#Past―3

1.4K 212 24
                                    

Betewe chapter sebelumnya itu (Name) bukan ninggalin Chiyo😭

Mereka selesai jalan-jalannya pas Chiyo izin mau kayang(?) makanya habistu nem jalan sendiri😅

Cerita dibawah ini bukan kejadian dalam 1 hari ya🤫 tapi di skip-skip.

___________________________________________

"Kenapa kau bisa demam tinggi sampai seperti ini? Tak seperti biasanya.. Apa kau main hujan-hujanan?" tanya Mitsuya penuh perhatian dan kekhawatiran.

Pemuda itu mengganti kompres dan menaruhnya diatas dahi (Name).

"Hmm,.. Mungkin karena Mikey, Izana, dan Shin-nii― uhuk! mengajakku main hujan-hujanan― uhuk uhuk!" ujar (Name) sambil terbatuk keras. Bisa terdengar kalau tenggorokan gadis ini sedang bermasalah.

"Nah, pasti kau seperti ini gara-gara lomba makan kakigori bareng Yuzuha, Hakkai, dan Senju kan? Apalagi setelah itu aku lihat kau makan yakisoba pedas bareng Baji dan Chifuyu. Mattaku, mereka semua tidak bisa diandalkan" sahut Emma yang nyelonong masuk dan kebetulan mendengar suara (Name) batuk.

"Hanya kau yang bisa kuandalkan, Mitsuya. Tolong jaga (Name) sebentar. Aku sedang menghukum para lelaki itu di bengkel" tambah Emma sambil menatap Mitsuya.

"Serahkan padaku" sahut Mitsuya yang tidak merasa keberatan sedikitpun akan permintaan Emma. Kemudian Emma pun menutup pintu kamar (Name) dan kembali ke bengkel.

"Kau pulang saja, Taka. Aku bisa mengurus diriku sendiri. Kasihan Luna dan Mana sendirian di rumah" ujar (Name) yang tidak ingin merepotkan pemuda itu.

"Mereka akan baik-baik saja. Malahan, ketika mereka mendengar kalau kau sakit, mereka menyuruhku untuk merawatmu saja. Mereka berdua sangat mengkhawatirkanmu. Bukankah lebih baik jika kau segera sembuh agar dapat bertemu dengan mereka?" sahut Mitsuya.

"Kau benar juga. Aku harus melakukan sesuatu dengan rasa sakit ini" ujar (Name).

Mitsuya tertawa kecil mendengar itu. "Kau hanya perlu istirahat saja. Aku yang akan merawatmu."

Mau di masa lalu manapun, di masa depan manapun, perhatian Mitsuya padanya tidak pernah berkurang sedikitpun. Mengingat semua kejadian yang pernah ia lalu membuat kedua sudut bibirnya terangkat tanpa ia sadari.

"Kalau gak salah aku pernah dengar kalau ciuman bisa memindahkan panas tubuh" celetuk Mitsuya sambil memasang pose berfikir. Lalu pemuda itu menatap wajah (Name) sambil tersenyum penuh makna.

Mendengar itu langsung membuat (Name) menutup mulutnya sendiri. "Gak boleh. Nanti malah kau yang sakit"

Melihat itu membuat Mitsuya tertawa. Membuat tanda tanya memenuhi wajah (Name).

'Dia menutup mulutnya bukan karena malu melakukan hal itu. Tapi karena tidak ingin aku sakit. Kawaii~' batin Mitsuya tak habis pikir akan kepolosan (Name).

"Tenang saja. Aku takkan melakukan itu" ujar Mitsuya.

Dia tidak akan berbuat macam-macam dengan (Name). Karena dia mencintainya, dia tidak ingin macam-macam sebelum berada dalam ikatan pernikahan. Meskipun tidak ada yang tau bagaimana ke depannya.

Akankah (Name) menikah dengannya? Atau dengan orang lain? Yang pasti, dia akan tetap bahagia jika melihat (Name) bahagia walaupun tidak bersamanya.

Mitsuya mengambil obat (Name) yang berada di atas nakas. Tak sengaja, ia melihat boneka kelinci berwarna pink buatannya yang ia berikan pada (Name) ketika mereka masih kecil.

 Tak sengaja, ia melihat boneka kelinci berwarna pink buatannya yang ia berikan pada (Name) ketika mereka masih kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang