(Name) memandang ke arah luar jendela. Melihat pemandangan indah dari dalam ruangan ber-AC dengan baju pasien yang masih melekat di tubuhnya. Tatapannya kosong. Entah pikirannya tengah melayang kemana.
"Kau tak perlu memikirkan tentang Mikey. Jika kau adalah Akane, aku juga akan melakukan hal yang sama" ujar Koko yang duduk di kursi samping ranjangnya.
Mendengar penuturan lelaki tersebut membuat (Name) menoleh padanya.
"Akane?" tanya (Name) yang merasa tidak pernah mendengar nama itu.
"Aa, satu-satunya perempuan yang kucintai" jawab Koko galau.
"D―"
"Dia sudah meninggal. Rumahnya kebakaran. Waktu itu aku tidak memiliki uang yang cukup untuk menyelamatkannya" potong Koko yang mengetahui pertanyaan yang akan dilontarkan (Name).
"Souka.." gumam (Name) pelan. Ia menatap wajah lelaki itu.
Bukan hanya dia saja yang kehilangan seseorang yang disayang. Menyadari itu (Name) memutuskan untuk semangat dalam hidup. Walaupun sejatinya dia kehilangan lebih banyak orang dan menerima damage yang berkali-kali lipat dari Koko.
"Jadi, kenapa kalian tetap menjagaku selama sebulan ini? Biarpun jantung pemimpin kalian ada padaku, tetaplah aku bukan Mikey" ujar (Name).
"Itu tidak ada hubungannya. Jika Raja mati, maka Ratulah penggantinya. Kami akan bersumpah setia untuk melayani Ratu" sahut Sanzu yang tiba-tiba memasuki ruangan ini. Sasuga, DNA babunya mendarah daging.
♠︎♠︎♠︎♠︎♠︎♠︎♠︎
Begitu sudah bisa keluar dari rumah sakit, (Name) mengambil alih Geng Kanto Manji. Teman-temannya dan mantan anggota Toman yang dekat dengan (Name) itu terkejut dengan keputusan sang gadis.
"Kenapa, (Name)-chan?" tanya Takemichi yang takut akan tindakan (Name) yang dapat mempengaruhi masa depan.
"Kau tak perlu terlibat dengan Geng seperti itu. Bagaimana jika kau terluka lagi?" tanya Mitsuya yang khawatir.
"Daijoubu. Aku tidak akan berbuat yang aneh-aneh. Aku akan baik-baik saja. Tidak akan lama kok" ujar (Name) sembari menyunggingkan senyum hampa untuk menenangkan mereka.
Mereka pun memutuskan untuk mempercayai (Name).
(Name) pun pergi meninggalkan mereka berdua yang menatap punggungnya dengan tatapan tersirat.
"KUSSO!"
BRAK!
"M-M-Mitsuya-kun??!" kaget Takemichi ketika melihat Mitsuya memukul tembok hingga retak.
"A-Ada apa denganmu?" tanya Takemichi dengan wajah pucat.
"Mana ada laki-laki gentle yang dilindungi oleh seorang perempuan! Terlebih lagi, perempuan yang disukainya. Tck, andai aku bisa lebih kuat dari ini .... Aku ingin melindunginya" ujar Mitsuya dengan alisnya yang menekuk tegas. Ia benar-benar membenci dirinya karena tidak bisa melindungi (Name).
"Ucapanmu memang benar ... T-Tapi, (Name)-chan itu sangat kuat lho. Bahkan dia mengalahkan anggota dari 3 Geng besar sendirian" ujar Takemichi mencoba untuk tidak membuat lelaki itu tidak terlalu khawatir.
"TETAP SAJA DIA SEORANG PEREMPUAN!!" seru Mitsuya yang membuat Takemichi berjengkit kaget. Tubuhnya merinding melihat Mitsuya yang lagi mode sangar/beuh damagenya♡
"Takemitchi, kau pikir apa alasan perempuan diciptakan dari tulang rusuk?" tanya Mitsuya sambil mencengkram kerah Takemichi. Tatapannya yang tajam membuat Takemichi gugup dan menggeleng pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]
Fanfic"Kau bisa panggil aku Emilia saja, dengan begitu kau tidak akan merasa kesepian kan?" "Sekarang, namamu adalah Shiba Yuzuru. Ingat itu" Sano (Name), saudara kembar tak seiras dari Sano Manjirou ini terlibat dalam kehidupan yang rumit. Valhalla arc✅ ...