"Tch!!" Suara wanita yang mendecih kesal itu menggema di ruangan ini. Ketujuh pria yang duduk di satu ruangan yang sama dengannya itu tersentak kaget.
"ARGH!!" Wanita itu mengerang kesal lalu pergi ke kamarnya untuk mendinginkan kepalanya.
Ia benar-benar kesal karena kemarin tidak bisa menangkap Mr. Erwin. Lebih tepatnya, orang itu tidak pernah datang ke pesta yang ia selenggarakan. Ia merasa membuang-buang waktunya untuk hal yang tidak penting. Bahkan ia sempat terjebak dalam permainan Ran.
"Bagaimana bisa tuan rumah tidak hadir di acaranya sendiri?! Sungguh tidak punya sopan santun!" geram (Name) di kamar mandi. Lalu ia mengambil seember air dan menumpahkannya dari atas kepala agar kepalanya dingin.
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶
(Name) berjalan-jalan di mansionnya dengan handuk yang ia usap-usapkan pada rambutnya yang basah. Lalu ia mengalungkan handuk itu di lehernya dan menyelipkan sebatang rokok pada bibirnya. Ia mengambil pematik api dan membakar ujung rokok tersebut.
Kepalanya pusing karena memikirkan Mr. Erwin yang misterius ini. Ia pun duduk di sofa yang kebetulan dekat dari posisinya berdiri sekarang. Lalu ia menyalakan TV dengan remote control sambil menyilangkan kakinya.
Ia menyesap nikotin dan tembakau sembari menonton Upin Ipin di TV.
1 jam kemudian
Rindou yang kebetulan sedang keliling mansion untuk menghilangkan kegabutannya itu melihat sesuatu yang menarik. Ia pun menghampiri sosok yang menarik perhatiannya itu.
Diperhatikannya setiap inci wajah seorang wanita yang tertidur di sofa dalam posisi duduk dengan tangan yang menopang kepalanya. TV di depan wanita itu masih menyala dan menampakkan siaran tuyul kembar.
"Ckckck" Rindou menggeleng pelan kala melihat rokok yang masih berada di mulut wanita itu.
Rindou mengambil rokok tersebut dan mematikan apinya di asbak yang berada di atas meja. Lalu ia mengambil remote control untuk mematikan siaran TV yang dapat mengganggu kedamaian tidur sang wanita.
Pria itu duduk tepat di samping (Name). Ia menyelipkan anak rambut wanita itu ke belakang telinga sang empu agar dapat melihat dengan jelas pahatan terindah Tuhan. Tanpa ia sadari, kedua sudut bibirnya terangkat ke atas.
Rindou menggeser sedikit tubuhnya menjauh dari (Name), lalu ia memutar tubuhnya dan berbaring sehingga kepalanya mendarat dengan tepat di paha (Name).
Ia membalikkan tubuhnya sehingga wajahnya menghadap perut sang wanita yang tertutupi kaos. Rindou menciumi lembut perut wanita itu. Sepertinya (Name) benar-benar lelah sampai-sampai tidak terbangun setelah Rindou bergerak-gerak di dekatnya.
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶
(Name) menggeliat kecil. Perlahan kesadarannya terkumpul selagi ia mengerjapkan matanya. Merasakan sesuatu di atas pahanya, (Name) menengok ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]
Fiksi Penggemar"Kau bisa panggil aku Emilia saja, dengan begitu kau tidak akan merasa kesepian kan?" "Sekarang, namamu adalah Shiba Yuzuru. Ingat itu" Sano (Name), saudara kembar tak seiras dari Sano Manjirou ini terlibat dalam kehidupan yang rumit. Valhalla arc✅ ...