"Hm~ hmhm~ hm~" Seorang wanita berumur 30 tahun yang masih menjomblo itu sedang memasak makan siang untuk keluarganya yang akhirnya 'utuh' walau tanpa Ayah dan Ibu.
"Yosh, selesai" ujarnya pelan sambil tersenyum.
Semenjak kedatangan dia dari masa lalu, tak pernah sedetikpun senyuman wanita ini luntur dari wajahnya. Membuat sang Sano Shinichiro harus sumpal hidung pakai tisu buat cosplay pocong― ralat, maksud saya, menghentikan mimisannya.
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶
"Shin-nii, Mikey, Izana, cepat makan. Keburu nasinya dingin" ujar Emma pada ketiga saudaranya yang belum menyentuh alat makan mereka dan malah menonton (Name) yang makan dengan wajah bahagia.
"Emi, kau gak risih diliatin pedo cem mereka?" tanya Emma pada (Name) setelah menghela napas.
"Hm?~" gumam (Name) sambil mengerjapkan matanya dengan polos dengan pipinya yang menggembung karena berisikan makanan.
Emma melirik ke arah saudara laki-lakinya. Dan benar saja, ketiga lelaki itu merona merah sambil memangku wajah dan menatap (Name).
'Saudaraku gak ada yang waras..' batin Emma sweatdrop.
"Apa yang kalian lakukan? Cepat makan" ujar (Name) kala melihat para lelaki itu masih tidak menyentuh alat makan mereka.
"Ngeliat kamu aja udah bikin kenyang kok (Name) sayangku" sahut Shinichiro dengan senyum jametnya yang mempesona.
"Hah? Apa itu berarti kalian ingin membuang-buang makanan?" tanya (Name) sambil melemparkan deathglare dengan senyum yang masih terlukis di wajahnya.
"G-Gomennasai" cicit mereka bertiga lalu langsung mengambil sumpit mereka.
(Name) benar-benar mengerikan ketika marah. Tatapannya seperti akan membunuh orang. Tapi gak salah juga sih:)
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶
Ding
Dong
Cklek
"Mitsuya? Mau apa?" tanya Mikey begitu melihat sosok yang mengetuk pintu.
"Aku ada urusan bentar dengan kakakmu. Bisakah aku masuk?" pinta Mitsuya.
Tanpa mengetahui tujuan lelaki itu, Mikey mempersilahkannya untuk masuk. Mereka pun duduk berdua di ruang tamu yang beralaskan tatami. Kebetulan Izana, Shinichiro, (Name), dan Emma juga sudah ada disana sebelumnya.
"Jadi, ada urusan apa kau denganku?" tanya Shinichiro pada Mitsuya yang duduk di hadapannya.
Tepat di sisi Shinichiro, terdapat saudara-saudaranya yang menunggu jawaban Mitsuya.
Mitsuya duduk bersimpuh dengan kedua tangan yang terkepal di atas pahanya. Ia meneguk salivanya gugup. Tubuhnya panas dingin. Keringat dingin turun dari pelipisnya. Jantungnya berdebar kencang kayak simulasi maut. Tak menyangka akan sesusah ini ingin mengucapkan tujuannya.
Mitsuya menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan untuk menenangkan dirinya. Lalu ia menatap lurus ke arah Shinichiro dengan tekad mantap.
"Wahai calon kakak iparku. Bisakah aku meminta restu untuk meminang adikmu?" pinta seorang Mitsuya Takashi kepada Sano Shinichiro.
"Hm? Mau sama siapa? Mikey? Atau Izana? Silahkan" jawab Shinichiro dengan santai dengan kedua tangan yang bersidekap di depan dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]
Fanfiction"Kau bisa panggil aku Emilia saja, dengan begitu kau tidak akan merasa kesepian kan?" "Sekarang, namamu adalah Shiba Yuzuru. Ingat itu" Sano (Name), saudara kembar tak seiras dari Sano Manjirou ini terlibat dalam kehidupan yang rumit. Valhalla arc✅ ...