24. Of Course, (Name)

2.9K 441 63
                                    

2 hari setelah insiden di Hari Natal.

Salju semakin menumpuk seiring waktu berlalu. Suhu dingin yang menerjang di akhir tahun ini membuat semua orang memakai pakaian yang tebal dan hangat.

(Name) menatap salju dari balik jendela kamar pasien. Besok baru ia boleh pulang. Ia sempat mengalami pergeseran tulang. Untung saja sekarang keadaannya membaik.

Cklek

Seseorang memasuki kamar itu, (Name) menoleh dan terkejut mendapati sosok tak terduga yang menjenguknya.

"Aku tak menyangka kau akan menjengukku, Taiju" ujar (Name).

"Heh, jangan salah paham. Aku hanya ingin mengucapkan salam perpisahan saja. Aku tak perlu tinggal lebih lama lagi di rumah itu" ujar Taiju.

"Kau mau pergi ke suatu tempat?" tanya (Name).

"Ya begitulah. Tapi aku takkan membangun ulang kembali geng atau apapun. Akan kuterima kalau kekerasan bukan segalanya" ujar Taiju.

"Sou ka. Haha, aku harus banyak berterima kasih pada Takemitchi" sahut (Name).

"Hanagaki Takemichi... Sebenarnya dia siapa? Dia bisa merubah Hakkai, sedangkan aku tidak"

"Hehe. Hebat kan dia?" ujar (Name) dengan bangga dan membusungkan dadanya.

"Kenapa malah kau yang bangga?" tanya Taiju. (Name) hanya cengengesan.

"Yuzuru, tidak-.. Sano (Name), kau bisa kembali ke keluargamu. Aku akan melepaskanmu" ujar Taiju.

(Name) membalasnya dengan senyuman, "Arigatou. Ah, aku tidak masalah jika kau memanggilku Yuzuru. Setelah kupikir-pikir, nama itu bagus juga. Karena nama itulah aku bisa melihat keluargaku kembali. Sekali lagi, aku ucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan nyawaku" ujarnya.

Taiju tertegun mendengar ucapan yang keluar dari mulut gadis yang bahkan tidak memiliki hubungan darah apapun dengannya.

Pria itu berbalik dan mendengus, "Dasar aneh" ujarnya lalu berjalan ke arah pintu. Meskipun sangat kecil dan susah dilihat, (Name) yakin ia melihat sudut bibir Taiju yang sedikit terangkat.

"Taiju" panggil (Name) yang membuat Taiju berhenti melangkahkan kakinya tepat sebelum ia membuka pintu.

"Aku menganggap keluarga Shiba sebagai keluargaku juga. Dan aku benar-benar sudah menganggapmu sebagai kakakku. Karena itu, aku cukup senang saat kau memanggilku ku adik tersayang" ujar (Name). Pria itu diam tak menjawab.

"Besok aku akan pulang. Jika kau ada waktu, pulanglah sebentar untuk makan malam satu meja bersama kami" lanjut (Name).

Taiju tetap tidak merespon ucapannya. Lelaki itu membuka kenop pintu, ia keluar ruangan dan menutupnya kembali tanpa menengok ke dalam kamar.

"Haha, dasar tidak bisa jujur"

🚪🚪🚪🚪🚪

Cklek

"(Name)-Onee-chan!!!~" seru dua gadis kecil yang langsung menghampirinya begitu kakak laki-laki mereka membuka pintu.

"Luna, Mana, konnichiwa~" sapa (Name) pada kedua gadis kecil itu.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Mitsuya.

"Sudah lumayan baikan, besok aku sudah boleh pulang" ujar (Name).

Luna dan Mana melepas sepatu mereka, lalu kedua gadis itu naik ke atas ranjang (Name).

"Kalau gitu, (Name)-Onee-chan bisa ikut ke kuil bareng kita kan?" tanya Luna sambil memeluk (Name) dengan erat, begitu pula dengan Mana.

Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang