58. Blood Type

1.7K 303 70
                                    

"Saya tau anda sangat khawatir. Kami juga sudah berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik"

.

.

.

"Pasien Ryuguji Ken berhasil diselamatkan"

"―Benarkah?!" seru (Name) dengan kedua bola matanya yang melihat secercah harapan. Perasaan lega memenuhi relung hatinya. Tidak sia-sia dia ngebut naik motor daripada nungguin ambulan.

"Iya, tapi tidak sepenuhnya berhasil" ujar dokter tersebut yang membuat (Name) terdiam kebingungan. Ia melepas cengkramannya dari kedua bahu sang Dokter.

"Dia kehilangan banyak darah. Waktu yang ia miliki kurang dari 1 jam. Jika ia tak mendapatkan donor darah, ia bisa meninggal" lanjut sang Dokter yang membuat pupil (Name) melebar kala mendengar itu.

"Kalau begitu, pakai darahku saja!" seru (Name).

"Golongan darah anda apa?" tanya Dokter.

"B ..." jawab (Name). Karena ia kembar dengan Mikey, golongan darah mereka berdua sama.

"Sayang sekali. Pasien bergolongan darah O. Golongan darah O hanya bisa menerima donor darah dari pemilik golongan darah O saja. Berbeda dengan golongan darah AB yang bisa menerima donor darah dari golongan darah manapun" jelas Dokter tersebut.

"Apa rumah sakit ini tidak memiliki donor darah?! Pemilik golongan darah O itu meliputi kurang lebih 40% dari penduduk bumi lho!" seru (Name).

"Sayang sekali. Kami kehabisan pendonor darah semenjak dua hari yang lalu" ujar Dokter tersebut.

"Apa tidak ada temanmu yang bergolongan darah O?" tanya Dokter itu lagi.

"Aku tidak tau. Aku tidak hapal semuanya. Akan kutanyakan" ujar (Name) lalu segera mengutak-atik ponselnya tuk mengirim pesan kepada mantan anggota Toman.

Pesannya hanya berupa satu pertanyaan. Ia tidak memberitahukan keadaan Draken saat ini. Mereka tidak boleh terlibat konflik dengan 3 dewa. Karena itu, ia hanya menanyakan golongan darah mereka.

"Baiklah. Kalau begitu, tunggulah di dekat meja resepsionis. Akan kubuat surat mengenai keterangan keadaan pasien" ujar sang Dokter lalu berjalan melewati (Name).

(Name) mengirim pesan itu kepada beberapa orang sekaligus. Ujung depan kakinya mengetuk-ngetuk lantai karena kegugupan dan ketegangan yang ia rasakan.

Tidak sabar menunggu jawaban mereka, (Name) menelpon mereka satu persatu sambil melangkah menuju meja resepsionis sesuai perkataan Dokter tadi.

"Aku B" -Inui.

"Golongan darahku? A" -Mitsuya.

"Golongan darahku dan Smiley sama-sama A" -Angry.

"Golongan darah? Apa itu? Makanan?" -Pah.

"Aku lupa" -Peh.

(Name) menggigit kuku jempolnya sambil menatap risau layar handphonenya yang menunggu sambungan dari orang yang ia telepon.

"Tck! Kenapa Chifuyu dan Hakkai tidak mengangkat telepon mereka?!" gerutu (Name) tidak sabaran.

Ia pun melirik jam dinding yang ada di dekat sana. 20 menit berkurang, membuatnya semakin khawatir. Karena tadi Dokter tersebut bilang kalau waktu Draken kurang dari satu jam, berarti kapanpun kematian Draken dapat terjadi.

"Sano (Name)-san" panggil seorang perempuan yang bertugas di meja resepsionis.

Sontak (Name) langsung berjalan mendatangi perempuan tersebut.

Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang