40. She

2.3K 389 17
                                    

Brum

Chifuyu mengendarai motor peninggalan Baji dan membonceng (Name) dibelakangnya. Jujur ia sedikit gugup akan perilaku (Name) yang berbeda dari biasanya.

Chifuyu melirik ke kaca spion untuk melihat ekspresi (Name). Gadis itu hanya berwajah datar dan menatap kosong ke depan. Gadis itu membiarkan angin menerpa wajahnya yang juga membuat rambutnya melambai-lambai.

Chifuyu tidak bisa melihat senyuman indah gadis itu yang biasanya selalu membuat hatinya berguncang tak karuan.

Ia langsung tersentak kala melihat mata (Name) melirik balik dirinya lewat kaca spion, seolah gadis itu sadar akan tatapan darinya.

Asagaya Hospital

(Name) memasuki ruangan tempat mayat Emma berada. Sedangkan Chifuyu menunggu dan duduk di kursi. (Name) sendiri yang memintanya untuk tidak ikut masuk ke dalam ruangan.

(Name) berdiri di samping tubuh Emma yang terbaring tak bernyawa. Kemudian ia melepaskan ikat rambutnya. Membiarkan rambut hitamnya itu tergerai.

"Maafkan aku, Emma.." ujarnya sambil menatap wajah pucat adik perempuannya itu.

"Gomen... Gomen... Gomen ne, Emma" Mulutnya menyebutkan kata maaf dan nama adiknya itu berkali-kali tanpa henti.

'Lagi-lagi seperti ini...,'

'Ketika terjadi hal yang serupa dengan Shin-nii dahulu, aku tidak berada di sana dan tak dapat mengatakan kata-kata terakhir untuknya. Bahkan aku tak bisa melihatnya untuk yang terakhir kalinya'

'Kali ini pun juga sama'

'Aku tidak berada di tempat ketika kau diserang. Aku tidak dapat mengatakan kata-kata perpisahan padamu. Aku tidak bisa berada di sisimu saat ini terjadi'

'Nee, Emma. Apa yang harus kulakukan sekarang?'

'Aku ingin menangis sekencang-kencangnya. Tapi air mataku tidak ingin keluar. Kenapa?'

'Bisakah kau menemaniku?'

'Aku tidak keberatan jika kau menghantuiku'

'Katakan padaku, Emma. Apa yang harus kulakukan sekarang?'

'Manjiro sangat terpukul dan depresi, aku melihat wajahnya tadi. Aku tak tau apa yang harus kulakukan terhadapnya'

'Bisakah kau memberiku petunjuk? Lewat mimpi saja tak apa. Aku akan sangat senang jika kau mampir di mimpiku setiap hari'

✾✾✾✾✾✾✾

Brum brum

"Chifuyu, bisakah kau mengantarku ke satu tempat lagi?" pinta (Name).

"Tentu saja. Kau mau kemana?" tanya Chifuyu.

"Makam"

Tempat pemakaman

(Name) duduk bersimpuh di depan makam Shinichiro sendirian. Saat ini masih tanggal 22 Februari. Ia memberikan penghormatan kepada Pendiri Black Dragon itu di hari geng itu terbentuk.

Lama ia duduk dan menyampaikan unek-uneknya lewat pikirannya, ia pun akhirnya berdiri. Chifuyu paling menunggu di luar sehabis mengunjungi makam Baji.

Tap.. Tap..

(Name) mendengar suara langkah seseorang. Lalu ia menoleh dan mendapati dua pria yang mendekatinya. Satunya pendek dan berambut ungu-pirang. Satunya lagi bertubuh besar.

Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang