"Bagaimana Ria? Apakah kau sudah menemukan orang tua kandung Boruto?", tanya Mikasa.
"Entahlah. Yang kutemukan adalah surat ini saat aku menemukan Boruto di depan rumahku". Historia kemudian menunjukkan surat yang ia temukan di dalam boks Boruto."Hmm...msetelah kubaca secara teliti, dari tulisan tangannya jelas ini dari orang tua kandungnya tepatnya ayahnya", kata Mikasa.
"Baiklah, itu artinya sudah ada satu kepastian kalau ayah kandung Borutolah yang menulis surat ini", kata Historia.
"Namun siapa ayah Boruto inilah, yang belum bisa kita ketahui secara pasti Ria-chan".
"Hmm... seingatku aku pernah menginterogasi singkat salah satu pemilik Toko Ramen Uzumaki-Scarlet, Monsieur Uzumaki Naruto. Ia memiliki wajah, warna rambut dan warna mata yang sama dengan anakku. Perbedaannya hanya pada tanda lahirnya saja dimana Monsieur Naruto memiliki tanda lahir berupa 3 pasang kumis kucing di masing - masing pipinya, sedangkan anakku hanya 2 pasang di masing - masing pipinya", kata Historia panjang lebar. "Saat aku curiga kalau Monsieur Naruto adalah ayah kandung Boruto, ia berdalih kalau kemiripannya dengan anakku hanyalah kebetulan saja".
Mikasa mengangguk paham. "Jadi, Mika-chan. Apa kau memiliki teman di kepolisian Paris atau dimana pun, yang memiliki kemampuan menebak seseorang hanya dari gaya tulisan tangannya saja?".
"Aku bisa melakukannya untukmu, Ria-chan. Berikan kertasnya padaku dan aku akan memeriksakannya bersama dua temanku di kepolisian Paris yaitu Eren dan Armin".
Historia memeluk Mikasa dengan kertas dari box Boruto yang masih di tangannya. "Syukurlah kalau begitu. Merci Mika-chan, aku tidak tahu harus membalasnya dengan apa"."Sama - sama Ria, lagipula kau temanku jadi tidak perlu sungkan kalau misalnya kau perlu bantuan", kata Mikasa sambil mengambil kertas di tangan Historia dan mengantonginya.
"Aku hanya tidak ingin anakku menangis lagi karena mencari - cari orang tua kandungnya... hiks... aku benar - benar berterima kasih padamu, Mika-chan... hiks", kata Historia sambil menangis.
"Sama - sama, Ria-chan", balas Mikasa.
"Bersiaplah untuk terkejut, Monsieur Naruto. Karena setelah ini aku dan teman - temanku akan mengungkap jati dirmu dan hubunganmu dengan Monsieur Boruto. Kau takkan bisa kabur kemana lagi", batin Mikasa dengan senyum kemenangan.
"Haah, tak terasa semuanya sudah mendekati pertandingan penentuan. Penentuan juara Ligue 1, Final Coupe De France, Final UCL. Selain itu, tau - taunya kejuaraan Euro juga sudah akan dimulai-ttebasa", keluh Boruto.
"Kau pasti bisa melewati ini semua nak", kata seseorang.
"Siapa kau?". "Oh ayolah, bisa - bisanya kau tidak tahu. Padahal posisi kita berdua sama seperti idolamu si Buffon itu".
"Baiklah, itu berarti kau adalah kiper. Akan tetapi, siapa namamu?". "Kalau aku beritahu, kau akan terkejut nak. Namaku adalah Lev Ivanovich Yashin". Sosok itu kemudian menampakkan diri."Lev.. Ivanovich.. Yashin.. kah?". Boruto lalu berpikir tentang siapa itu Lev Ivanovich Yashin selama beberapa saat. "Whaaaaaaaaat!? Lev Yashin si kiper legendaris Uni Soviet berjuluk "Si Laba - laba Hitam"?".
"Xaxaxaxaxaaaa... benar dugaanku kalau kau akan terkejut, kamerad". Yashin sendiri lalu tertawa ngakak.
"Waah, aku tidak menyangka kalau aku akan dikunjungi sosok kiper legendaris. Minta tanda tanganmu di bajuku dong", pinta Boruto sembari memegang sehelai kain pakaiannya dan menunjukkan senyum cengir.
"Dasar fansboy", batin Yashin sweatdrop. "Aku ini hantu nak. Jadi percuma saja".
"Haah, ya sudah tidak masalah. Jadi, kenapa anda mengunjungi rumahku malam - malam begini, Mr. Yashin?".
"Yaah, aku mendengar keluhanmu kalau kau agak kewalahan karena akan menjalani banyak kompetisi sekaligus, baik di level klub maupun timnas".
"Iya nih, Mr. Yashin. Aku benar - benar kewalahan dengan banyaknya laga penting yang akan kujalani. Penentuan juara Ligue 1, Final Coupe De France, Final UCL. Belum lagi kompetisi Euro yang sebentar lagi juga akan dimulai. Ini benar - benar merepotkanku dattebasa", kata Boruto dengan nada mengeluh.
"Jangan merasa terlalu terbebani seperti itu, Boruto. Memang itulah resiko menjadi seorang pesepakbola pro. Padatnya jadwal itu sudah menjadi hal yang lumrah dijalani para pesepakbola".
"Masalahnya umurku baru 16 tahun, Mr. Yashin. Aku belum sanggup menangani beban pertandingan sebanyak ini", keluh Boruto.
"Aku mengerti nak. Akan tetapi semakin banyak pertandingan yang kau jalani maka kau akan semakin banyak belajar. Selain itu, dengan banyaknya pertandingan bukankah kau semakin berpengalaman?".
![](https://img.wattpad.com/cover/265114361-288-k727060.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Goalkeeper's Story
FanfictionBoruto ditinggal di depan rumah Historia karena Hinata (ibunya) sudah meninggal setelah melahirkannya dan Naruto (ayahnya) tidak mampu membesarkannya seorang diri. Ia diberi nama Boruto Armando Reiss oleh ibu barunya. Sekarang Boruto menjadi kiper d...