Chapter 22

152 2 0
                                    

Uzumaki-Scarlet Ramen Shop

"Kita awali kabar hari ini dari dunia sepak bola, tepatnya ajang Euro 2020. Kejadian unik nan bersejarah mewarnai laga kedua grup F Piala Euro 2020 antara Prancis vs Portugal", kata host.
"Kejadian bersejarah tersebut adalah keberhasilan seorang kiper remaja Prancis bernama Boruto Armando Reiss, yang sukses menepis penalti Cristiano Ronaldo dan juga mengejeknya sampai - sampai sang mega bintang Portugal itu kesal bukan main dan membuang ban kaptennya", kata co-host.
"Hal itu pun membuat sejarah di mana untuk kedua kalinya , penalti seorang CR7 berhasil ditepis oleh seorang kiper sejak terakhir kali terjadi di Final UEFA Champions League 2008 di Moscow. Bahkan banyak netizen membuat meme, untuk mengenang peristiwa bersejarah ini".

Video kemudian menunjukkan Ronaldo yang mengambil penalti namun gagal dan diejek oleh Boruto, sebelum kemudian berjalan meninggalkan area penalti dengan kekesalan luar biasa sampai - sampai membuang ban kaptennya.
"Mau untung malah buntung, itulah ungkapan yang cocok untuk nasib yang dialami oleh sang mega bintang Portugal, Cristiano Ronaldo, saat mengeksekusi penalti di laga melawan Prancis dalam lanjutan Euro 2020", kata narator. "Peristiwa itu terjadi di menit ke-20 dimana Portugal saat itu mendapatkan kesempatan untuk menyamakan kedudukan melalui titik putih, setelah Joao Felix ditekel Benjamin Pavard di kotak terlarang. Cristiano Ronaldo pun maju sebagai eksekutor, tetapi sayang seribu sayang tendangannya malah berhasil ditepis oleh seorang kiper remaja Prancis Boruto Armando Reiss yang saat itu menggantikan posisi Lloris sebagai kapten. Tidak sampai disitu, kiper muda PSG yang dijuluki "Buffon Muda" tersebut pun juga mengejek Ronaldo menggunakan gestur khas kiper berjuluk "Il Maestro" tersebut, sampai - sampai ia kesal bukan main dan membuang ban kaptennya".

"Well I'm just really pissed when that kid managed to block my penalty, plus he insulted me with that Buffon-like gesture", ujar Ronaldo kepada reporter.
"Berkat kejadian ini pun Christiano Ronaldo sukses membuat sejarah, di mana untuk kedua kalinya sepanjang karir sepak bolanya penaltinya berhasil ditepis oleh seorang kiper setelah terakhir kali peristiwa tersebut ia alami di Final Champions League 2008 antara Manchester United vs Chelsea di Stadion Luzhniki, Moscow", kata narator. "Saking bersejarahnya peristiwa itu, para netizen pun menumpahkan kreativitasnya dengan membuat meme tentang kegagalan tersebut". Video lalu menunjukkan kmupulan meme kegagalan penalti Ronaldo. Dimulai dari meme "Penalti Ronaldo di Tahun 2008 dan Perbandingannya di Tahun 2020" serta meme "Apa Yang Fans Prancis Lihat dan Apa Yang Ronaldo Lihat" ketika mengeksekusi penalti. Tidak sampai di situ, ada juga meme "Ketika Hidup Terlalu Sulit Dijalani Be Like" serta "Ketika Pacarmu Memutuskannu Be Like" yang disamakan dengan Ronaldo yang membuang ban kaptennya. Ada juga meme video dengan iringan lagu Bunga Citra Lestari berjudul "Kecewa", ketika mega bintang Portugal itu berjalan penuh kekesalan setelah penaltinya ditepis dan diejek Boruto.
"Good Morning Paris Mengabarkan".

"Waaah hiburan gratis nih", kata Henry.
"Hihihi Ronaldo sampai kesal banget tuh", kata Zidane.
"Aaaaah ya... sudah dua kali penaltinya Ronaldo berhasil ditepis. Pertama oleh Petr Cech", kata Petit.
"Dan yang kedua oleh Monsieur Boruto", lanjut Zidane.
"Tunggu dulu, tadi anda bilang kalau Monsieur Cech merupakan orang pertama yang berhasil menepis penalti Ronaldo. Namun kapankah itu terjadi?", tanya Henry.
"Bukannya tadi narator beritanya sudah katakan, kalau kejadian itu terjadi di final Champions League 2008 antara Manchester United vs Chelsea di Stadion Luzhniki, Moscow?". Petit jadi balik bertanya.
"Aaah iya, bisa - bisanya aku lupa". Henry lalu tertawa renyah dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Namun tak kusangka Monsieur Boruto berhasil membuat debut yang manis sebagai kapten timnas Prancis. Mana penalti Monsieur Ronaldo berhasil ditepisnya lagi. Kurasa sejauh ini baru dialah pesepakbola muda Prancis dengan skill yang hebat, walau belum pernah merasakan pendidikan sepak bola di Clairefontaine", kata Blanc.
"Kau benar Monsieur Blanc. Kurasa Clairefontaine pun mungkin bisa - bisa tidak akan lagi menjadi standar seorang pesepakbola muda hebat Prancis saat ini, mengingat keberadaan akademi sepak bola milik klub - klub Ligue 1 juga semakin banyak tersebar di seluruh penjuru Prancis. Contohnya Saint-Etienne, Lille, Lyon, Marseille, Monaco, dan PSG".

Goalkeeper's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang