(Name) menyantolkan kantung plastik pada kenop pintu kamar Mikey. Ia mengetuknya dua kali lalu pergi berlari menuju kamarnya.
Grap!
Belum sempat (Name) membuka pintu kamarnya, sebuah tangan menggenggam pergelangan tangannya dengan nafas yang terengah-engah karena sebelumnya kepedasan.
"Mau ngapain? Pestanya belum selesai lho" ujar Mikey.
"Tidak apa. Aku hanya merasa mengantuk saja..." ujar (Name).
"Kalau gitu tidur saja dikamarku sampai pestanya selesai" ujar Mikey lalu menarik paksa gadis itu. Saat ini (Name) terasa sangat lemas, jadinya ia tak memiliki kekuatan untuk melawan pria itu.
Begitu sampai di depan kamar Mikey, ia menaikkan masker hitamnya agar menutupi matanya seakan mengcosplay seseorang. Saat ini ia merasa malu untuk menatap mereka.
Gojou : Yowaimon🤞
Ternyata Mikey malah mendudukkannya di tempat duduknya yang semula. Mitsuya yang berada di sampingnya itu melepaskan masker (Name). Gadis itu terkejut dan langsung menaruh kepalanya di atas meja.
"Kenapa kau kabur, (Name)?" tanya Mikey. (Name) diam tak menjawab.
"Kau tak perlu merasa bersalah dengan rasanya, (Name)-chan. Ini kan tidak disengaja" ujar Takemichi.
"Benar. Emma sudah menceritakannya pada kita semua" sahut Draken.
"Cokelat buatanmu ini enak kok" timpal Chifuyu.
"Itu benar" sahut Hakkai.
(Name) masih diam tak merespon. Mitsuya yang melihat keadaan gadis itu merasa ingin membawanya ke dalam pelukannya. Namun ia tau ini masih belum saat yang tepat.
Mitsuya pun mengelus puncak kepala (Name) dengan lembut.
"Aku menyukai cokelat buatanmu, (Name). Kalau harus jujur, ini memang pedas. Tapi tetap enak sih bagiku," ujar Mitsuya yang langsung mendapatkan tatapan yang menyiratkan -jangan-bilang-kalau-pedas! dari semua orang, kecuali (Name) tentunya. Namun Mitsuya mengabaikan itu.
"Aku menyukai semua buatanmu, menyukai semua perilakumu. Dan tentu saja yang paling kusukai dari semua itu adalah dirimu," ujar Mitsuya.
"Kami semua memahami perasaan yang kau tuangkan ketika membuat cokelat ini untuk kami. Kau tak perlu pundung ataupun merasa bersalah karena rasanya yang unik. Justru cokelat-cokelat ini benar-benar seperti dirimu. Tidak ada cokelat seperti ini diluar sana. Hanya kau saja yang tergambar dalam pikiranku ketika aku mengambil gigitan pada cokelat ini" lanjut Mitsuya yang membuat semua orang yang mendengarnya ikut gigit jari.
"Karena itu, jangan sedih" ujar Mitsuya yang masih setia mengelus lembut puncak kepala (Name).
"Hiks... hiks.."
Mendengar suara isakan kecil itu membuat tangan Mitsuya mengambil alih gadis itu dan menenggelamkannya ke dalam pelukannya. Kemudian ia merasakan bajunya basah sedikit demi sedikit.
"Cup, cup, (Name) cantik jangan nangis" ujar Mitsuya lalu mengelus punggung gadis itu dan sesekali mencium puncak kepala (Name).
(Name) membalas pelukan pria itu dengan erat. Ia meremas kaos Mitsuya sambil menangis sesungukan dalam pelukan pria itu.
'Anjer suami idaman! Ish, aku cowok sih!' batin Hakkai meratapi nasib.
Emma dan Hina sampai gigit jari melihat perlakuan Mitsuya yang manis pada (Name).
Takemichi yang melihat Hina nampak iri itu pun ikut-ikutan, "Sini Hina cantik~" ujar Takemichi dan membuka pelukannya ke arah Hina yang langsung ditampol oleh empunya gara-gara menghancurkan suasana ftv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]
Fanfiction"Kau bisa panggil aku Emilia saja, dengan begitu kau tidak akan merasa kesepian kan?" "Sekarang, namamu adalah Shiba Yuzuru. Ingat itu" Sano (Name), saudara kembar tak seiras dari Sano Manjirou ini terlibat dalam kehidupan yang rumit. Valhalla arc✅ ...