49. Strange

1.9K 341 67
                                    

"Black Tonkatsu satu!" ujar seorang wanita berambut hitam pada chef yang memasak di depannya ini.

"Kau selalu memesan Black Tonkatsu ya, (Name). Sekali-kali rasakan juga buatanku" ujar pria berambut oren. Kalau kata Nyai, umbul-umbul bulu kemoceng.

"White Tonkatsu milikmu itu pedas, Smiley! Terakhir kali aku sempat diare gara-gara kau sengaja memberi bumbunya lebih banyak! Dan aku pribadi lebih suka Tonkatsu-nya Souya" celoteh wanita itu lalu menatap lelaki berambut biru yang akan memasak pesanannya itu.

'Hm? Apa tadi dia tersenyum?' batin (Name) yang merasa melihat kedua sudut bibir lelaki yang selalu berwajah marah itu sedikit terangkat ke atas.

"Kau dengar itu, Angry?" ujar sang kakak, Smiley. Sang adik berdehem singkat membalas ucapan kakaknya.

"Kenapa pipimu merah?" tanya Smiley pada adiknya.

"Enggak!" sahut Angry ngegas.

Kakaknya hanya terkekeh mendengar jawaban adiknya. Sementara itu (Name) sendiri tengah berkutat dengan benda balok serbaguna di tangannya.

Tak lama kemudian, pesanannya selesai dan dihidangkan di depannya.

"Arigatou, Souya" ujar (Name) lalu mengambil sumpit yang disediakan di meja. Ia pun mengambil satu suapan dengan sumpitnya.

"Hmmm~ umaii!~ sasuga da ne~" puji (Name) yang terlihat sangat menikmati Black Tonkatsu tersebut.

"Aku bisa membuatkannya kapanpun yang kau mau, (Name)-chan" ucap lelaki itu dengan suara pelan lalu berbalik dan membelakangi (Name). Sehingga (Name) tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang diucapkan lelaki itu.

"Kau tidak bisa, Angry. (Name) sudah punya Mitsuya" sahut Smiley yang kebetulan mendengar ucapan adiknya itu.

Tak lama kemudian, dua orang calon pasutri memasuki toko ‘Sugoaku’ tersebut dan duduk di samping (Name) yang baru saja menghabiskan Tonkatsu-nya.

"(Name)-chan?" ujar Takemichi yang kebetulan duduk di sampingnya.

"Yo" sapa (Name) singkat dengan senyum lima jarinya.

Kedua calon pasutri itu memesan Black Tonkatsu dan White Tonkatsu. Kini mereka menunggu pesanan mereka jadi.

(Name) beranjak dari tempat duduknya sembari menaruh uang untuk membayar Tonkatsu yang ia pesan tadi. Lalu wanita itu menatap ke arah Takemichi.

"Kita memang sudah bertemu beberapa kali sebelum ini. Tapi, aku ingin mengatakannya padamu kali ini" ujar (Name) pada lelaki di sampingnya. Takemichi menatap bingung pada wanita tersebut.

"Okaeri, Takemitchi. Aku sudah menunggu kedatanganmu selama 12 tahun" ujar (Name) dengan senyuman lebar penuh makna.

Walaupun sedikit bingung, Takemichi tetap mengangguk dan membalas senyum wanita itu.

"Terima kasih atas makanannya, Souya, Smiley. Masakan kalian benar-benar enak" ujar (Name) pada kedua lelaki yang sedang menyiapkan pesanan pelanggan lain itu.

Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang