Di pagi harinya...
Tap tap tap!
Seorang pria lagi tergesa-gesa menuju suatu tempat. Suara langkahnya yang besar menggema di koridor bangunan tersebut.
Cklek!
"Draken? Ada apa? Kenapa wajahmu seperti melihat orang mati?" tanya Mitsuya yang bingung dengan raut wajah Draken yang baru saja membuka pintu kantornya.
Draken terkejut dengan ucapan pria itu. Bisa-bisanya di saat seperti ini pria itu masih tersenyum ceria seperti biasa?
"Lihat ini, Draken! Bagaimana menurutmu? Indah kan? Ini karya terbaikku! Aku menyelesaikannya dalam semalam! Aku yakin (Name) akan sangat cantik ketika memakai ini!" seru Mitsuya sambil memperlihatkan gaun pernikahan yang sangat indah dengan wajahnya yang terlihat sangat bahagia.
Draken terkagum dengan gaun pernikahan yang dibuat Mitsuya. Ia setuju gaun di depannya ini adalah karya terbaik yang pria itu buat. Namun bukan hal itu yang harus dibicarakan saat ini!
"Kau ... Tidak melihat berita?" tanya Draken.
Melihat wajah Mitsuya yang sangat bahagia membuat Draken sempat ragu untuk mengatakan hal yang sebenarnya terjadi. Namun, mau bagaimanapun ia harus mengatakan kebenarannya. Terlebih lagi kepada pria di depannya ini.
"Hm? Kan di kantorku ini belum ada TV. Memangnya ada apa? Apa terjadi sesuatu?" tanya Mitsuya.
"Tadi malam ..."
♠︎♠︎♠︎♠︎♠︎♠︎♠︎
Berita seorang wanita yang mati karena terjun dari atas gedung terbengkalai itu sudah tersebar dari mulut ke mulut maupun dari media sosial.
Tentunya beberapa orang sangat terguncang mendengar berita itu. Terutama pria berambut lilac yang sedang berdoa di depan makam wanita itu, dan pria berambut putih yang tengah duduk di atas gedung dengan sepucuk kertas di tangannya. Pandangan mata mereka terlihat hampa.
"Mitsuya-kun" panggil seorang pria berambut hitam. Mitsuya menoleh dan melihat surat yang diberikan oleh pria itu. Ia melihat namanya tertera di surat itu. Ia pun mengambilnya.
"Apa ini?" tanya Mitsuya.
"Surat dari (Name). Dia ingin aku memberikannya kepadamu" ujar Chifuyu.
Dia juga salah satu orang yang terguncang kala mendengar berita kematian seorang wanita yang memikat hati dan pikirannya.
"Kenapa bisa ada padamu?" tanya Mitsuya.
"Beberapa hari yang lalu sebelum kejadian itu, (Name) memberiku amplop surat. Dia bilang jangan dibuka sampai pada waktu tertentu. Lalu di malam kejadian itu, dia mengirimiku sebuah pesan. 'Besok, tolong buka amplop itu. Tolong lakukan apa yang kupinta di surat yang tertera namamu'
Saat kubuka di esok harinya, ternyata amplop itu berisi surat-surat untuk kita semua. Di suratku, dia meminta bantuanku untuk mengirimkan surat-surat ini kepada nama yang tertera di bagian depan surat.
Dia tidak menitipkan ini langsung padamu karena tidak ingin membuatmu khawatir atau curiga" jelas Chifuyu panjang.
Mitsuya menatap lama namanya yang tertulis di bagian depan surat tersebut. Tulisan indah khas wanita itu seorang.
"Arigatou. Aku akan membacanya nanti" ujar Mitsuya lalu berjalan melewati Chifuyu.
"Tunggu, sekalian berikan ini pada Hakkai dan Yuzuha" sahut Chifuyu yang membuat Mitsuya berhenti dan menoleh kepada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]
Fanfiction"Kau bisa panggil aku Emilia saja, dengan begitu kau tidak akan merasa kesepian kan?" "Sekarang, namamu adalah Shiba Yuzuru. Ingat itu" Sano (Name), saudara kembar tak seiras dari Sano Manjirou ini terlibat dalam kehidupan yang rumit. Valhalla arc✅ ...