Chapter 1

281 9 2
                                    

Kabar gembira itu sampai ke telinga skuad senior PSG.
"Kita bakal kedatangan anak baru nih", mata Marquinhos.
"Siapa ya?", tanya Neymar.
"Kepo nih", kata Mbappe.
"Katanya sih dia seorang penjaga gawang...", kata Icardi.
"Waaaah aku tak usah khawatir lagi karena jika aku pensiun nanti sudah ada yang akan menggantikanku", batin Navas.
"Icardi benar, nama kiper baru kita itu adalah Boruto Armando Reiss dan dia baru 16 tahun", kata Marquinhos.
"Whaaaaaat!? 16 tahuuuuuun!?". Neymar dan Mbappe begitu terkejut tak percaya.
"Itu benar, kalian tidak salah dengar".

"Woow, benar - benar anak yang penuh dengan kejutan", kata Marquinhos.
"Sangat tak terduga kalau ia bisa masuk ke skuad senior, di usianya yang masih semuda itu. Kau benar - benar memiliki bakat, Boruto", batin Navas. "Kapan dia akan kemari, Marquinhos?".
"Kudengar dari pelatih, katanya dia akan berlatih bersama kita seminggu lagi".
"Waah, aku jadi semakin tidak sabar ketemu dengannya". Navas lalu menunjukkan cengirannya.
"Sabarlah, Navas. Bukan cuma kau saja yang ingin bertemu anak itu secepatnya, tetapi kami semua juga", kata Icardi.
"Baiklah".

"Ternyata disini kalian semua", kata seseorang yang adalah kapten klub aka Silva. Icardi, Marquinhos, Mbappe, Navas dan Neymar sontak menoleh ke sumber suara.
"Kapten". "Alles, sudah cukup basa - basinya. Sekarang saatnya kita berlatih kembali, ayo!", kata Silva dengan nada mengajak sambil berjalan menuju tempat latihan.
"Oui kapten". Mereka berlima lalu berjalan mengikuti Silva untuk kembali latihan.

Boruto dijemput oleh Historia. Ia kemudian mengajak Boruto ke sebuah kedai ramen bernama "Uzumaki-Scarlet Ramen Shop". Toko itu didirikan oleh pasangan suami istri, Naruto dan Erza.
"Nona, kami pesan ramen misonya dua", kata Historia.
"Oui. Ramen miso dua!", kata Erza.
"Siap!", teriak Naruto dari dalam dapur.

Naruto bertemu dengan Erza di panti sosial sekitar setahun setelah Naruto hidup menggelandang. Mereka saling jatuh cinta, menikah, hingga akhirnya dikaruniai 3 orang anak. Karena Naruto punya keahlian dalam memasak, ia dan Erza mendirikan toko ramen. Sekarang tokonya sudah terkenal di kota Paris.

Naruto dan Erza memiliki tiga orang anak, yaitu Irene, Louis, dan Azula. Pernah Naruto bercerita tentang anak dari pernikahannya dengan mendiang Hinata, namun Erza mengatakan bahwa Boruto pasti bahagia bersama orang tua barunya.

"Sepertinya ada yang sedang happy nih", kata Erza.
"Oui, Madame. Aku resmi masuk skuad utama PSG", kata Boruto. "Latihannya seminggu lagi".
"Oooh, baguslah untukmu nak. Latihanlah yang giat kalau kau sudah bergabung bersama mereka ya", kata Erza sembari menyunggingkan senyuman ke Boruto.
"Tentu saja, Madame... umm". "Erza, panggil saja Madame Erza... siapa namamu nak?", tanya Erza sambil menatap wajah Boruto dengan detil.
"Boruto... Boruto Armando Reiss".

"Kenapa nama anak ini mirip dengan Naruto ya?", gumam Erza.
"Apa ada yang salah denganku, Madame?", tanya Boruto.
Erza menjauhkan wajahnya dari Boruto dan bertindak salah tingkah. "Eeh, tidak... tidak. Hanya saja, wajahmu begitu mirip dengan Naruto-san".
"Kenapa tiba - tiba memanggilku Erza... huh?". Naruto tanpa sengaja menatap Boruto yang menatap balik dirinya.
"Kenapa dia begitu mirip denganku?", batin Boruto.
"Kau sudah besar, Boruto. Papa bangga padamu", batin Naruto sambil tersenyum sendu.
"Siapa paman ini? Kenapa dia tiba - tiba tersenyum padaku-ttebasa?", batin Boruto. "Madame Erza, apa anda tahu dimana kamar kecil disini? Aku hanya ingin buang air kecil dulu".
"Kamar kecil ada di belakang, Boruto".
"Merci, Madame Erza". Boruto lalu langsung berlari menuju kamar kecil.

Goalkeeper's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang