Goalkeeper's Story

Chapter 39

Pasca pertandingan leg kedua perempatfinal selesai, para pemain PSG langsung menuju Rumah Sakit Paris untuk menjenguk Messi yang berada di ruang pemulihan. Namun sesampainya mereka di dalam, mereka malah menemukan barang - barang yang berserakan dan Messi yang nampak begitu depresi.
"Ya ampun Messi, apa yang terjadi padamu bro?", tanya Ramos dengan nada cemas.
"Lihatlah sendiri?", katanya dengan nada sedih sambil menunjuk ke arah kaki kirinya yang dibidai.
"Memangnya apa yang terjadi sehingga kaki kiri anda dibidai Señor?", tanya Boruto.
"Dokter Sakura bilang kaki kiriku mengalami keretakan dan ligamen kiriku rusak".
"Astaga! Lalu berapa lama anda harus menepi, Señor?". "Tiga bulan, tetapi bagiku sama saja ini sudah akhirku".

"Jangan bicara seperti itu bro", kata Ramos.
"Kalau sudah begini, mana mungkin aku bisa jadi legenda seperti guruku?", tanyanya dengan nada sedih dan kepala tertunduk.
"Señor Messi, tatap aku", kata Boruto dengan nada menyuruh lembut tetapi tegas. Messi lalu menatap Boruto dengan  mata yang berlinang air mata.
"Dengar Señor, kau itu adalah juara bagi dirimu sendiri. Kau itu legenda bagi dirimu sendiri. Jadi kuharap anda jangan menyerah hanya gara - gara cedera ini. Lagipula anda itu salah satu pemain paling senior dan paling kami segani di skuad, dattebasa". Boruto lalu menunjukkan senyum cengirnya.

Tanpa sadar, Messi melihat bayangan Maradona ada dalam diri Boruto.
"Baiklah, aku takkan menyerah hanya gara - gara cedera ini saja. Muchas gracias Señor", kata Messi sembari tersenyum simpul. Boruto sontak terkejut dengan panggilan Messu untuknya. "Itu karwna aku melihat jiwa mendiang guruku mengalir dalam dirimu, Boruto".
"Hanya itu saja ternyata". "Terima kasih untuk penyemangatnya ya, Boruto... Ramos... semuanya".
"Sama - sama, Señor Messi".

Skuad PSG sedang dalam perjalanan menuju St. Petersburg. Mereka akan bertanding melawan Bayern Munich di Final Liga Champions.
"Kita akan ke mana nih?", tanya Boruto.
"Kita akan ke St. Petersburg untuk final UCL melawan Bayern Munich", kata Neymar.
"Hei Boruto, apakah kau sudah kepikiran untuk punya kekasih?", tanya Mbappe.
"Aku belum memikirkannya dan aku rasa akan sulit bagiku untuk dapat pacar. Mana ada gadis yang mau dengan lelaki yang asal usulnya tidak jelas sepertiku? Lebih baik aku pacaran dan menikah dengan piala saja. Yang pasti, aku tak akan menikahi wanita yang tidak menyayangi ibuku", kata Boruto dengan kepala tertunduk.

"Lalu bagaimana dengan gadis berkacamata dan bersurai hitam, yang pernah kau lihat saat kita makan bersama waktu itu?", tanya Neymar.
"Aku tidak yakin apakah dia dan orangtuanya mau menerimaku. Aku juga belum tahu nama gadis itu. Dan lagipula, bukannya tadi sudah kubilang... mana ada gadis yang mau menikahi pria yang tak jelas asal - usulnya sepertiku", kata Boruto tertunduk.
"Aku yakin setelah kalian bertemu dan kenal dekat, maka akan terjalin hubungan di antara kalian. Lagipula, gadis berkacamata dan bersurai hitam itu nampaknya cocok untukmu", kata Mbappe.
"Baiklah, aku akan berusaha berkenalan dan mungkin pendekatan dengan gadis itu. Namun ngomong - ngomong soal Bayern, bukannya tim kita juga pernah bertemu mereka di final?".
"Kau benar Boruto, tepatnya final UCL 2020 di Estadio Da Luz, Portugal".
"Sebuah final yang sangat ingin aku lupakan, karena tim kita kalah berkat sebuah gol tunggal dari mantan pemain klub kita bernama Kingsley Coman, begini ceritanya...", kata Neymar.

Flashback - Final UEFA Champions League 2020 - PSG vs Bayern Munich - Estadio Da Luz

Pertandingan saat itu sudah memasuki menit ke-58 dengan skor masih 0-0 antara PSG vs Bayern Munich. Joshua Kimmich tengah menggiring bola lalu melakukan crossing dari sisi kiri atas lapangan, bola pun langsung disundul oleh Kingsley Coman dan gol.
"Kita saksikan saudara - saudara, memasuki menit ke-58 final UEFA Champions League 2020 antara PSG Vs Bayern ini, skor masih sama kuat 0-0 tetapi bola berada dalam kendali para pemain Bayern. Tepatnya, Joshua Kimmich", kata komentator 1.
"Kimmich terus berlari dari sisi kanan bawah lapangan dan melewati para bek PSG yang coba menghalaunya sebelum kemudian coba menusuk ke petak pertahanan PSG melalui sisi lain pertahanannya sebelum kemudian melakukan umpan silang, tetapi belum jelas umpan silang itu ditujukan kepada siapa", kata komentator 2.
"Ternyata umpan silang tersebut disambut oleh Kingsley Coman... Coman melakukan heading tajam dan goooooaalll!!!".
"Yeaaaaaaaaaah!!!", teriak fans Bayern.