Chapter 59

98 2 0
                                    

Sehabis makan di warung, para anggota bonek berkeliling kota Kuala Lumpur menggunakan bis. Selama berkeliling, banyak sekali baliho di jalanan kota yang menampilkan semifinal FIFA Club World Cup yang akan digelar dalam tiga hari kedepan antara Persebaya vs Juventus.
"Widiiiih, banyak amat balihonya", kata Irfan sembari melihat - lihat ke baliho Persebaya vs Juventus yang bertebaran di jalanan.
"Battle of David vs Goliath. Bukit Jalil International Stadium, 23 Maret 2023. Waah, gile bener tuh yang bikin baliho nya. Sampai disamain sama duel David vs Goliath", kata Rangga.
"Wajar saja Rangga, karena untuk kali ini Juventus yang notabenenya klub raksasa Italia akan melawan raja baru Asia yaitu Persebaya di semifinal Piala Dunia Antarklub 3 hari lagi. Banyak orang bilang pertarungannya kemungkinan besar ga akan seimbang jadi wajar aja. Meskipun gua harap tentunya Persebaya bisa melaju ke final Piala Dunia Antarklub, biar lebih heboh lagi", kata Karjo.
"Namun tentu semua itu gak lepas dari peran ketua PSSI alias Mas Irwan dan anggota - anggotanya yang udah tegas netapkan aturan buat klub dan juga pemain. Gua yakin Almarhum Mbah Soeratin bakal bangga tuh ngelihat klub Indonesia untuk kali pertama main di kejuaraan internasional standar FIFA".

"Bener banget. Namun ngomong - ngomong soal semifinal Piala Dunia Antarklub, semifinal kedua antara Boca Juniors dan Al-Ahly bakal digelar di Stadion Shah Alam", kata Karjo.
"Beda venue?", tanya Irfan. "Gak apalah, karena ga mungkin juga Stadion Bukit Jalil yang nampung semua laga. Itu mah rakus banget. Stadion di Malaysia kan banyak, meskipun yang gua tahu cuma ni Bukit Jalil dan Petaling Jaya".

Bis itu berhenti di persimpangan lampu merah. Irfan tengah nonton sebuah video di ponselnya.
"Hihihihi". "Ana sing lucu po Mas?", tanya Rangga.
"Iki lho Mas. Meme gagal penalti ke gawang Boruto di Pagelaran Euro 2020. Mana dari situ Mas Boruto terkenalnya".
"Mana Mas?". "Nih, biar kita nonton bareng". Mereka berdua lalu melihat meme tersebut daaaaan....

.

.

.

"Ahahaahahahaahahahah". Rangga dan Irfan sontak tertawa ngakak.
"Nggak nyangka ternyata Mas Reus yang notabenenya kapten di Dortmund serasa ngadapin Buffon gara - gara tuh anak", kata Rangga.
"Ini belum seberapa Ngga. Ada yang lebih lawak lagi daripada ini", kata Irfan.
"Tunjukkin dong". Irfan lalu memutarkan video di mana Cristiano Ronaldo gagal penalti sampai - sampai membuang ban kaptennya diiringi lagu Kecewa-BCL kepada Rangga. Mereka berdua sukses tertawa lebih keras, sampai - sampai Nurlela dan Louisa yang tengah tidur terbangun.
"Ahahahahahahahah hebat Boruto. Lu berhasil bikin CR7 kayak pesepakbola noob".
"Benar - benar anak yang hebat".
"Duuuh kalian berdua ribut amat siiiih. Ganggu tidur aku sama Louisa aja", kata Nurlela kesal.

"Maaf ye Mbak Nur. Habisnya videonya lawak banget", kata Rangga.
"Lawak lawak pun perhatikan situasi dan kondisi juga Irfan... Rangga", kata Karjo. "Kasihan tuh duo cewek nggak bisa tidur gara - gara kalian berdua pade".
"Iye iye, maaf Mas Karjo". "Jangan sama aku minta maafnya. Sama mereka juga".
"Maaf ya Mbak Nur... Mbak Louisa".
"Iye iye gua maafin. Tapi jangan ulang lagi atau nanti kubikin kalian tidur di luar kamar", kata Nurlela dengan nada mengancam.
"Iya Mbak Nurlela...", jawab Irfan dan Rangga dengan nada anak SD yang menjawab pertanyaan gurunya. Lampu lalu lintas berubah warna menjadi hijau dan bis itu kemudian melaju.

Di lain tempat, Naruto dan Hinata diajak oleh Maradona keliling Kuala Lumpur.
"Kita ada di mana nih?", tanya Naruto.
"Kita ada di Kuala Lumpur. Ibukota negara Malaysia", kata Maradona.
"Nampak cukup padat walau jalannya nampak bersih". Tanpa sengaja Naruto melihat Petronas Twin Tower. "Itu kan...".
"Si. Menara Kembar Petronas, ikonnya Kuala Lumpur, banyak turis yang suka berselfie dengan menggunakan latar belakang menara tersebut kalau mereka berkunjung ke sini".
"Sebenarnye bukan cuma itu je tempat wisate yang bisa korang tiga kunjungi selama ada di negara saye. Ada banyak lagi macam KL Tower, Jalan Alor dan Chinatown...", kata seseorang yang tiba - tiba saja muncul di belakang Maradona. Maradona menoleh ke sosok misterius tersebut.
"Mr. Mokhtar "Supermokh" Dahari... I can't believe that I'll meet you again".
"I'm very happy that we meet again, Mr. Maradona".
"Señor, kau mengenalnya?", tanya Naruto.
"Dulu kami berdua pernah saling berlaga saat timnya Mr. Mokhtar yaitu Selangor, bertemu dengan timku yakni Boca Juniors. Saat itu timku menang dengan skor 2-1 dan satu gol ke gawang Boca dicetak oleh Mr. Mokhtar".

Goalkeeper's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang