Goalkeeper's Story

Chapter 77

"Pertandingan Euronya seru sekali. Aku tak menyangka seorang kiper berani keluar sarang", ujar Supriadi.
"Begitulah kiper jaman sekarang Supri", kata Hwang.
"Haah, sayang sekali langkah kita di UCL tahun lalu kita harus dihentikan Man. City di perempatfinal Champions League".
"Tidak perlu sedih begitu Supri, setidaknya sekarang kau sudah membuat sejarah sebagai pemain Asia tenggara pertama yang pernah bermain di babak gugur UEFA Champions League. Kau harusnya bangga nak".

"Habisnya aku mau membawa tim ini sejauh mungkin di fase Champions League, makanya aku agak kecewa", kata Surpiadi murung.
"Gak apa - apa Pri, kau sudah memberikan yang terbaik. Masih ada tahun depan bro", kata Sabitzer.
"Benar kata kapten. Jangan hanya karena kekalahan ini kau menyerah dan memutuskan untuk pulang kampung, ingat bagaimana perjuanganmu untuk sampai disini", kata Hwang. Supriadi hanya mengangguk saja.

"Ngomong - ngomong nih aku selalu terngiang - ngiang akan Euro 2020 lalu", kata Hwang.
"Memangnya kenapa Mr. Hwang?", tanya Supriadi.
"Habisnya... finalnya itu buat timnas Prancis, adalah laga balas dendam atas kekalahan memalukan mereka di Euro 2016".
"Euro 2016?". Supriadi lalu coba memikirkan kejadian menyakitkan yang menimpa timnas Prancis pada saat itu. "Ouh aku ingat sekarang, kejadian di mana saat itu Prancis kalah secara menyakitkan akibat gol tunggal Eder di menit ke 109".
"Benar. Gol yang membuat kiper sekaligus kapten timnas Prancis yakni Monsieur Lloris jadi trauma, meskipun empat tahun kemudian Prancis berhasil menjuarainya melalui adu penalti. Bahkan tak ada satupun pemain Portugal yang sukses penalti ke gawang Boruto".
"Hebaaaat". Supriadi berdecak kagum melihatnya.

Tempat Latihan Timnas Rusia

"Haaah kita akan melawan tim raksasa Prancis", kata Golovin.
"angan harap bisa penalti ke gawang kipernya. Yang ada gol enggak diejek iya", kaya Miranchuk.
"Kalau yang satu itu tidak masalah, yang menjadi masalah bagiku dari kiper Prancis adalah kemampuannya yang mampu menepis bola dan mencetak gol dengan sama baiknya".
"Seperti Herr Neuer saja, apakah dia Monsieur Lloris?".

"Kau salah besar Mira, nama kiper utama tersebut adalah Boruto Armando Reiss. Masih berumur 18 tahun, tetapi sudah menjadi kapten baik di klubnya yaitu Juventus maupun negaranya yaitu Prancis", kata Cheryshev.
"Anak yang hebat. Padahal biasanya dan umumnya yang menjadi kapten adalah yang sudah berumur 30an tahun atau lebih", puji Golovin.
"Mungkin untuk kali ini kapten kita mendapat lawan yang seimbang, meskipun usia kiper lawannya ini jauh di bawahnya. Aku tidak sabar melihat tendangan penalti Monsieur Boruto ditepis menggunakan flying save kaki, layaknya yang pernah kapten kita lakukan terhadap Señor Iago di babak adu penalti 16 besar Piala Dunia 2018 melawan Spanyol".
"Akan sangat menarik kalau sampai itu terjadi, aku lebih menantikan reaksi anak itu".
"Sekarang lebih baik kita latihan kembali". Cheryshev dan Golovin mengangguk lalu berdiri bersama Miranchuk untuk kembali berlatih bersama rekan - rekan mereka yang lain.

"Jangan harap dah bisa penalti ke gawang Boruto. Buktinya saja tendangan penalti CR7 bisa ia tepis", kata Miranchuk. Seluruh skuad Rusia memandang Miranchuk
"Kalau nggak percaya, nih". Miranchuk menunjukkan video momen Ronaldo gagal penalti.

.

.

.

"Benar - benar anak yang berbakat", kata Zhirkov.
"Waduuuh, Mr. Ronaldo pastinya kesal banget tuh penaltinya berhasil ditepis", kata Dzyuba.
"Pastinya".
"Meskipun begitu, aku yakin kita dapat mencetak gol ke gawang Monsieur Boruto walau hanya satu gol saja", kata Anton.
"Semoga saja itu terjadi Anton... semoga saja itu terjadi".

Sementara itu di tempat latihan timnas Prancis, Boruto dan rekannya sesama kiper tengah sibuk berlatih.
"Besok kau akan dicadangkan Boruto. Kau baru bisa main jika ada babak adu penalti", kata Lloris.
"Tidak masalah, Monsieur Lloris. Lagipula sudah lama juga anda tidak memimpin timnas Prancis gara - gara diriku dattebasa", kata Boruto.
"Itulah tandanya kalau kau benar - benar sudah dapat menjadi penggantiku di timnas Prancis, aku bangga padamu nak", katanya sambil mengelus surai kuning Boruto.
"Aku juga senang kalau harus tampil dari bangku cadangan untuk kali ini, karena kemarin aku berchat-an dengan Sarada-chan dan katanya dia benar - benar merindukanku. Bahkan sampai menangis".
"Cieee, yang cewenya ga bisa jauh - jauh", kata Mandanda dengan nada mengejek jahil.
"Namun mau bagaimana lagi? Harusnya dia juga tahu beginilah resiko berpacaran dengan seorang atlet. Aku pun sebenarnya merindukannya, ingin selalu ada disisinya dan takut dia kenapa - kenapa", kata Boruto. "Hanya saja...". Boruto lalu tanpa sadar mulai menitikkan air matanya. " Sarada-chan... sebenarnya aku pun merindukanmu... hiks, tetapi sayangnya aku tak dapat bertemu denganmu sekarang hime... hiks... kalau kau takut sesuatu yang buruk terjadi padaku... hiks... maka sama denganku Sarada-chan... aku pun takut sesuatu yang buruk terjadi padamu dattebasa... hiks...". Lloris membawa Boruto kepelukannya untuk menenangkannya.
"Sebegitu kuatnya kah perasaan cintamu dengan Sarada, Boruto? Kalau iya, maka aku harap kalian benar - benar berakhir di jenjang pernikahan nak", batin Mandanda sedih.

TBC...

Vote and Comment, Please!