Goalkeeper's Story

Chapter 28

Buffon tengah menikmati tontonan laga Prancis vs Polandia. Ia begitu jengkel dengan performa Szczesny. Terlihat Szczesny tidak bisa menepis tendangan voli Pogba.
"Astaga Szczesnyyyyy, bisa - bisanya kau tidak bisa menepis tendangan sekeras itu... padahal kiper lain yang masih di awal umur 30 tahunan sepertimu, masih bisa menepis tendangan sekeras itu". Kekecewaan Buffon tidak berhenti sampai disitu, pertandingan kemudian berlanjut ke momen dimana gawang Szczesny kembali bobol. Kali ini akibat ketidaksiapannya menepis Drive Shoot Boruto.
"Ooooouuuh yang benar saja kauuuu!?", gumam Buffon dengan nada kesal. "Bisa - bisanya kau hanya diam seperti patung, walau bola itu sudah bergerak menukik ke gawangmu. Tidak bisakah kau paling tidak melompat untuk coba menangkap atau menepis bolanya huuuh!? Meski perlu kuakui Monsieur Boruto itu hebat juga, karena bisa mencetak gol dari gawangnya sendiri".

Pertandingan kemudian berlanjut ke-15 menit terakhir babak pertama, sempat puas akan upaya menyerang dari Polandia dan tepisan Szczesny. Kiper veteran Juventus itu pun lalu lagi - lagi harus dibuat kecewa dengan rekan sesama kipernya di klub, akibat ia melakukan blunder yang berujung gol ke-3 bagi Prancis.
"Tiga gol dalam satu babak!? Penampilanmu benar - benar mengecewakan sekali, Szczesnyyyyy! Kau memang pantas untuk keluar dari Juventus".
"Hadeeeeh, tidak di klub... tidak di timnas sama - sama sering blunder, apakah kau begitu mengidolakan Herr Karius daripadaku nak? Kalau iya, maka pantas saja performamu selalu saja buruk", batin Buffon sebal. "Mari kita lihat apakah di babak kedua nanti timnas Polandia akan memperkecil ketertinggalannya, Szczesny".

Namun sayangnya, harapan Buffon tidak terwujud karena di pertengahan babak kedua, Polandia tidak berhasil mencetak gol meski sudah mendapatkan peluang penalti yang dieksekusi oleh Lewandowski.
"Entahlah... entah apa lagi yang bisa kukatakan pada timnasmu, Szczesny. Bahkan kapten dan pemain andalan kalian saja yang dijuluki "Lewangoalski" tidak tamat dalam mengambil penalti. Hadeeeeh parah banget nih Polandia". Namun tiba - tiba, Buffon dibuat membelalak terkejut akibat Boruto melakukan gestur khasnya setelah berhasil menepis penalti Lewandowski.
"Wooow Monsieur Boruto memiliki skill yang benar - benar mirip denganku. Buktinya saja gestur khasku saja bisa dilakukannya".
"Nampaknya aku sudah menemukan penggantiku di Juventus yaitu kau, Monsieur Boruto. Aku akan terbang ke Prancis untuk menemuimu dan berbincang denganmu dan mungkin kalau kau mau, tawaran untuk bermain di Juve", batin Buffon sambil tersenyum.

Skuad Argentina bersama pelatih dan official tengah menjalani jamuan di lantai 2 sebuah restoran di Buenos Aires. Di depan meja sudah tersaji hidangan khas Argentina seperti empanada, choripan, milanes, dan hidangan khas Amerika Latin lainnya. Hal ini mereka lakukan sebagai perayaan atas keberhasilan Argentina menjuarai Copa America, setelah menunggu 27 tahun lamanya.
"Tak kusangka akhirnya timnas kita kembali keluar sebagai juara Copa America untuk yang ke-15 kalinya, setelah menunggu selama nyaris 30 tahun", kata Messi.
"Benar - benar pencapaian yang luar biasa", kata Dybala yang lalu menoleh ke Lautaro. "And it all thanks to your goal at extra time Lautaro".
"Señor Dybala benar. Untung saja kau bisa mencetak gol di babak extra time biarpun itu gol semata wayang, Lautaro. Kalau tidak bisa - bisa kita berlanjut ke babak adu penalti seperti di perempatfinal. Mana si Allison itu hebat banget lagi".
"Aaah sudahlah kapten... Señor Dybala, kalian terlalu memujiku. Lagipula aku hanya beruntung dalam mencetak gol itu. Dan terima kasih juga sudah membantu mengarahkan timnas Argentina, meski dari bangku cadangan", kata Lautaro.
"Itu sudah tugasku sebagai kapten. Meskipun yaah...". Messi lalu menundukkan kepalanya. "Seandainya aku bisa menghindari tekel Mr. Eder di menit-menit awal final, pasti kita akan menggondol gol lebih banyak lagi".
"Tidak perlu merasa bersalah begitu, kapten. Anda hanya tidak beruntung saja saat itu terjadi. Sekali lagi, terima kasih sudah mengarahkan kami dari bangku cadangan bersama Pelatih Scaloni ya".
Messi mengangguk dalam posisi kepala yang masih tertunduk. "Sama - sama Lautaro".