2020
Di aula yang sangat luas ini, digelar sebuah acara yang diimpikan oleh setiap orang di dunia. Berbagai macam bunga diletakkan di sana dan di sini untuk memperindah momen.
Kedua pengantin yang akan menempuh hidup bersama ini berdiri di depan semua orang dengan senyum bahagia di wajah mereka.
Ckrek
"Eh?" gumam seorang wanita yang bingung dengan situasi yang terjadi begitu ia membuka matanya. Ditangannya terdapat sebuah kamera. Dan sepertinya ia baru saja memotret seseorang.
"Apa yang kau lamunkan, (Name)? Cepat ambil gambar mereka lagi. Ambil banyak-banyak" ujar seseorang yang berada di dekatnya.
(Name) menoleh ke arah sumber suara tersebut dan mendapati Mikey yang sedang duduk di sisi meja bundar bersama beberapa orang yang lain.
"Jangan mengganggu pekerjaannya, Mikey!" seru seorang pria berambut putih, Kurokawa Izana.
"Ha?! Aku hanya mengingatkannya!" sahut Mikey.
"Lagi-lagi kayak gini..." gumam Shinichiro sambil menghela napas lelah.
"Kalian berdua bisa berhenti gak? Jangan bikin malu plis" sahut seorang wanita berambut pirang yang duduk satu meja dengan para pria itu, Emma.
'Emma.. Mikey.. Shin-nii.. Izana..' batin (Name) kala melihat keluarganya itu tengah bercekcokan seperti biasa.
"(Name), sebaiknya kau duduk saja dulu. 10 menit lagi giliran kita" celetuk seseorang di meja sebelah.
(Name) menoleh ke arah sumber suara tersebut. Pupilnya melebar kala melihat seorang pria berambut ungu itu masih hidup dalam keadaan sehat. Dan yang satu meja dengan pria itu terdapat Pah-chin, Peh-yan, Yuzuha, dan Hakkai.
(Name) berbalik dan mengedarkan pandangannya di aula yang luas ini. Memperhatikan setiap insan yang datang dan menduduki salah satu kursi.
"Baji-san, apa kau mau ini?"
"Ha? Enggak ah. Kasih aja ke Kazutora"
"Kenapa malah aku?"
"Angry~ coba kau makan yang ini. Enak lho~"
"Kau saja yang makan itu, Smiley"
"Rindou, ambilkan macaron dong. Tanganku gak nyampe"
"Tck, sungguh kakak yang mager"
"Oi Haruchiyo! Apa yang kau makan itu?!"
"Berisik, Senju! Aku suka ini. Emang kenapa?"
"Hadeh, kalian berdua bisa gak sih jadi kalem? Kayak si Waka ini nah"
"Kenapa bawa-bawa namaku?"
"Haha. Gak jelas juga si Takeomi. Darimananya si Waka ini kalem?"
"Aku tidak tau kau berniat membela atau ikut menghina, Benkei"
"Oi kalian semua bisa pada diem gak?! Mempelai pria mau ngasih pidato!!" seru seorang pria berambut hitam dengan tato naga di pelipisnya.
Semua orang yang mendengar seruan itu sontak terdiam dan menatap ke arah mempelai pria dan wanita yang berada di depan mimbar.
'Mempelai?' bingung (Name). Karena Mikey yang memanggilnya tadi, ia jadi tidak memperhatikan siapa pengantin yang ia potret sebelumnya.
"Takemitchi.. dan Hina-chan.. Menikah?" gumam (Name).
Tes
Tes
Air mata yang menggenang di pelupuk matanya kini terjun dengan bebas. Ia menangis deras dengan isakan kecil. Ia menahan dirinya untuk tidak bersuara keras kala melampiaskan emosinya. Semua orang hidup bahagia dan damai di masa depan ini. Ia berhasil menyelesaikan tujuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]
Fiksi Penggemar"Kau bisa panggil aku Emilia saja, dengan begitu kau tidak akan merasa kesepian kan?" "Sekarang, namamu adalah Shiba Yuzuru. Ingat itu" Sano (Name), saudara kembar tak seiras dari Sano Manjirou ini terlibat dalam kehidupan yang rumit. Valhalla arc✅ ...