'Wanita hina'
'Bunuh dia'
'Sampah Altasia pantas mati!!'
'Akhirnya kematiannya tiba'
Di tengah kerumunan massa yang mengamuk, terlihat seorang wanita yang tertunduk dengan kondisi yang mengenaskan di sebuah Altar.
Rambut wanita itu kusut dan berantakan, tubuh ringkihnya dipenuhi oleh memar kebiruan yang mengerikan, tak lupa dengan kedua lengannya yang dikunci oleh rantai."Menyedihkan" adalah kata yang tepat untuk ditujukan pada wanita itu.
Melihat sepasang kaki yang menghampirinya, wanita itu pun lantas mendongak. Manik merahnya beradu pandang dengan netra biru seorang pria yang menghunusnya tajam. Mengenali sang pemilik netra biru, wanita berambut putih itu lalu melayangkan tatapan penuh kebencian dan permusuhan.
"Ada kata-kata terakhir, yang mulia Ratu?" ejek si pria bermata biru itu disertai seringai merendahkan.
Ya, wanita yang kini sedang berada di Altar penghakiman itu adalah Ratu kerajaan Altasia. Orang yang dihukum mati atas tuduhan palsu, percobaan pembunuhan terhadap Ibu Suri Kerajaan Altasia.
"Bajingan sialan!" umpatnya seraya menyorot penuh kebencian pada pria yang kini tengah menenteng pedang di tangannya.
ZRAATTTT
Itulah kata-kata sekaligus umpatan terakhir sang Ratu, sebelum kepalanya bergelinding, terpisah dari tubuhnya yang kini sudah ambruk bersimbah darah.
Valencia Antonia De Adelaine, Ratu kerajaan Altasia yang berakhir mati dibunuh oleh suaminya sendiri, sang raja.
Kematiannya yang menyedihkan, meninggalkan sorak-sorai penuh kebahagiaan yang bergema di setiap sudut kota kerajaan Altasia. Tentu saja rakyat senang, karena wanita yang mereka anggap 'penjahat' akhirnya sudah mati.
☘️*******☘️
Cerita pertamaku, mohon koreksinya kalo ada typo atau sejenisnya. Jangan lupa Vote, Comment-nya😉 makasih udah bacaaa☘️☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Adelaine's Revenge [HIATUS]
FantasiSorak-Sorai yang penuh dengan cacian bergema di setiap penjuru Kerajaan Altasia. Semua orang berkumpul hanya untuk menyaksikan kematiannya. 'Wanita hina!!' 'Bunuh dia!!' 'Sampah Altasia pantas mati!!' 'Akhirnya kematiannya tiba!' Di tengah kerumunan...