Dua hari telah berlalu dan (Name) akhirnya kembali ke rumah keluarga Shiba.
Untung saja Taiju tidak menyentuh Hakkai dan Yuzuha selama ia pergi. Hanya saja, begitu ia masuk rumah, ia langsung diberi beberapa bogeman saja dari Taiju karena masuk rumah sakit.
Tentu saja ia tidak memberitahu Mikey tentang ini. Kalau pria itu tau, bisa jadi pria itu akan langsung kemari dan membunuh Taiju.
"Terima kasih telah menepati janjimu untuk tidak menyentuh mereka" ujar (Name) lalu memasuki kamarnya sambil menyunggingkan senyum simpul.
🤜🤜🤜🤜🤜
(Name) sedang membersihkan meja yang diatasnya terdapat bekas piring dan gelas kotor, lalu membawanya ke dalam dapur. Yak, dia sedang baito. Sebenarnya dia bertugas di dapur. Ia sengaja membantu di luar karena menunggu kehadiran seseorang.
Beberapa menit kemudian...
"Omatase~" ujar (Name) sambil membawakan sebuah kue yang nampak spesial.
"Ken-chan? Kau juga disini? Are? Takemitchi to Hina-chan mo iru? (Eh? Takemitchi dan Hina-chan juga ada?)" ujar (Name).
"(Name)-chan?/(Name)? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Takemitchi dan Draken bersamaan.
"Hm? Tentu saja baito. Sekarang jam istirahat ku, jadi aku mau ikutan merayakan ulang tahun Emma" ujar (Name) lalu menaruh kue itu di atas meja. Ia mengambil kursi untuk bergabung dengan saudara-saudaranya.
"Baito?.."
'Rasanya aneh melihat Yuzuru-kun-- ah maksudku, melihat (Name)-chan yang tampak seperti perempuan' batin Takemichi yang langsung disadari oleh pawangnya dan diberi hadiah berupa tabokan di kepala pirangnya.
Grap
"AWWWW!!"
"Ken-chan juga mau bergabung? Kalau mau akan kuambil kan kursi lagi" tawar (Name) sambil menarik rambut buntut kuda milik Draken.
"Oi! Yamero (Name)! Tck, mau sampai umur berapa kau menarik rambutku terus? Kau ini sudah bukan anak kecil lagi" ujar Draken setelah melepas tangan (Name) dari rambutnya dengan paksa. Hampir saja ia jatuh kejengkang gara-gara kebiasaan (Name) yang tak pernah berubah dari dulu.
"Mustahil. Sampai kau punya cucu pun sepertinya tanganku tidak akan tahan untuk tidak menarik buntut kudamu itu" ujar (Name) dengan wajah tanpa dosa.
Grap
"Dasar bocah. Rasakan ini!" ujar Draken lalu mengacak-acak rambut (Name).
"Aaaaa!! Hanase! Tck, itu semua gara-gara kau terlalu tinggi kan? Dulu kau selalu saja tidak menoleh apabila aku menyapamu! Makanya aku narik rambutmu!" seru (Name) sambil berusaha menyingkirkan tangan Draken yang menghancurkan kerapian rambutnya.
"Heh, siapa suruh pendek banget" balas Draken setelah melepas cengkramannya dari kepala hitam (Name).
"Apa katamu, buntut kuda?!"
"Seperti yang kukatakan tadi, dasar tuyul!"
"Ahahahaha. Dari dulu kalian selalu saja seperti ini ya" tawa Emma membuat mereka menoleh.
"Sou, sou, seperti kucing garong" timpal Mikey.
"Dia duluan yang mulai!" seru (Name) dan Draken saling menunjuk satu sama lain.
"Emilia-san~" (Name) mendengar seseorang memanggilnya dari dalam cafe.
Ia melihat manajer toko yang menatapnya dengan senyuman penuh makna dan dahi yang menghitam. Mengisyaratkan untuk tidak membuat keributan di depan para pelanggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]
Fiksi Penggemar"Kau bisa panggil aku Emilia saja, dengan begitu kau tidak akan merasa kesepian kan?" "Sekarang, namamu adalah Shiba Yuzuru. Ingat itu" Sano (Name), saudara kembar tak seiras dari Sano Manjirou ini terlibat dalam kehidupan yang rumit. Valhalla arc✅ ...