Chapter 20

153 3 1
                                    

Skuad "Tim Ayam Jantan" sedang berlatih untuk laga melawan Portugal. Boruto dan kedua kiper lainnya tengah berlatih membaca arah penalti.
"Baiklah para kiper, untuk menu latihan kalian hari ini saya akan latih kalian bertiga membaca arah penalti. Kenapa? Karena lawan kita di laga kedua nanti adalah Portugal dan semua pemain mereka termasuk jago dalam mengeksekusi tendangan 12 pas ini. Terutama kapten mereka, Cristiano Ronaldo", kata pelatih kiper. "Alasan itulah yang membuat saya akhirnya memutuskan, bahwa menu latihan membaca arah penalti ini adalah menu latihan yang tepat bagi kalian. Baiklah, tanpa berlama - lama lagi. Saya akan memanggil salah satu dari kalian secara acak, untuk berlatih membaca arah penalti dari lima bola yang sudah saya sediakan", kata pelatih kiper sambil menunjuk bola yang sudah disediakan singkat. "Ketika saya panggil, berdirilah sedikit di depan garis gawang dan siapkan mental dan fokus untuk membaca arah penalti. Ketika satu bola berhasil ditepis, saya akan terus menendang sampai bola terakhir. Simulasikan saja saya sebagai lawan, sehingga kalian tidak menahan diri. Mengerti!?".
"Oui, coach", jawab Boruto, Lloris, dan Mandanda dengan nada kompak ala tentara.

"Baiklah, giliran pertama. Steven Mandanda". Mandanda celingak - celinguk bingung seakan berpesan "kenapa harus aku?" sejenak sebelum akhirnya berjalan menuju gawang.
"Kau siap Mandanda?", tanya pelatih kiper. Mandanda mengacungkan jempol sebagai isyarat bahwa dia sudah siap.
"Baiklah, kalau begitu bacalah arah penalti ini". Pelatih kiper menendang bola ke sudut kiri bawah gawang dan Mandanda berhasil menepisnya. Kemudian pelatih kiper menendang bola ke sudut kiri atas gawang dan Mandanda berhasil menepisnya walau nyaris tak bisa.

Kemudian pelatih kiper menendang bola ke sudut kanan bawah gawang dan Mandanda nyaris menepisnya. Terakhir, pelatih kiper menendang bola ke tengah namun Mandanda malah melayangkan tubuhnya ke sudut gawang sehingga bolanya masuk.
"Baiklah, kembalilah bergabung bersama rekanmu, Monsieur Mandanda", kata pelatih kiper.
"Baiklah... hosh... pelatih...". Pelatih kiper lalu mencatat statistik Mandanda.
"Selanjutnya, Hugo Lloris", kata pelatih kiper.
"Oui coach!", jawab Lloris dengan nada berteriak semangat dan langsung maju ke area penalti.
"Kuharap kau siap kapten". "Tentu saja aku siap pelatih. Ayo! Berikan bolanya". Pelatih kiper lalu menendang 5 bola yang ada secara cepat dan bergiliran. Singkat cerita, Lloris berhasil menepis nyaris semua bola tendangan pelatih kiper yang langsung mencatat statistiknya. Hingga tibalah saatnya Boruto untuk menepis penalti.

"Last but not least, Boruto Armando Reiss", kata pelatih kiper.
"Itu aku pelatih". Boruto lalu berdiri dan langsung berlari menuju area penalti.
"Baiklah, bersiaplah Boruto. Saya takkan menahan diri". Pelatih kiper lalu menoleh ke Lloris. "Kapten Lloris, kalau Boruto bisa melewati statistikmu dalam membaca penalti, maka aku akan suruh pelatih Deschamp menyerahkan ban kaptenmu padanya untuk laga melawan Portugal nanti".
"Tidak apa - apa, pelatih. Aku ikhlas", kata Lloris. "Ayo Boruto! Tidak perlu takut menghadapi pelatih kiper. Tepis semua tendangannya".
"Kau adalah pewarus bakat kami, Boruto! Kau pasti bisa", teriak Mandanda.
"Tentu saja aku akan menepisnya. Karena aku adalah kiper Prancis yang akan benar - benar mewarisi bakat kalian-ttebasa".
"Baiklah Boruto, saya akan mulai". Pelatih kiper kemudian kembali mengeksekusi penalti secara cepat dan bergiliran. Singkat cerita, Boruto berhasil menepis seluruh tendangan yang dilancarkan pelatih kiper, tidak sampai di situ, Boruto melayangkan kode "tidak semudah itu Ferguso" kepadanya walau dengan nafas tersengal.

"Hosh... hosh... hosh... hosh... anda memberiku sudut - sudut yang sulit pelatih. Namun...". Boruto lalu melakukan gestur "tidak semudah itu" kepada pelatih kiper. Pelatih kiper tersenyum meringis akibat penaltinya ditepis oleh Boruto.
"Pantas saja kau dipanggil "Buffon muda" oleh suporter PSG dan Prancis. Kau memang sehebat dia. Akan kupertimbangkan kau menjadi kapten dalam laga melawan Portugal nanti pada pelatih Deschamp. Kerja bagus, Boruto", batin pelatih kiper bangga. Pelatih kiper mencatat statistik Boruto dalam membaca arah penalti dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.

Goalkeeper's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang