☘️~Happy reading~☘️
"Senang bertemu dengan anda, Tuan Xadern," sapa Valencia seraya membuka tudung jubahnya.
"Atau harus saya panggil, La Carol."
Dikenal dengan identitas yang misterius, La Carol. Nama itu pastinya sudah tidak asing di telinga para pejabat pemerintah di berbagai kerajaan. La Carol adalah seorang mata-mata dan pengumpul informasi terbaik yang kehebatannya tidak bisa diragukan lagi.
Saking terkenalnya dia, sebuah ungkapan muncul. "Jika kau butuh informasi, maka carilah La Carol sampai ke ujung dunia." Kata-kata itu sudah menjadi makanan sehari hari bagi telinga para bangsawan dan pejabat.
Ungkapan itu berarti bahwa La Carol adalah pengumpul informasi terbaik. Untuk menemuinya, sama saja dengan mencari sebuah jarum di tumpukan jerami, Sangat sulit.
Di kehidupan sebelumnya, La Carol berhasil tunduk di bawah kaki sang Raja Altasia, suaminya dulu. Pria itulah yang membantunya menyingkirkan para pembelot dan menaklukkan kerajaan lain.
Padahal, saat itu La Carol terkenal teguh menjalankan prinsipnya bahwa dia tidak mau terikat dengan siapapun. Tapi, semua pejabat Altasia kala itu dikagetkan dengan tunduknya La Carol di bawah kaki sang Raja.
Dan sekarang, saatnya Valencia untuk menarik La Carol di sisinya. Dan menjadikannya sebagai sumber informasi yang dia miliki.
Manik hijau pria itu membulat, terbelalak. Tapi itu tidak bertahan lama, Setelah pria itu memandang Valencia dengan tajam.
"Nona muda Adelaine?"
Lihat itu, bukankah kemampuannya sangat menakjubkan? Valencia belum memulai debutnya, bahkan dia juga belum memperkenalkan diri. Tapi pria di depannya sudah mengenalinya.
Valencia hanya tersenyum menanggapi pria yang beberapa tahun lebih tua dari kakaknya itu. Dia juga yakin, La Carol pasti mengenalinya sebagai salah satu anggota Adelaine
"Perkenalkan, saya Valencia Antonia De Adelaine," ucapnya seraya membungkukkan sedikit tubuhnya dan mengangkat kedua sisi gaunnya.
"Apa yang kau inginkan?"
La Carol menyipitkan matanya, menatap semakin tajam pada Valencia. Dia tahu, para bangsawan pasti melakukan sesuatu berdasarkan keuntungan. Sangat menjijikkan!!
"Saya ingin menawarkan sesuatu,"
"Apa itu?"
"Saya ingin bekerja sama dengan anda."
SRAATT!!
PRAANGG!!
Valencia mengeluarkan kipasnya dan mengayunkannya, menangkis lemparan pisau yang diarahkan padanya. Menyebabkan benda itu jatuh dan menciptakan suara yang menggema di ruangan sunyi.
Valencia hanya memandang pria itu dalam diam. Kemudian, tanpa diduga kedua sudut bibirnya melengkung, menampilkan senyumannya.
"Saya menawarkan sesuatu, bukan menantang anda untuk bertarung," ujarnya tenang.
Sedangkan, La Carol tertegun. Dia tidak percaya, gadis di hadapannya dapat menangkis lemparan pisau hanya dengan menggunakan kipas lipat.
Melihat itu, dia yakin Valencia bukan gadis bangsawan biasa. Umumnya, wanita bangsawan tidak mempelajari bela diri, mereka hanya tahu caranya mempercantik diri dan menghamburkan uang saja.
"Saya yakin, anda tidak akan menyesal bekerja sama dengan saya."
"Apa yang akan aku dapatkan sebagai imbalan?"
Valencia mencondongkan tubuhnya, mendekatkan wajahnya pada La Carol. Saat jarak antar keduanya sudah menipis, dia tersenyum kecil kemudian berbisik lirih.
"Sebuah kebenaran."
*****
Pendek ya? Maaf hehe Lagi sibuk nugas nih wkwkw jangan lupa Vote+komen ya^_^☘️☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Adelaine's Revenge [HIATUS]
FantasiSorak-Sorai yang penuh dengan cacian bergema di setiap penjuru Kerajaan Altasia. Semua orang berkumpul hanya untuk menyaksikan kematiannya. 'Wanita hina!!' 'Bunuh dia!!' 'Sampah Altasia pantas mati!!' 'Akhirnya kematiannya tiba!' Di tengah kerumunan...