Goalkeeper's Story

Chapter 19

Zidane dan teman seperjuangannya sedang asyik minum teh.
"Hei kapten. Ada momen lucu nih di laga Prancis vs Jerman", kata Henry.
"Momennya itu saat Reus gagap penalti. You know what happened next? Boruto melontarkan kode "tidak semudah itu Ferguso" dan Reus jadi malu 7 turunan", kata Petit.
"Mana videonya?". "Nih. Tahanlah tawa anda selama mungkin kapten". Henry lalu memutarkan video itu.

"Kita saksikan saudara - saudara, memasuki menit ke-20 ini Jerman mendapatkan peluang untuk memperkecil ketertinggalan mereka. Tepatnya, melalui penalti yang akan dieksekusi oleh Marco Reus", kata komentator 1.
"Akankah striker Jerman yang juga merupakan kapten Borussia Dortmund ini berhasil mengeksekusi penalti dan memperkecil ketertinggalan bagi timnya!? Akan kita nantikan saudara - saudara", kata komentator 2.

PRIIIT!

"Marco Reus telah mengambil ancang - ancang, ia kemudian menembakkan bola ke sudut kiri bawah gawaaaaang! Sayangnya Boruto sukses membaca arah bola, saudara - saudaraa!", kata komentator 1.
"Gut penalty Herr-Reus. But...". Boruto lalu melakukan gestur "Tidak Semudah Itu" kepada Reus.
"Unvelievable, a teen just makes my penalty fail... unbelievable", gumam Reus kesal sembari berjalan menjauhi area penalti dengan kepala tertunduk akibat sukses dibuat malu oleh Boruto.
"Boruto pun langsung melakukan gestur khas Buffon alias "Tidak Semudah Itu" kepada Reus dan sukses membuat kapten Borussia Dortmund tersebut hanya bisa berjalan dengan kepala tertunduk, akibat sukses dibuat malu 7 turunan oleh sang kiper muda sensasional PSG", kata komentator 2 dengan nada sedikit tertawa pada kata "malu 7 turunan".
"Namun tentunya "Der Panzer" masih memiliki harapan untuk memperkecil ketertinggalan. Tepatnya, melalui momentum sepak pojok".

"Ahahahahahahahahahahahahahah, maaf sekali Henry. Akan tetapi aku benar - benar tidak tahan. Oh ya ampun ahahahahahahahahahahahahah". Zidane sontak tertawa lepas. "Oh ya ampun Boruto, kau sukses membuatku tertawa karena kehebatanmu mempermalukan lawan naak. Kau benar - benar menghiburku lewat aksi itu".
"Wow ternyata kapten bisa tertawa juga. Padahal selama di skuad Prancis ia selalu menunjukkan wajah serius hampir di setiap saatnya", batin Henry terkejut.
"Benar - benar kejutan yang tak terduga ditunjukkan oleh kapten kita", batin Blanc.
"Kalian benar", batin Petit.
"Aduh aduh hentikan, perutku jadi sakit". Zidane mengusap air matanya yang sedikit menetes. Zidane lalu melirik ke ketiga rekan seperjuangannya yang menatapnya seribu bahasa. "Kenapa kalian bertiga menatapku begitu?".
"Tidak... tidak ada kok kapten", kata Henry.
"Monsieur Henry benar kapten. Tidak ada yang aneh dari dirimu", kata Blanc. Petit mengangguk setuju dengan perkataan Blanc.

"Hmmm... aku jadi punya ide nih", kata Henry.
"Apa itu?", tanya Zidane.
"Bagaimana kalau aku mengirim ini ke Monsieur Barthez?". "Boleh juga tuh. Aku rasa ia akan suka". Henry lalu mengirimkan video tersebut ke kolom chat WhatsApp Barthez.
"Dan ki-rim", katanya sambil menekan tombol kirim untuk mengirim video itu kepada Barthez.

PING!

"Waaah tumben sekali salah seorang teman lamaku mengontakku". Barthez membuka kolom chat Henry dan menemukan sebuah video. "Momen lucu laga Prancis vs Jerman di Euro 2020? Menarik. Sebaiknya aku tonton nih". Barthez mendownload video itu dan lekas menontonnya sampai akhir.

.

.

.

"Ahahahahahahahahahahahah kau berhasil membuatku tertawa nak. Kau benar - benar menghiburku", kata Barthez. "Namun aku juga salut padamu karena kau benar - benar melampauiku, aku sendiri tidak termasuk kiper yang jago menepis penalti loh asal kau tahu saja Monsieur Boruto".
"Duuuh aku jadi ingin ketemu dengan Monsieur Boruto nih. Tapi sayang dia sedang di luar Prancis. Haaah mungkin aku bisa video call saja setelah fase grup usai".