86. Realize

1.2K 219 23
                                    

"Aku kecewa padamu, Takemitchi"

'Kenapa (Name)-chan mengatakan itu?' batin Takemichi yang tak bisa berhenti memikirkan ucapan (Name). Bahkan sedari tadi sumpitnya belum menyentuh nasi.

"Ada apa, Takemichi-kun?" tanya Hina pada kekasihnya itu. Naoto juga menatap heran padanya.

"Ah―" Baru saja Takemichi ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba kalimat (Name) terlintas di kepalanya.

"Apa kau sungguh mengira aku yang membunuh mereka?"

"Ada apa?" tanya Naoto kala Takemichi tidak jadi mengucapkan sesuatu.

Takemichi menggelengkan kepalanya, "E-Enggak. Gak papa"

Untuk menghilangkan perasaan heran kedua insan bermarga Tachibana yang sedang makan siang bersamanya ini, Takemichi pun memakan makanan di depannya yang belum ia jamah sama sekali.

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Kos-kosan Takemichi

Takemichi yang baru saja pulang dari apartemen kedua Tachibana itu pun langsung membaringkan dirinya di atas tatami dengan satu tangan yang menopang pipinya.

Ia mengambil remote TV dan menyalakan benda berbentuk kubus itu. Menonton sebuah film untuk mengalihkan kepalanya yang pening.

"Apa kau sungguh mengira aku yang membunuh mereka?"

"Aaarghh!!" seru Takemichi sambil mengacak-acak rambutnya.

Sedari tadi ucapan (Name) selalu saja terlintas di benaknya. Membuatnya semakin pusing karena tidak paham maksud dari ucapan wanita itu.

Takemichi menghela napas. Ia pun mematikan TV di depannya dengan memencet tombol merah di remote control.

Ia berbaring dan menatap langit-langit kos-kosannya. Mencoba mencerna ulang ucapan (Name) dan semua informasi yang ia punya agar hal ini tidak memusingkan kepalanya lagi.

"Saat itu, hanya aku saja yang tidak ada di kantor. Dan saat itu juga, kantorku meledak" ―Naoto

"Foto itu diambil ketika kami berhasil menangkapnya pada tanggal 24 Februari tahun ini" ―Naoto

"Para hewan ternak tak beradab itu menodongkan pistol mereka di tempat suci ini" ―(Name).

Makam ...

24 Februari ..

Polisi ..

"Hm? Apa yang dilakukan (Name)-chan pada tanggal 24 Februari? Siapa yang dikunjunginya di makam? Bukannya seharusnya tanggal 22?" gumam Takemichi bingung. Seingatnya, tanggal 22 Februari adalah kematian Izana dan Emma, serta berdirinya Black Dragon.

"Momennya terlalu pas untuk sekedar kebetulan. Kemungkinan, yang memberikan obat itu dan pelaku yang meledakkan bangunan penelitian itu adalah satu orang yang sama" ―Naoto

"Apakah tidak aneh menurutmu? Kenapa yang mendapatkan obat itu hanya mantan anggota Toman?" ―Naoto

Toman ...

Bunga ..

Obat ...

Virus ...

"Pelakunya .... Sano (Name) desu.." ―Naoto

"Apa kau sungguh mengira aku yang membunuh mereka?" ―(Name).

Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang