Pelatih Marsch dan talent scoutnya telah sampai di surabaya. Mereka lalu naik taksi ke Stadion Gelora Bung Tomo. Sesampainya di sana, mereka disambut oleh para pemain Persebaya yang tengah berlatih.
"Jadi ini markas Persebaya dan para skuadnya?", tanya Marschmsembari melihat - lihat sekitar. "Bagus sekali dan skuadnya pun begitu disiplin".
"Pak pelatih, saya rasa pria paruh baya berkacamata itu adalah pelatihnya", kata sang talent scout aka Schmidt sembari menunjuk ke pria paruh baya berkacamata dan mengenakan Jersey Persebaya, dengan bawahan celana olahraga warna hitam (sebenarnya Pelatih Aji Santoso).
"I'm the thinking the same thing as well. Kalau begitu, ayo kita dekati". Mereka berdua lalu mulai berjalan mendekati Pelatih Aji.
"Permisi, apa benar anda pelatih dari Persebaya Surabaya?", tanya Marsch.
"Saya sendiri, memangnya ada urusan apa sehingga anda berdua menemui saya?", tanya Aji.
"Sebelumnya perkenalkan, nama saya Mr. Jesse Marsch... pelatih klub Bundesliga yakni Red Bull Leipzig dan ini Mr. Schmidt", kata Marsch sembari memperkenalkan Schmidt. "Talent Scout Red Bull Leipzig. Kami berdua ingin bicara dengan salah satu anak asuh anda yakni Supriadi".
"Baiklah kalau begitu, nama saya Aji Santoso dan saya merupakan pelatih dari Persrbaya Surabaya. Senang bertemu dengan kalian berdua. Dan apa tadi anda bilang kalau kalian berdua ingin bicara dengan Supri?".
"Benar pak pelatih".
"Tunggu sebentar, biar saya panggilkan". Aji lalu meniup peluit pertanda latihan dihentikan sebentar."Nah lho, kok berhenti?", tanya Supriadi heran.
"Gak tahu nih, lagian siapa lagi tuh dua orang bule?", tanya Irfan sembari menunjuk ke arah Marsch dan Schmidt yang tengah berdiri menunggu.
"Pasti dia mau bicara ama kita semua tuh", kata Wanggai.
"Atau salah satu dari kita", kata Hansamu.
"Bisa juga sih", ujar Wanggai.
"Semua pemain kecuali Supriadi istirahat sebentar 20 menit dan kita akan mulai latihan lagi setelah itu", kata Aji.
"Baiklah pelatih". Seluruh skuad lalu mulai membubarkan diri.
"Kok aku dipanggil sama pelatih? Bisa gawat gua kalo begini. Tapi ya udahlah", batin Supriadi. Supriadi lalu mulai berjalan ke arah pelatih Aji..
.
.
"Coach, kenapa coach manggil saya? Ada apa memangnya coach?", tanya Supriadi.
"Begini, Supri. Jadi dua orang yang di depan kamu ini", kata Aji sambil menunjuk Marsch dan Schmidt. "Merupakan perwakilan dari staf klub Bundesliga, Red Bull Leipzig. Katanya mereka berdua mau bicara sesuatu hal penting sama kamu.mKamu gak apa - apa kan saya tinggal?".
"Gak apa - apa coach, lagian bahasa Inggris saya lumayan kok. Jadi nggak perlu gugup kalo ngomong sama bule".
"Bagus. Mr. Marsch...Mr. Schmidt, this here is Supriadi and I'll leave him to both of you. See you later". Aji lalu mulai berjalan pergi."Okay kid. So as you already know, my name is Mr. Jesse Marsch. If you want to know, I'm the head coach of a Bundesliga club name Red Bull Leipzig", kata March memperkenalkan diri.
"And I'm Mr. Schmidt, the Talent Scout of the club", kata Schmidt.
"Okay, good to know and nice to meet you sir. But, what something important that you wanna tell me?", tanya Supriadi.
"I would like to offer you a professional contract at Red Bull Leipzig. Mr. Schmidt here will tells you the reason", kata Marsch.
"Okay. So the idea of why we want you at our club is because of your way to score goal for your club, when your club plays against Juventus in FIFA Club World Cup the year before", kata Schmidt."The way you trick Mr. Buffon to score goal for your club at that time was really astonishing. That's why we want you to play at Red Bull Leipzig", kata Schmidt.
"So what's your decision, Mr. Supriadi. Would you like to join our club?", tanya Marsch. "Don't worry, all of the squad of RB Leipzig mostly consist young players like you".
"Give me a moment please". Supriadi berpikir sejenak untuk menimbang - nimbang tawaran dari Marsch dan Schmidt.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Goalkeeper's Story
FanficBoruto ditinggal di depan rumah Historia karena Hinata (ibunya) sudah meninggal setelah melahirkannya dan Naruto (ayahnya) tidak mampu membesarkannya seorang diri. Ia diberi nama Boruto Armando Reiss oleh ibu barunya. Sekarang Boruto menjadi kiper d...