Chapter 60

104 2 0
                                        

"Sekarang kita akan bicarakan topik luar sepak bola", kata Naruto. "Ngomong - ngomong, apa saja makanan yang terkenal di Malaysia, Mr. Mokhtar?".
"Banyak. Ade nasi lemak dan teh tarik. Jike pakcik Naruto suka mie, cuba je lah laksa dan char kwetiaw", jawab Mohktar
"Nampaknya enak juga".
"Dan kalo nak hidangan manis - manis, sini ada jual roti canai dan beraneke macam hidangan kuih", kata Arumugam
"Nampaknya cocok untukku", kata Hinata.
"Namun roti canai tu hidangan yang banyak dijual di restoran Indie je. Dan kalau nak pesan, tunggu je sampai pemilik restorannye selesai becakap pasal menu yang ade hari tu. Sebab mulut mereka tu cepat sangat".
"Itu benar - benar unik dattebayo". "Itu baru satu je, masih banyak lagi keunikan Malaysie yang lain yang ade disini".
"Mungkin akan melelahkan kalau kueksplor semuanya". "Tak juge. Kalau ada niat pasti kene bise".

Kuala Lumpur International Airport

Seluruh skuad Juventus sudah tiba di Kuala Lumpur. Dari bandara, mereka naik bus menuju pusat kota.
"Indah sekali kotanya. Tak kusangka ternyata kota di Asia bisa disulap sebagus kota - kota di Eropa dattebasa", kata Boruto.
"Itu menunjukkan bahwa para warga lokal memiliki kreativitas tinggi dan komitmen tinggi dalam membangun kota mereka", kata Buffon. "Jadi tak perlu heran nak".
"Tapi perjalanan selama 16,5 jam membuatku benar - bemar kelelahan dattebasa", kata Boruto sambil menguap.
"Bukan cuma kau Boruto. Tapi kita semua", kata Chiellini. Boruto lalu tertidur dengam pipi yang menempel di kaca bis. Dengan cepat, Buffon menidurkan Boruto di pangkuannya.
"Tidurlah anakku, perjalanan kemari memang melelahkan jadi istirahatkan dirimu". Mereka berdua lalu tertidur bersama.

"Huwaaaaa jangan wajahkuuu", teriak Perin.
"Huwaaaaa", teriak Bonucci.
"Maaf kawan. Kalian masih aja baca Icha - Icha. Jadi muka kalian kugambari", kata De Ligt.
"Eeengggh siapa yang ribut - ribut itu sih? Mengganggu saja dattebasa", kata Boruti o sambil mengelung.
"Yo Ronaldo, apa kau bisa mengecek siapa yang ribut - ribut di belakang itu?", tanya Buffon.
"Biar aku periksa". Ronaldo lalu pergi menuju bangku Perin dan Bonucci dan dengan cepat kembali pada Buffon dengan raut menahan tawa.
"Ada apa Ronaldo? Kenapa kau tertawa begitu?". "Tadi aku sempat pergi ke kursinya Bonucci dan Perin. Wajah mereka dicoreti oleh spidol karena membaca buku Icha - Icha. Duuuh mau ngakak tapi takut dosa".
"Bagus malah. Jadi takkan ada yang menjadikan anakku sebagai pria mesum", ucap Buffon sembari mengelus - elus punggung ke lengan Boruto yang masih tertidur di pangkuannya.

Bis itu lalu berhenti di sebuah rumah makan. Seluruh skuad Juventus turun dari bus untuk makan siang. Di sana sudah tersaji hidangan khas Malaysia seperti nasi lemak, char kwetiaw, mie laksa, dan entah apalagi.
"Kelihatannya enak semua", kata Boruto.
"Kita akan malan siang Boruto", kata Chiellini. "Nanti kita ke tempat penginapan". Para pemain Juventus duduk di kursi mereka masing - masing.
"Selamat makan". Para pemain memakan makanan yang tersedia. Boruto tengah memakan char kwetiaw.
"Enak sekali", kata Boruto sambil memakan sesuap. "Seharusnya aku foto dan kutunjukkan ke Kaa-san". Boruto memotret gambar char kwetiaw itu.
"Kirim saja gambar itu ke ibumu setelah kita sampai di hotel", kata Buffon. "Di hotel pasti ada Wi-Fi gratis".
"Baiklah, Papa". Boruto lalu melanjutkan makan siangnya.

"Ekhem". Para pemain mengalihkan pandangan mereka ke Pelatih Allegri. "Baiklah semuanya, setelah makan siang kita akan ke hotel tempat kita akan menginap. Setelah itu kalian istirahat dan kita nanti makan malam bersama".
"Baik pelatih", jawab seluruh skuad Juventus.

Seusai makan siang, para pemain Juventus kembali ke dalam bus dan melanjutkan perjalanan kembali ke hotel. Sesampainya di hotel, Boruto mendapat kamar di lantai tiga dab ia sekamar dengan Buffon dan Ronaldo.
"Haaah setidaknya aku bisa sedikit beristirahat", kata Boruto sambil berbaring di tempat tidur hotel.
"Istirahatlah nak", kata Ronaldo. "Biarkan kami menjagamu".
"Uhm...". Boruto lalu memejamkan matanya sambil dirinya didekap oleh Buffon dan Ronaldo.
"Wajah Boruto manis sekali saat lagi tidur", bisik Buffon.
"Iyah", kata Ronaldo sambil mengelus surai pirang Boruto. "Sebaiknya kita istirahat dulu. Perjalanan kita begitu lama dari Italia sana".
"Baiklah". Mereka berdua lalu mendekap Boruto dan tertidur bersama.

Ronaldo bangun dan mendapati Buffon dan Boruto masih tidur.
"Mr. Buffon... Boruto... bangun yuk", panggil Ronaldo.
"Iyah... iyah...". Mereka berdua membuka mata mereka masing - masing.
"Hoaaaam aku ketiduran ya?", tanya Boruto.
"Tidak kok nak. Kau butuh istirahat karena perjalanan kita begitu jauh dan melelahkan. Sekarang kita mandi yuk. Kita akan makan malam bersama".
"Baiklah". Ronaldo lalu masuk ke kamar mandi. Boruto dan Buffon menunggu giliran mandi dengan tertib.

Sehabis mandi, para skuad Juventus pergi ke ruang makan hotel. Di sana sudah tersaji banyak makanan. Boruto makan sambil chattingan dengan ibunya.
"Hihihi Kaa-san sampe ngiler melihat makanannya", kata Boruto.
"Jelas saja Boruto. Kan penyajiannya saja menarik", kata Dybala.
"Enaaaaak". Cuadrado terus memakan makananya.
"Hei Bonucci. Apakah kau sudah dapat pesan dari Jiraiya-san?", tanya Perin.
"Jiraiya-san sudah menggarap sebagian novelnya. Dijamin pasti nagih", bisik Bonucci.
"Waaaah bagus tuh. Pasti akan menarik kisahnya. Seandainya saja Boruto mau baca...". Buffon yang mendengar perkataan Perin langsung tanpa ba-bi-bu melempari Perin dengan sepatu.

BLETAK!

"Aduuuuuhhh... hei siapa yang melempariku dengan sepatu?", tanya Perin marah sambil mencari - cari pelakunya.
"Aku yang melemparkan sepatu itu kepadamu. Jangan ganggu Boruto dengan buku harammu itu atau sepatu ini akan kembali melayang kepadamu", kata Buffon dengan nada agak marah.
"B-Baiklah kapten". Perin kembali melanjutkan makannya.
"Ekhem". Deheman Pelatih Allegri membuat seluruh skuad tertuju padanya. "Tiga hari lagi kita akan menghadapi Persebaya Surabaya. Biarpun itu tim yang termasuk "tim kuda hitam", kita tidak boleh meremehkan mereka. Besok kita akan melakukan pendalaman taktik. Paham?".
"Baik, pelatih", jawab seluruh skuad dengan nada ala tentara.

Setelah makan, para pemain kembali ke kamar mereka masing - masing. Boruto sendiri berada di kamar bersama dengan Buffon.
"Sara-chan ditinggal aku ke Malaysia kangennya setengah mati", kata Boruto. "Sabar ya Sara-chan. Aku pasti akan pulang setelah Piala Dunia Antarklub selesai". Boruto lalu menulis pesan WA kepada Sarada.
"Waaah anak Papa sepertinya sudah mengenal cinta nih", kata Buffon jahil.
"Papa biasa aja deh", kata Boruto. Boruto mendekatkan dirinya kepada Buffon.
"Haaaah aku akan dicadangkan di Semifinal. Tapi tak apalah", kata Boruto. Boruto lalu menaruh ponselnya di meja dekat tempat tidur.

"Sekarang kau tidur ya nak. Biar Papa jaga kau", kata Buffon sambil membaringkan Boruto.
"Papa aku kan belun ngantuk-ttebasa", kata Boruto.
"Papa nyanyikan lagu tapi kamu tidur ya". "Haaah baiklah...". Buffon mulai mengelus - elus surai pirang Boruto.

The other night dear, as I lay sleeping
I dreamed I held you in my arms
But when I awoke, dear, I was mistaken
So I hung my head and I cried.
You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear, how much I love you
Please don't take my sunshine away

Nyanyian Buffon memang tidak terlalu bagus namun Boruto sangat menikmatinya. Dalam beberapa saat, kedua mata Boruto memberat dan akhirnya menutup. Ronaldo lalu masuk ke dalam kamar.
"Boruto sudah tidur?", tanya Ronaldo. Buffon mengangguk.
"Aku nyanyikan lagu dia langsung tidur", bisik Buffon. "Dia seperti anak kecil bagiku".
Ronaldo lalu berbaring di samping Boruto. Mereka saling berbaring dan menyelimuti Boruto dengan penuh cinta.
"Selamat tidur Boruto. Kami menyayangimu". Mereka berdua mencium pipi Boruto sebelum menyusul Boruto ke alam mimpi.

TBC...

Vote and Comment, Please!

Goalkeeper's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang