Di book ini, author buat Takemichi nya kembali di tahun 2020.
//sekali lagi uthor minta maaf karena tidak bisa menerima request. Karena book ini sudah END di draf, dan alurnya memang sudah lama saia tetapkan 🙏//
Please respect my idea♡
Happy reading!~ Hope you enjoy it
____________________________________________________
2019
Seorang wanita berambut merah dengan tato hanafuda di tengkuk, tato Brahman tulang selangka, dan tato naga di samping lehernya itu, duduk di atas kursi dengan kaki yang menyilang.
Tangannya yang bertopang di pegangan kursi, sambil memegang sepuntung rokok yang dihisapnya. Ia menatap ketujuh pria yang tinggal satu atap dengannya itu kini berdiri di hadapannya.
"Bagaimana, Ran?" tanya (Name) sambil menatap pria berambut ungu pendek itu. Bonten sudah terbentuk semenjak 8 tahun yang lalu, namun baru kali ini (Name) mengungkitnya.
"Hm? Apanya?" tanya Ran bingung.
"Itu" tunjuk (Name) dengan rokoknya ke arah Kakucho yang masih hidup dan berdiri di ruangan ini dalam keadaan sehat wal afiat. Gadis itu menyunggingkan seringai, atau lebih tepatnya senyum mengejek.
(Name) menggigit bibirnya untuk menahan tawanya. Dirinya yang sekarang ini tidak mungkin tertawa di hadapan mereka, karena itu ia menahannya. Dan sebenarnya ia jarang tertawa semenjak berbagai kejadian seperti 'itu'.
Sungguh hebat sekali Tuan Ran yang mencapai puncak komedi ini. Bisa membuat seorang (Name) ingin tertawa.
"Pffttt―" Rindou sebagai adik not have akhlak yang peka dengan ucapan Pemimpinnya itu menahan tawanya.
Akan tetapi, Ran dan petinggi Bonten lainnya yang tidak peka itu hanya menatapnya bingung dengan satu alis terangkat.
(Name) menghela napas. Ia menyuruh Kakucho untuk berbaring. "Kakucho, baringlah"
Sedikit bingung dengan permintaan wanita itu, namun Kakucho tetap menuruti perintahnya dan berbaring di lantai.
(Name) mematikan rokoknya di asbak yang berada di meja, lalu mendekat dan berjongkok di dekat kepala Kakucho.
"Setidaknya istirahatlah dengan tenang" ujar (Name) sembari menutup mata Kakucho dengan tangannya.
"BWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"
Rindou dan Sanzu tertawa keras kala melihat Pemimpin Bonten itu memparodikan kembali adegan memalukan Ran seumur hidup. Mantan anggota Tenjiku yang lain ikut menertawakan adegan itu. Tentu saja kecuali Ran yang saat ini super duper malu pake banget. Dah lah, pengen ngilang aja kalo gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]
Fiksi Penggemar"Kau bisa panggil aku Emilia saja, dengan begitu kau tidak akan merasa kesepian kan?" "Sekarang, namamu adalah Shiba Yuzuru. Ingat itu" Sano (Name), saudara kembar tak seiras dari Sano Manjirou ini terlibat dalam kehidupan yang rumit. Valhalla arc✅ ...