"Apa aku mengaku saja pada mereka?"
.
.
.
Yuzuru segera berlari menyusul arah perginya Baji. Seharusnya dia tak terlalu jauh.
Ding dong
Tepat sekali. Tak sampai satu menit ia berlari, ia menemukan sosok pria berambut hitam panjang dengan jaket Valhalla itu.
"Baji-san" panggil Yuzuru yang membuat Baji menghentikan langkahnya. Pria itu berbalik dan menatap tajam matanya.
"Ada apa lagi? Mau kupukul?" tanya Baji.
"Tolong kembalilah ke Toman" pinta Yuzuru.
"Ha? Apa telingamu itu berlumut sampai-sampai tidak mendengar apa yang kukatakan sebelumnya?" tanya Baji dengan sarkas.
"Tentu saja aku mendengarnya dengan sangat jelas"
"Lalu apalagi yang ingin kau diskusikan? Kau hanyalah anggota Divisi 1. Kau bahkan bukan pendiri" ujar Baji lalu membalikkan badannya dan berjalan kembali.
"Apa kau akan benar-benar pergi dari Toman, Keisuke?" tanya Yuzuru yang tanpa sadar menyebut nama kecil Baji.
Langkah kaki Baji terhenti kala mendengar itu. Ia terdiam sejenak lalu, "Ikuti aku" ujarnya sambil melanjutkan kembali langkah kakinya.
Yuzuru bingung mendengar ucapan Baji yang tiba-tiba itu. Ia pun mengikutinya dari belakang.
Tap tap tap
Tak disangka-sangka, Baji membawanya ke rumahnya. Nanti malam ada pertemuan Toman, jadinya Chifuyu yang kebetulan satu apartemen dengan Baji itu tidak kembali ke apartemen saat ini.
Sepertinya orangtua Baji sedang tidak ada di rumah. Rumah itu kosong dan kini mereka berdua memasukinya.
Yuzuru tetap mengikutinya bahkan sampai Baji masuk ke kamar. Mereka berdua kini duduk di atas karpet, tepat di samping ranjang.
"Ada apa, Baji-san? Apa kau berubah pikiran?" tanya Yuzuru.
"Pfft-- panggilan macam apa itu? Panggil seperti biasa saja, (Name)" ujar Baji yang tak ia sangka malah terlihat sedang menahan tawa. Beda sekali ekspresi nya dengan yang sebelum ini.
"Eh?" Otak Yuzuru masih loading.
"Yang memanggilku seperti itu selain orangtua ku hanyalah Shinichiro-kun dan kau saja, (Name)" ujar Baji. Yuzuru pun menyadari kalau ia keceplosan memanggil nama kecil Baji sebelumnya.
Baji mengulurkan kedua tangannya dan melepas masker hitam yang selalu menutupi wajah cantik Yuzuru.
"Ternyata benar" ujar Baji dengan senyum lebarnya.
"Jika memakai masker, kau benar-benar terlihat seperti laki-laki ya. Maaf karena tidak menyadarimu" ujar Baji. Yuzuru yang masih beradaptasi dengan perubahan mood Baji yang drastis ini hanya bisa terdiam dengan mulut yang sedikit terbuka.
"Jadi, apa yang terjadi selama 5 tahun ini, (Name)?" tanya Baji dengan wajah serius. Kenapa raut wajahnya cepat sekali berubah? Yuzuru sampai bingung dengan perubahan suasana di sekitarnya.
Yuzuru pun menceritakan secara singkat dan menyensor nama-nama yang berkaitan dengannya. Ia menjelaskan kenapa tidak bisa kabur dan kenapa ia memasuki Toman dengan menyamar sebagai laki-laki.
"Ternyata begitu ya. (Name) banget kedengarannya" ujar Baji lagi-lagi tersenyum.
"Eh? Kau tidak marah padaku?" tanya Yuzuru kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]
Fanfiction"Kau bisa panggil aku Emilia saja, dengan begitu kau tidak akan merasa kesepian kan?" "Sekarang, namamu adalah Shiba Yuzuru. Ingat itu" Sano (Name), saudara kembar tak seiras dari Sano Manjirou ini terlibat dalam kehidupan yang rumit. Valhalla arc✅ ...