88. Truth

1.6K 246 73
                                    

“Orang Jahat terlahir dari Orang Baik yang tersakiti”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Orang Jahat terlahir dari Orang Baik yang tersakiti”

Tap.. Tap.. Tap..

Cklek

"Terima kasih sudah datang..." ujar seseorang dengan suara Takemichi.

Pupil Naoto melebar kala melihat seseorang yang berdiri sendirian dan menunggunya di atas atap ini.

"..Naoto-kun" lanjut (Name) dengan suaranya sendiri.

(Name) menodongkan pistolnya padanya. Sontak tubuh Naoto menegang. Ditambah lagi dengan tatapan tajam yang (Name) lemparkan padanya serta aura mencekamnya yang mengintimidasi.

"Maju lima langkah ke depan" ujar (Name) memberinya perintah.

Sesuai perintah (Name), Naoto maju lima langkah ke depan. Dia tidak protes sama sekali. Lebih tepatnya, tidak bisa.

"Letakkan handphone mu di bawah" titah (Name) lagi.

Bagai hewan peliharaan yang diperintah majikannya, pemuda itu menaruh handphonenya di bawah.

"Mundur tiga langkah" titah (Name) lagi.

Dan, ya. Dia mundur tiga langkah ke belakang.

"A-Ano, dimana Takemichi-kun?" tanya Naoto yang khawatir dengan kondisi kekasih kakaknya itu. Pasalnya yang menelpon handphonenya dan menyuruhnya kesini adalah nomor handphone Takemichi dan suara pria itu.

(Name) menurunkan pistolnya, "Dia ada di dalam bangunan ini. Dia masih hidup tentunya. Aku menyuruhnya untuk mendengar hal yang akan kita bicarakan mulai dari sekarang"

Naoto terbelalak mendengar itu. Padahal pembicaraan mereka belum dimulai. Tapi wajah Naoto sudah pucat pasi. Bahkan ia berkeringat dingin di tengah musim dingin ini.

"Oya? Aku belum memulainya lho. Kenapa wajahmu sudah pucat seperti itu? Apa kau baru menyesal sekarang?" tanya (Name). Naoto diam membisu.

"Takemitchi. Sekarang, akan kuberitahukan padamu. Siapa orang yang membunuh Chifuyu dan yang lainnya" ujar (Name) mengeraskan suaranya agar suaranya dapat tersampaikan kepada Takemichi lewat handphone Naoto yang berada di lantai.

"Pelakunya adalah ... Kepolisian" ungkap (Name).

Deg!

'N-Naoto? Kenapa dia membunuh mereka? Tidak... Ini tidak mungkin..' batin Takemichi yang syok berat. Mentalnya terguncang kala mendengar ucapan (Name).

"Tidak!! Itu tidak mungkin!! Apa yang kau katakan, (Name)-chan?!! Tidak mungkin para polisi―"

DOR!

"Dengarkan sampai akhir" ujar (Name) dengan suara nge-bass yang mengintimidasi setelah menembakkan pistolnya ke arah langit.

"Takemitchi, seharusnya kau sudah sadar sejak lama. Kau pikir, kenapa aku berada di makam tanggal 24 Februari?" tanya (Name). Takemichi diam karena dia tidak tau apa alasan (Name) berada di sana hari itu.

Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang