Allianz Stadium
"Hei Rabiot, kapan rekan senegaramu itu akan datang?", tanya Dybala.
"Sabar bro, sebentar lagi dia akan datang kok", kata Rabiot.
"Kira - kira dia bakal suka baca buku ini nggak ya?", tanya Bonucci sambil menbaca buku Icha - Icha Paradise.
"Aduh bro, sampai kapan kau membaca buku haram itu?", tanya Chiellini.
"Buku ini bagus bro. Kau harus baca", kata Bonucci. Rekan setimnya yang lain hanya memandangnya dengan sweatdrop."Haaaah jika aku pensiun nanti aku tak perlu pusing mencari pengganti", kata Buffon.
"Waaah kayaknya aku akan punya teman sesama kiper untuk baca buku ini hihihihi", kata Perin sambil terkikik dan membaca buku Icha - Icha.BLETAK!
"Auuuuuuu...". Perin meringis kesakitan sambil memijit - mijit kepalanya akibat dijitak oleh Buffon.
"Lebih baik lakukan hal yang lain saja daripada kau harus membaca buku haram itu, Perin", kata Buffon ketus.
"Tapi isinya bagus kapten, intinya surga banget deh".
"Surga gundulmu kuwi!", batin Buffon kesal."Kau di mana Boruto?", gumam Ronaldo tak sabaran. "Aku sudah tidak sabar ketemu dengannya".
"Bersabarlah Mr. Ronaldo, aku yakin sebentar lagi dia akan datang kok. Kurasa dia hanya tengah menghadapi sesi wawancara yang agak lama", kata Rabiot.
"Haaah ya sudah, terima kasih infonya Rabiot". "Sama - sama, Mr. Ronaldo".Namun tanpa disadari oleh para pemain Juventus, ternyata dua sosok tengah memerhatikan mereka dari atap Stadion Allianz yaitu Naruto dan Hinata.
"Akhirnya Boruto bermain juga untuk Juventus", kata Naruto.
"Uhm, awalnya aku berharap agar dia tetap di PSG. Namun karena ini untuk kemajuan karier sepak bolanya, aku tak dapat mencegahnya...", kata Hinata. Naruto melihat - lihat para rekan baru Boruto dan menangkap basah Bonucci dan Perin yang membaca buku Icha - Icha Paradise.
"Haduuuu, Monsieur Bonucci dan Perin sudah ketularan Ero-Sennin dan Kakashi-sensei. Bisa - bisanya pemain senior seperti mereka melakukan hal semacam itu", kata Naruto ketus.
"Sudahlah anata, kalau kau memang tidak tahan nanti kau bisa gentayangi mereka berdua. Akan kubantu kok", kata Hinata.
"Ah iya, bagaimana bisa aku tidak kepikiran akan melakukan hal itu. Hinata-chan, kau benar - benar jenius dattebayo", kata Naruto. "Baiklah, aku akan gentayangi saja mereka berdua bersamamu. Kalau bisa Monsieur Bonucci dan Monsieur Perin juga".
Hinata mengangguk mantap. "Sebaiknya kita siapkan saja penampilan terseram kita... hihihi"."Kayaknya Monsieur Buffon akan jadi batal pensiun kalau menang UCL nih. Habisnya, dia harus habis - habisan menghindarkan Boruto dari buku haram itu... hihihi", kata Hinata sambil terkikik.
"Waduuuh, bisa - bisa dompetnya bisa terkuras hanya untuk semiran. Selain itu, Monsieur Perin bisa membuatnya stres dan bisa - bisa membuatnya ubanan meski usianya belum genap kepala lima. Duuh, mau ketawa tapi takut dosa", kata Naruto geli.
"Mouuuu, kau ini Naruto-kun". "Tapi aku senang Boruto disambut dengan baik di Juventus, jadi setidaknya ia bisa melupakan sementara misi utamanya untuk mencari - cari siapa orang tua kandungnya dattebayo".Boruto lalu masuk ke lapangan Allianz Stadium. Ia lalu diajak oleh seseorang yang adalah kapten tim ke salah satu gawang. Sang kapten lalu menendang bola ke sudut kanan bawah gawang Boruto. Boruto berhasil menepisnya biarpun harus sedikit menjatuhkan badannya.
"Kerja yang bagus kapten, kau membuatku sedikit bekerja keras. Namun...". Boruto lalu melakukan gestur khas Buffon ke sang kapten yang sebenarnya tak lain dan tak bukan adalah Buffon itu sendiri.
"Kau benar - benar cocok jadi pewarisku. Bukankah begitu, Boruto?", tanya sang kapten aka Buffon sambil mengedipkan sebelah matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Goalkeeper's Story
FanfictionBoruto ditinggal di depan rumah Historia karena Hinata (ibunya) sudah meninggal setelah melahirkannya dan Naruto (ayahnya) tidak mampu membesarkannya seorang diri. Ia diberi nama Boruto Armando Reiss oleh ibu barunya. Sekarang Boruto menjadi kiper d...