Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]

85. Meet

Menurut kalian, siapa karakter cowok Tokyo Revengers yang suaranya paling merdu pas nyanyi?🤔
__________________________________________

3 November
(Ulang tahun Baji)

"Kali ini aku yakin (Name)-chan akan muncul, Naoto!" seru Takemichi.

"Kau ini tidak tau kapan harus berhenti ya? Ada kemungkinan dia datang di waktu yang berbeda dengan kita. Apa kau ingin menginap di pemakaman?" tanya Naoto yang lelah mengikuti permintaan lelaki itu.

"Kumohon!!" bujuk Takemichi sambil mengatupkan kedua tangannya.

Naoto menghela napas, "Baiklah"

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Pemakaman

Takemichi dan Naoto pergi ke tempat pemakaman, di waktu yang sama seperti kemarin, pukul 9 pagi.

Keduanya terbelalak kala melihat seorang wanita berambut putih yang dikuncir tengah mengganti bunga yang sudah layu pada makam itu.

Bunga "Wasurenagusa" yang memiliki arti "Watashi wo wasurenaide" atau, "Jangan lupakan aku".

Bunga itu adalah bunga kesukaan Baji. Wanita yang mengganti bunga itu tau dengan sangat baik. Dan bunga itu juga melambangkan true friendship. Sungguh cocok dengan Baji Keisuke.

"Naoto .. Apakah itu .." tanya Takemichi ragu-ragu. Pasalnya, foto yang ia dapat dari Naoto, (Name) berambut merah.

"Kemungkinan besar, iya. Tapi kita tidak tau pasti sebelum melihat wajahnya" ujar Naoto.

"Kau benar" sahut Takemichi. Mereka pun melangkahkan kaki mereka ke arah wanita itu.

Zzzt

Tiba-tiba wanita itu melirik mereka dari ekor matanya dengan sinis. Aura yang berasal dari wanita itu membuat keduanya berhenti karena tidak dapat melangkahkan kaki mereka. Seolah-olah mereka dilarang untuk mendekat.

Wanita itu kembali menatap ke arah makam berukirkan nama Baji Keisuke. Ia menunduk dan mengatupkan kedua tangannya. Berdoa untuk sang pria yang sudah lama meninggalkan dunia ini.

Wanita itu menghadap ke arah kirinya, yang langsung berhadapan dengan kedua pria yang masih membeku di tempat itu.

Takemichi maupun Naoto terbelalak kala melihat wajahnya. Masker hitam yang berada di dagunya itu menampakkan wajahnya. Wajah rupawan sang wanita dengan eye patch yang menutupi mata kanannya yang telah hilang, serta bekas luka di kedua sisi mulutnya juga terlihat. Ya, wanita itu adalah Sano (Name) yang mereka cari.

(Name) menatap ke arah mereka. Tatapannya yang sangat dingin dan tajam itu terasa menusuk hingga ke tulang mereka.

Kemudian (Name) menaikkan maskernya hingga menutupi wajahnya. Ia berjalan melangkahkan kakinya tanpa menatap ke arah mereka lagi. Ia hanya menatap ke depan.