65. Investigation

1.5K 291 41
                                    

2011

8  September

Sudah 3 tahun berlalu semenjak Takemichi kembali ke masa depan. Sepertinya yang (Name) katakan sebelumnya, dia hidup di lingkungan yang damai.

Kini ia sedang kuliah di tempat yang sama dengan beberapa mantan anggota Toman maupun sebagian dari Kanto Manji.

Mitsuya mengambil jurusan desain, sedangkan Hakkai mengambil jurusan fashion. Chifuyu tidak kuliah dan langsung mengambil alih tempat Manager di toko hewan. (Name) sendiri memilih jurusan farmasi. Aneh bukan? Semua orang mengira ia akan masuk jurusan fotografi.

Tapi karena (Name) sudah memiliki banyak pengalaman dan ilmu mengenai itu, ia memutuskan untuk mengambil sesuatu yang baru. Alasan lainnya juga karena di jurusan fotografi ada spesies macam Yuri Ayato, dan sejenisnya/canda weh.

Tugas (Name) sebagai mahasiswi jurusan farmasi memang banyak. Ada beragam hal yang harus dipahami, dipelajari, dan dihafalkan. Namun, karena ia memiliki otak berkapasitas tinggi sejak lahir, ia tak begitu kesusahan menghadapinya. Justru hebatnya, ia bisa menyelesaikan S1 dalam waktu 3 tahun ini. Sekarang ia sedang menempuh pendidikan S2nya. Lumayan karena dia mendapatkan beasiswa FULL di Universitas Tokyo ini.

Saat ini ia sedang berada di apartemennya. Memakan sarapannya sembari menonton TV untuk menyaksikan berita terbaru.

"Pagi hari ini, ditemukan mayat di sekitar Pelabuhan Tokyo. Diperkirakan, waktu kematian korban ialah kemarin malam. 7 September 2011 sekitar pukul 21.00 sampai 23.00. Penyebab kematian korban adalah tembakan peluru di dada kirinya. Setelah diidentifikasi, korban tersebut bernama Imaushi Wakasa, umur 30 tahun. Pelaku masih belum diketahui keberadaannya. Diduga, ini pelaku yang sama dengan pembunuhan korban Shion Madarame-san beberapa minggu yang lalu"

Tuk

"Hah?" (Name) menjatuhkan sumpitnya tanpa ia sadari. Ia sangat terkejut mendengar nama yang disebutkan di berita tersebut.

"Ini bohong, kan?" tanya (Name) tak percaya. Lalu ia mengambil handphonenya yang berada di atas meja, lalu segera menelpon seseorang.

Tiit

Tiit

Tuk

"Senju?" panggil (Name).

"(Name)! Kau sudah melihat berita?!" tanya Senju dari seberang telepon yang terdengar sama terkejutnya dengannya.

"Itu yang ingin kutanyakan padamu! Kenapa Waka bisa dibunuh?!" tanya (Name).

"Aku juga tidak tau! Dia tidak bilang apapun padaku maupun pada Takeomi!" seru Senju.

"Sou ka? Hari ini, apa kau sibuk?" tanya (Name) pada gadis berambut putih itu.

"Enggak! Aku mempunyai waktu yang sangat luang!" seru Senju yang sudah tau apa yang akan dikatakan (Name) setelah ini.

"Bagus. Ayo kita selidiki ini"

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

(Name) dan Senju pergi ke TKP tempat Wakasa dibunuh, Pelabuhan Tokyo.

Disana masih ada tim forensik dan polisi yang mengamankan TKP. (Name) dan Senju menerobos masuk untuk memulai penyelidikan mereka.

"Apa yang kalian lakukan disini?! Ini TKP pembunuhan! Sementara warga tidak boleh masuk ke dalam TKP ini!" larang polisi yang melihat kedua gadis itu memasuki TKP.

Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang