19. Black Dragon

3.2K 474 43
                                    


"Strike!~" ujar (Name) pada Hakkai yang berhasil menjatuhkan semua pin dengan satu lemparan bola bowlingnya.

Begitu pula dengan orang yang bermain di sampingnya.

"Oh, tidak buruk" ujar Yuzuha pada orang yang bermain di sebelah Hakkai, yaitu Takemichi.

"Hah? Kurasa aku pernah melihatmu sebelumnya. Kau Hanagaki Takemichi!" ujar Hakkai. Sementara Takemichi hanya menatapnya dengan tatapan bingung dan seakan familiar dengannya.

"Ayolah... Takemitchi, menjadi Kapten tidak membuatmu lupa diri, kan?" sahut (Name). Takemichi pun menoleh ke arah suara itu dan terkejut mendapati (Name) sedang duduk bersama Yuzuha.

"Aku wakil Kapten Divisi Kedua, Hakkai Shiba" sambung Hakkai. Takemichi nampak sangat terkejut mendengar itu. (Name) menoleh pada mereka dan merasa janggal dengan respon Takemichi.

⚽⚽⚽⚽⚽

"Hee?! Kalian kakak adik?!" Takemichi terkejut mendengar Yuzuha dan Hakkai yang sebenarnya adalah adik kakak kandung.

"Sungguh? Kalian tidak mirip..." sahut Hina ikut terkejut.

"Ya, sama halnya dengan aku dan Mikey. Padahal kami kembar tapi tidak ada miripnya sama sekali" Ujar (Name).

"Kau tampak tidak bisa bertarung. Kenapa kau bisa jadi Kapten di Toman?" tanya Yuzuha yang langsung menusuk ke Takemichi.

"Hakkai jelas-jelas punya kapasitas untuk melampauimu. Tapi dia tidak tertarik dengan hal itu" lanjut Yuzuha.

"Eits, kau tak pernah melihat Takemitchi di medan pertempuran, Yuzuha. Aku malah setuju kalau Takemitchi jadi Kapten" ujar (Name) membela Takemichi.

"Tapi benar! Shiba-kun memang tampak kuat!" ujar Hina yang malah menyetujui ucapan Yuzuha.

"Hina?! Hiks, yang membelaku cuma (Name)-chan saja.." gumam Takemichi yang kaget akan pacarnya yang tidak membelanya itu.

Tiba-tiba setelah Hina mengucapkan sesuatu, Hakkai langsung terdiam dan seketika langsung hening. Ketika Yuzuha mengajaknya berbicara barulah ia bersuara.

"Aku lebih suka bebas! Hanya memikirkan menjadi orang teratas saja membuatku sakit kepala" ujar Hakkai.

"Itu sangat keren, Shiba-kun!" ujar Hina memujinya.

Lagi-lagi lelaki itu terdiam setelah Hina mengucapkan sesuatu padanya. Takemichi makin bingung dan Hina merasa tidak enak.

"Jangan merasa tidak enak, Hina-chan. Bocah satu ini memang lambat berkembang" sahut (Name) sambil menepuk punggung Hakkai.

"Hah?"

"Jika ada perempuan disampingku berbicara dengannya, dia membeku" ujar Yuzuha lalu melirik adik bungsunya itu.

"Jangan khawatir. Dulu saja, saat tahun pertama ketika kami tinggal bersama, dia selalu seperti itu. Bayangkan saja, satu tahun penuh lho" sahut (Name) lalu mendengus. Hina hanya bisa tersenyum canggung mendengar itu.

"Emm.. Karena kau Wakil Kapten Divisi Kedua, apakah itu artinya kau akrab dengan Kapten mu, Mitsuya-kun?" tanya Takemichi dengan formal.

"Sayangnya sangat akrab. Dan.., kita ini seumuran. Jadi tak perlu terlalu formal" ujar Hakkai yang membuat Takemichi terkejut.

"Bagi Hakkai, Taka sudah seperti kakak sendiri" celetuk (Name).

"Taka-chan, orang yang sungguh menyebalkan. Dia berkali-kali memberitauku betapa keren dan tidak kerennya berandalan itu. Menyebalkan bukan?" ujar Hakkai.

"Dia.., sudah seperti kakak kandung bagiku" Lanjut Hakkai.

"Kalau begitu apa aku juga seperti kakak kandung bagimu, Hakkai?" tanya (Name).

Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang