Prolog

12.7K 977 314
                                    

"Kau bisa panggil aku Emilia saja, dengan begitu kau tidak akan merasa kesepian kan?"

.

.

.

"(Name)!! Bisa-bisanya kau salah memberi obat! Sudah jelas itu sambel! Bukan betadine!! Pantes aja perih!!" seru Shinichiro lalu dengan cepat menyingkirkan sambel itu dari lututnya yang terluka.

"Eh? Kok bisa sambel yang kutaroh?" Tanya gadis berambut hitam itu ikut heran.

"Seharusnya itu yang kutanyakan" ujar Shinichiro lalu menghela napas.

"Kau ini sangat payah dalam urusan mengobati luka ya, (Name)" ujar Draken.

"Hah? Aku tak ingin mendengar itu darimu, Ken-chan"

"Emi!" panggil seorang gadis kecil berambut sandy pirang.

"Ada apa, Emma?" Tanya gadis bernama Emilia atau nama aslinya Sano (Name) itu.

"Kucingmu kabur!" ujar Emma kegirangan sambil menunjuk-nunjuk makhluk berkaki empat yang tak jauh darinya.

"Okee!~ Mikey! Shin-nii! Aku dan Emma pergi dulu yaa!" seru (Name) kepada saudara kembar dan kakak sulungnya itu.

"Iya! Jangan lama-lama ya dedek cayang!" seru Shinichiro.

"JANGAN LUPA BELIIN DORAYAKI!!" seru Mikey dengan cempreng nya.

(Name) menggumam lalu berlari dengan semangat bersama Emma disampingnya menuju kucing kecil yang imut. Namun, anak kucing itu malah berlari menjauhi mereka. Emma dan (Name) yang terbutakan oleh keimutan makhluk kecil itu pun berlari mengejarnya.

"HOI (NAME)!" panggil anak laki-laki berambut hitam dari kejauhan.

"OHAYOU, KEISUKE!" seru (Name) lalu berlari melewatinya.

Zzheng

"MAU KEMANA KAU?! HARI INI KATANYA MAU LATIH TANDING DENGANKU DI DOJO!" seru Baji.

"HABIS PULANG NANTI!!!" ujar gadis berumur 10 tahun itu.

🏃🏃🏃🏃🏃

Hah.. Hah.. Hah..

"Kemana dia pergi?" tanya Emma pada (Name). Kedua gadis itu berhenti dengan nafas yang ngos-ngosan karena berlari cukup jauh dari rumah.

"Hah... Hah.. Entah.. Sepertinya kita kehilangan dia.." ujar (Name) yang berusaha menstabilkan nafasnya.

Tap tap

"Eng? Kenapa kalian terlihat sangat kelelahan seperti itu?" Tanya seseorang yang tak sengaja lewat disana.

"Takashi? Ah, Luna, Mana, Ohayou... Hah.. Hah.. Apa kalian melihat anak kucing berbulu hitam?" tanya (Name) pada lelaki berambut lilac muda yang sepertinya sedang jalan-jalan pagi bersama kedua adiknya.

"Ohayou nee-chan!"

"Kucing? Kalau tidak salah tadi baru saja kami berpapasan.." ujar Mitsuya sambil menunjuk ke arah kanan, arah ia datang.

"Benarkah? Oke makasih!" ujar (Name) lalu berencana untuk berlari lagi. Namun sebuah tangan menggenggam lengannya.

"Emma? Apa kau sangat lelah?" tanya (Name) sambil melirik tangan yang menahannya. Ia melepaskan genggaman tangan itu.

"Hah..hah...hah.." Emma mengangguk dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

"Kalau begitu, kau kembali saja duluan. Aku akan mengejarnya sebelum terlalu jauh" ujar (Name) lalu berlari menuju arah yang ditunjuk Mitsuya.

Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang