"(Name)-chan, setelah lulus SMA nanti, kau mau kemana?" tanya Hina pada gadis berambut hitam pendek di depannya.
Kini kedua gadis itu tengah berbincang-bincang di dalam kamar Tachibana Hinata.
"Setelah lulus ya? Kurasa aku akan ikut dengan Taka. Mungkin dia ambil kuliah jurusan desain" ujar (Name) setelah berpikir sejenak.
"Kau selalu bersama Mitsuya-kun, ya? Apa akhirnya kau memiliki perasaan terhadapnya?" tanya Hina antusias.
(Name) mencerna kembali ucapan Hina.
"Hmm, sejujurnya, aku tak begitu paham dengan perasaan rumit seperti itu. Hanya saja, aku merasa lebih tenang saat berada disampingnya. Kurasa hanya itu yang kurasakan" jawab (Name). Hina tertawa canggung mendengar jawaban (Name) yang menggantung itu.
Cklek
"Nee-chan, ada― ung?" seorang anak laki-laki kecil kebingungan kala melihat seorang yang menyeruput lelaki berada di dalam kamar kakaknya.
"Ada apa, Naoto?" tanya Hina.
"Cowok? Siapa itu, Nee-chan? Akan kulaporkan ke Takemichi-kun kalau kau selingkuh" ujar Naoto kala melihat (Name) yang duduk berduaan dengan Hina di kamar.
Hina tertawa singkat mendengar ucapan adiknya, "Itu tidak sopan, Naoto. (Name)-chan kan perempuan. Lagian kau sudah pernah bertemu dengannya kan sebelumnya?"
Sontak Naoto melotot kala mendengar ucapan kakaknya itu. Ia langsung membungkukkan badan berkali-kali dan meminta maaf pada (Name).
"Daijoubu, daijoubu. Hm, sepertinya aku perlu memanjangkan kembali rambutku. Lagipula, sekarang para berandalan sudah pada insaf. Aku tak perlu menyamar lagi" ujar (Name).
"Itu terdengar bagus!" sahut Hina.
♣︎♣︎♣︎♣︎♣︎♣︎♣︎
(Name) sedang berjalan-jalan di pinggir kota. Bukan berjalan-jalan sih, lebih tepatnya sedang berbelanja bulanan. Kini ia sedang menenteng barang belanjaannya dan berjalan menuju rumahnya.
Tap tap tap!
"(NAME)!!" seru seorang gadis yang langsung menerjang dan memeluk (Name) dari belakang secara tiba-tiba. Membuat gadis berambut hitam itu sedikit terhuyung.
"Senju? Mattaku, kau hampir menjatuhkan barang belanjaanku. Apa yang kau inginkan?" tanya (Name).
"Bertarung denganku" pinta Senju.
"Apa kau lupa apa yang kusampaikan di pertemuan terakhir itu? Jangan memulai pertikaian" tolak (Name) secara tidak langsung.
"Oh ayolah. Ini bukan pertikaian, tapi pertandingan persahabatan! Salahmu sendiri yang membubarkan Geng tanpa berdiskusi dengan yang lain dahulu! Aku ini ingin menjadi yang terkuat! Aku harus mengalahkanmu!" seru Senju yang mempererat pelukannya dan membuat leher (Name) tercekik.
"Aahh! Wakatta yo, wakatta. Sekarang lepasin dulu. Barang belanjaanku bisa jatuh" ujar (Name) dengan pasrah menyetujui permintaannya. Senju pun melepaskan pelukannya.
Mereka pun pergi ke tanah lapang yang tidak terdapat siapapun. (Name) menaruh barang-barangnya di pojokan, lalu bersiap menghadapi Senju.
Senju langsung berlari ke arahnya. (Name) masih diam di tempat untuk melihat serangan Senju.
Tiba-tiba, Senju melompat tinggi ke atas dan melayangkan tendangan pada (Name).
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]
Fanfiction"Kau bisa panggil aku Emilia saja, dengan begitu kau tidak akan merasa kesepian kan?" "Sekarang, namamu adalah Shiba Yuzuru. Ingat itu" Sano (Name), saudara kembar tak seiras dari Sano Manjirou ini terlibat dalam kehidupan yang rumit. Valhalla arc✅ ...