Chapter 64

90 2 0
                                    

"Haaah sudah saatnya mencari pemain muda berbakat". Talent Scout RB Leipzig membuka video berbagai pertandingan hingga akhirnya menemukan video semifinal FIFA Club World Cup. "Wooow unbelievable.... anak ini sanggup menggocek kiper sekelas Gigi Buffon. Hebaaaat... bahkan dia juga berhasil mencetak gol ke gawang seorang Gianluigi Buffon, benar - benar anak berbakat". Talent Scout itu lalu tak sengaja melihat nama Supriyadi ketika video menunjukkan dirinya yang tengah berselebrasi mencetak gol. "Supriyadi. Jadi itu namamu, kau harus segera kuamankan nak",
"Bagaimana, apa kau sudah mendapatkan pemain potensial?", tanya sang pelatih aka Marsch.
"Sudah, Pelatih Marsch. Dan saya yakin anda akan menyukai pilihan saya ini". Talent scout it lalu menunjukkan ulang video dimana Supriyadi berhasil menggocek Buffon dan akhirnya mencetak gol ke gawangnya.
"Anak yang hebat", batin Marsch takjub. "Siapa namanya dan apa posisi yang ia perkuat?".
"Namanya Supriyadi dan dia berposisi sebagai penyerang. Meskipun kalau saya lihat lagi dari gaya mainnya, dia lebih seperti seseorang winger ketimbang seorang penyerang".
"Itu tidak masalah, ayo kita pergi ke Surabaya untuk menemui anak itu".
"Langsung hari ini?". "Langsung hari ini. Jadi kemasi pakaianmu dan urus paspormu".
"Baiklah, Pak Pelatih".

Dunia Arwah

"Boca Juniors menang lewat gol semata wayang di extra time...", kata Maradona.
"Bakalan menarik nih finalnya", kata Cruyff. "Karena Boruto akan berhadapan dengan mantan klubmu".
"Tentu saja. Akan menjadi tantangan besar bagi Boruto dalam menghadapi para pemain Boca, tetapi aku yakin ia bisa mencegah perlawanan-perlawanan mereka. Meskipun Boca merupakan mantan klubku, tetapi untuk kali ini aku akan mendukung Boruto dan timnya. Kalau pada akhirnya Juventus menjuarai piala itu maka syukurlah. Namun, kalau pada akhirnya Boca memenangkannya aku tidak masalah juga. Meskipun aku berharap Juventus bisa menjuarai Piala Dunia Antarklub".
"Kita akan nantikan saja hasilnya kalau begitu". Maradona hanya mengangguk setuju atas ucapan Cruyff.

Naruto tengah melihat sesi latihan Juventus lewat TV. Terlihat Boruto tengah berlatih dengan rekan - rekannya sesama kiper.
"Nii-san hebat juga ya", kata Louis.
"Tentu saja, dia memiliki skill yang lebih baik dari Mr. Buffon. Jadi begitulah, Louis", kata Naruto. Louis tanpa sengaja melihat Perin yang juga tengah berlatih.
"Hei, bukannya itu Mr. Perin. Tumben dia tidak mengganggu Boruto-nii".
"Itu karena Tou-san bersama dengan Kaa-san tirimu menakut - nakutinya. Dan apa kau tahu Louis? Ekspresinya saat ketakutan benar - benar membuat Tou-san puas dattebayo".
"Aku rasa pun itu hukuman yang pantas baginya, untung saja dia langsung tidak akan mau membaca buku itu lagi dattebaro".
"Semoga saja, meski takkan menutup kemungkinan kalau Tou-san harus menakut - nakutinya lagi kalau sampai Mr. Perin tertangkap basah ingin mengajak Boruto-nii membaca buku Icha - Icha".

"Hei Boruto, ajari aku drive shoot dong", pinta Perin.
"Janji dulu satu hal padaku, baru aku mau mengajari anda", kata Boruto.
"Apa itu?". "Jangan. Pernah. Ajak aku. Baca. Buku Icha - Icha. Anda mengerti?".
"Tenang saja, aku tidak akan membaca buku itu lagi. Lagipula aku sudah kapok karena dua sosok menakut - nakutiku dan Mr. Bonucci saat kami tengah tidur".
"Baiklah... baiklah, biar akan langsung kuajari".

"Pertama, fokuskan pandangan ke arah gawang lawan. Kedua, tendang bola dengan keras ke arah depan dengan kaki kanan. Dan yang terakhir, biarkan momentum bolanya yang bekerja. Kira - kira begini kalau kuperagakan". Boruto lalu mulai menendang bola di depannya hingga melambung, sebelum akhirnya menukik dan memasuki gawang kosong. "Bagaimana, tertarik mencobanya?".
"Baiklah, akan kucoba". Perin lalu mulai mencoba Drive Shoot khas Boruto, tetapi pada akhirnya gagal karena masih menyentuh tiang.
"Lumayan, tetapi teruslah mencoba. Tembakan ini memang merupakan hitung - hitungan. Jadi tak selamanya akan tepat sasaran, aku saja perlu puluhan kali percobaan saat di akademi dulu dattebasa".
"Aku akan coba lagi". Perin lalu kembali mencoba Drive Shoot khas Boruto, tetapi masih gagal.
"Coba terus, aku akan perhatikan dari sini". Perin lalu kembali mencoba Drive Shoot khas Boruto dan akhirnya gol.
"Kerja bagus, Mr. Perin", puji Boruto sambil bertepuk tangan kecil. "Aku tak menyangka akhirnya anda bisa melakukannya, sekarang lakukan terus dan jangan berhenti". Boruto lalu berjalan pergi meninggalkan Perin.
"Kau mau kemana, Boruto?". "Aku hanya ingin istirahat dulu di bangku di sebelah sana, anda tak perlu khawatir dattebasa".

Goalkeeper's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang