Tim Ayam Jantan" yang terbakar semangatnya pun langsung menyimak dengan serius saat pelatih Deschamp menjelaskan taktik yang harus mereka lakukan di babak kedua.

Goalkeeper's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang