Chapter 62

86 2 0
                                    

Setelah pertandingan semifinal usai, seluruh skuad Juventus beristirahar di kamar hotel masing - masing. Boruto sekamar dengan Buffon dan Ronaldo.
"Haah tadi itu melelahkan sekali. Aku hampir saja encok", kata Buffon.
"Setidaknya kita berhasil menang dan lolos ke final", kata Ronaldo.
"Ah iya kau benar Ronaldo".

"Tadi itu memang pertandingan yang seru, tetapi mengapa tadi Papa membiarkan gawang Papa jebol?", tanya Boruto.
"Yaaah, Papa hanya kurang konsentrasi. Jadi apa mau dikata? Kalau dipaksakan bisa - bisa pinggang Papa encok", kata Buffon.
"Baiklah tidak apa - apa kalau begitu". "Hei Boruto. Apa reaksimu jika Papa mengatakan kalau setelah Piala Dunia Antarklub ini Papa akan pensiun?".
"Pensiun? Yang benar sajalah Papa. Sedangkan aku lihat Papa masih bagus - bagus saja walau sudah 45 tahun. Lagipula aku yakin Papa pasti bercanda dattebasa".
"Sayangnya tidak Boruto".

Boruto sontak terkejut bukan main. "Tapi kenapa?".
"Umur Papa sudah 45 tahun, Boruto. Sebuah umur yang sudah sangat tua untuk ukuran pesepakbola pro", ujar Buffon. "Papa sudah membela Juventus dari tahun 2001. Meski pada tahun 2018 Papa sempat menerima pinangan PSG, tetapi Juventus tetap di hati Papa. Lagipula Papa sudah menemukan pengganti Papa yaitu kau Boruto. Jadi Papa rasa memang sudah saatnya Papa pensiun".
"Masalahnya aku sudah sangat dekat dengan Papa... hiks... kita sering menghabiskan waktu bersama - sama seperti makan gelato bersama, naik gondola di Venice, menyuapiku Sup Bawang Prancis saat aku sedang dirawat di Rumah Sakit Turin. Papa selalu ada di sisiku setiap saat. Aku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah dari kecil. Jadi kumohon jangan pergi Papa... kumohon Papa jangan pergiiiiiii". Boruto lalu memeluk Buffon dan menangis sejadi - jadinya sampai ketiduran.

"Haaah memang benar aku harus menunda pensiunku", ujar Buffon sambil mendekap Boruto yang ketiduran.
"We still need you, bro. Sejauh ini Juve belum bisa mencari kiper yang kemampuannya sama dengan kau dan Boruto", kata Ronaldo.
"Haaah baiklah... selagi aku masih kuat aku belum mau pensiun", kata Buffon dengan semangat 45. Buffon lalu membaringkan Boruto agar Boruto dapat tidur dengan nyaman.
"Selamat tidur Boruto. Kami menyayangimu". Buffon dan Ronaldo mencium pipi Boruto sebelum mereka menyusul ke alam mimpi.

"Juventus telah memastikan diri melaju ke partai puncak Piala Dunia Antarklub 2023", kata Host.
"Kepastian didapatkan setelah tim berjuluk "Si Nyonya Tua" berhasil menaklukkan Persebaya Surabaya dengan skor 4-0 lewat babak adu penalti", kata Co-Host.
"Juventus pun hanya tinggal menunggu pemenang laga antara Al-Ahly vs Boca Juniors".

""No Penalty No Party", mungkin istilah inilah yang mampu menggambarkan perjalanan Juventus menuju partai final Piala Dunia Antarklub 2023 yang berlangsung di Malaysia. Juventus sebenarnya sempat unggul lebih dulu pada menit - menit awal babak pertama, setelah crossing Adrien Rabiot berhasil dikonversi menjadi gol oleh Cristiano Ronaldo. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum", kata Narator. "Namun, memasuki pertengahan babak kedua giliran Juventus yang harus kecolongan setelah Supriyadi mampu menjebol gawang Gianluigi Buffon memanfaatkan permainan umpan -  umpan cepat yang dilakukan oleh para pemain Persebaya Surabaya. Skor pun berubah 1-1. Skor 1-1 bertahan hingga extra time selesai sehingga akhirnya pertandingan pun terpaksa dilanjutkan melalui babak adu penalti".

"Di babak adu penalti ini seluruh eksekutor Juventus berhasil melaksanakan tugas dengan baik, sementara eksekutor klub "Bajul Ijo" tidak mampu menyarangkan satu gol pun ke gawang Buffon. Berkat hasil ini, Juventus berhak lolos ke partai final Piala Dunia Antarklub dan akan menunggu pemenang antara Al-Ahly vs Boca Juniors. CNN News International Malaysia, mengabarkan", kata Narator.

"Selamat ya Boruto...", kata Historia.
"Sebenarnya anakmu itu dicadangkan", kata Ayame.
"Tak apalah, yang penting tim yang ia bela berhasil menuju partai puncak".
"Tak terasa sudah dua tahun kedai ini ditinggal pergi pemilik aslinya yaitu Monsieur Naruto dan Madame Erza, andai saja mereka masih disini... pasti mereka berdua akan sangat senang melihat warung ramen ini semakin maju...".
"Aku pun juga merindukan kehadiran mereka berdua, tetapi memang nampaknya sudah takdir kalau Monsieur Naruto dan Madame Erza meninggalkan kita semua. Namun tentunya hidup harus terus berjalan bukan? Jadi tak ada gunanya berlarut dalam kesedihan terlalu lama".
"Anda benar, Madame Historia...".

Keesokan harinya, Ronaldo bangun dan Ia melihat Boruto dan Buffon yang masih tidur.
"Mr. Buffon... Boruto... bangun yuk", panggil Ronaldo.
"Iyah iyah". Buffon dan Boruto membuka mata mereka. "Hoaaaam udah pagi ternyata".
Boruto menatap ke cermin dan menemukan kantong mata. "Wow, ada apa dengan mata kananku? Kenapa seperti bengkak begini?".
"Ada apa Boruto?", tanya Buffon.
"Bukan apa - apa, Papa. Hanya saja ada seperti kantung hitam di bawah mataku".
"Itu karena kemarin kau menangis dipelukan Papa sampai akhirnya kau tertidur, karena Papa mengatakan padamu kalau Papa akan pensiun setelah Piala Dunia Antarklub. Namun setelah Papa pikir - pikir, Papa akan menunda rencana pensiun Papa dulu. Mungkin Papa akan main lagi untuk Juventus selama, mungkin 3 atau bahkan sampai paling lama 5 tahun ke depan".
"Baguslah kalau begitu dattebasa...". Boruto lalu turun dari ranjangnya bersama dengan Ronaldo dan Buffon.

Setelah mandi dan berganti pakaian, para skuad Juve beserta pelatih dan official sekarang berada di dining room hotel untuk sarapan pagi. Di meja, telah tersaji berbagai macam hidangan seperti kari, roti canai, roti srikaya, dan entah apa lagi.
"Enak banget nih roti canainya", kata Boruto.
"Karinya kental banget", kata Dybala. "Enaaaak".
"Hei Perin. Jiraiya-san bilang novelnya akan segera terbit", kata Bonucci.
"Waaah bagus tuh. Aku jadi tak sabar menunggu novelnya rilis", kata Perin. "Andai saja Boruto mau ikut baca...".

Buffon tanpa pikir panjang langsung melempari Perin dengan sepatu.
"Auuuuuu... oh ya ampuuun". Perin mengelus - elus kepalanya yang habis kena lempar sepatu. "Bisa - bisanya aku mengucapkan itu tanpa tahu kalau Mr. Buffon ada disini".
"Teruslah berusaha untuk mengajak anakku Perin, kujamin kau akan terus - terusan kulempari sepatu kulit ini", kata Buffo sambil menunjuk sepatu kulit hitam di tangan kanannya.
"Sudah kubilang, jangan pernah ajak aku membaca buku mesum itu!", kata Boruto dengan penuh emosi. "Aku sudah tahu apa isinya. Jadi berhenti mengajakku atau akan kusuruh Pelatih Allegri menyuruh kalian berdua tidur di luar! Camkan itu baik - baik karena aku sudah muak dattebasa!".
"Sudahlah nak... sudahlah, lebih baik habiskan saja sarapanmu", kata Buffon.
"Tapi mereka berdua sudah-". "Papa mengerti maksud marahmu nak, tetapi tenanglah ya".
"Baiklah Papa... baiklah". Boruto lalu mulai menyantap sarapan paginya kembali.

TBC...

Duuuh berulah lagi nih Perin dan Bonucci.
Kira - kira bakal seperti apa nasib mereka?

Vote and Comment, Please!

Goalkeeper's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang