☘️~Happy reading~☘️
"Lihat!! Anda sangat cantik memakai gaun ini, Nona," ujar Ella antusias, menatap Valencia dengan pandangan memuja.
Tetapi, sesaat dia memandang Valencia bingung. Ya, sang Nona memang sangat cantik, tapi itu tidak menutup fakta bahwa Valencia sedang menggunakan gaun yang cenderung berwarna gelap.
Biasanya, gadis lain akan memakai gaun cerah dan mewah yang menjadikannya pusat perhatian, tapi Valencia? Dia sangat berbeda.
"Tapi, apakah anda yakin ingin menggunakan gaun ini, Nona?"
Untuk debutnya, Valencia menggunakan gaun merah gelap dengan renda hitam yang melingkari area sekitar dada dan lengan atasnya, tak lupa aksesoris mawar merah dan hiasan mutiara yang menambah pesona sang Nona muda Adelaine.
"Tentu, Ella." Manik merahnya menyorot Ella.
"Ini adalah awal dari kehancuran para bajingan itu." Setelah mengucapkan itu, Valencia melenggang pergi, keluar dari kamarnya.
Walaupun bingung dengan ucapan sang Nona. Ella akhirnya beranjak, pergi dari sana mengikuti langkah Valencia.
☘️*******☘️
Ruangan yang besar dan luas, serta berhiaskan ornamen indah, juga ditemani musik yang memanjakan telinga, kini sudah dipenuhi orang-orang.
Mereka sibuk bercengkrama satu sama lain seraya menunggu kedatangan sang bintang pesta, Valencia Antonia De Adelaine.
Para bangsawan itu menikmati jamuan pesta debut Nona muda Adelaine. Para pria tampak membicarakan bisnis. Sedangkan para wanita, mereka sibuk memamerkan segala perhiasan yang bergelantungan di tubuh mereka.
Suara langkah kaki seseorang yang menuruni tangga, mengalihkan atensi para tamu. Mereka terpaku melihat seorang gadis dengan paras secantik Dewi menuruni tangga, sang bintang acara akhirnya telah tiba.
Para pria memandang Valencia dengan binar kagum di mata mereka. Sedangkan, para wanita berdesis iri melihat kecantikannya.
"Saya ucapkan terimakasih banyak kepada hadirin sekalian yang bersedia datang di acara Debut saya, Valencia Antonia De Adelaine," ujarnya memperkenalkan diri.
"Saya harap kalian menikmati pestanya." Valencia tersenyum kemudian menyilangkan kakinya seraya mengangkat kedua sisi gaunnya.
Tiba-tiba prajurit yang berjaga di pintu masuk, berteriak. Mengumumkan kedatangan seseorang.
"Sang Bintang Barat Altasia, Pangeran kedua, Thomas Alegra Vicansa De Altasia, memasuki ruangan!"
Semua orang terbelalak mendengarnya, mereka dengan segera menunduk hormat pada salah satu anggota keluarga kerajaan yang datang.
Sedangkan, Valencia membeku untuk sesaat. Walaupun dia sudah memperkirakan ini, tetap saja dia masih tidak bisa mengendalikan diri saat berhadapan dengan orang yang sekarang dia benci, orang yang pernah menjadi suaminya dulu, sekaligus orang yang pernah menghancurkan kehidupannya dan keluarganya.
Menyadarkan diri, Valencia segera membungkuk dan memberi salam penghormatan kepada mantan suaminya dulu.
Terlihat di pintu masuk, seorang pria berparas tampan dengan tubuh tegap dan rambut biru gelap yang mengkilap. Thomas berjalan, mendekati sang Nona Adelaine.
Saat sudah sampai di depan Valencia, dia berlutut, meraih salah satu lengan Valencia dan mencium punggung tangannya.
Valencia hanya tersenyum formal, mati-matian dia menahan rasa jijik yang menjalar dari tangannya. Ingatkan dia untuk mencuci tangannya dengan air mawar selepas acara ini usai.
"Saya sungguh minta maaf karena terlambat datang, Nona Valencia." Raut mukanya tampak menunjukkan penyesalan. Valencia hanya diam, dia tahu pria ini dipenuhi trik kotor yang menjijikkan. Hah! Terlambat katanya? Sudah jelas Thomas hanya mencari perhatian semua orang saja!
"Saya harap, Nona Valencia yang cantik ini memaafkan saya."
Mendengar suara pria di depannya, Valencia merasa isi perutnya diaduk-aduk, dia ingin muntah. Pria ini bahkan dengan lancang memanggil namanya, seolah mereka akrab.
Valencia sekarang merasa frustasi, bagaimana mungkin dulu dia pernah mencintai pria tidak tahu malu ini? Astaga, sepertinya dulu dia memang terlewat bodoh sampai-sampai menelantarkan keluarganya demi bajingan gila yang tidak bermoral ini!
"Ah, itu tidak masalah Yang Mulia" Valencia menarik tangannya kembali.
"Seluruh pintu di kerajaan ini terbuka untuk anda," lanjutnya tersenyum kecil, menahan raut wajahnya agar tetap normal.
"Paras yang cantik serta hati yang baik, anda sungguh sempurna." Thomas tersenyum, mencoba melancarkan pesonanya pada gadis di depannya.
"Anda sungguh bermulut manis, yang mulia." Valencia mencoba keluar dari percakapan ini, dia sudah tidak tahan!!
"Sepupu!!"
Kedatangan seorang gadis seusianya, membuat keduanya menoleh. Dengan rambut putihnya dan manik biru, parasnya yang cantik membuat kaum Adam tidak bisa mengalihkan pandangan mereka dari gadis itu.
Dia adalah sepupu Valencia, Arabella Michele de Adamantine. Salah satu penyebab kehancurannya di masa lalu. Dulu Valencia sangat bodoh, mempercayai semua ucapan siluman ular itu yang mendatangkan kehancurannya.
Leluhur keluarga Adamantine dan Adelaine mempunyai hubungan darah, mereka kakak-beradik.
Walaupun nampak baik di luar, tapi keluarga Adamantine sudah lama memendam kebencian pada keluarga Valencia.
Penyakit iri hati sudah tertanam pada diri mereka, mereka benci menjadi bayang-bayang dari keluarga Adelaine. Bertahun-tahun mereka diam, akhirnya kesempatan itu muncul.
Seseorang datang pada mereka, menawarkan kerjasama. Dan menjanjikan aset keluarga Adelaine yang melimpah jika mereka berhasil menghancurkannya. Tentu saja, Adamantine tidak bisa menolak dan berakhir memasuki permainan.
Valencia mengepalkan tangannya, mengingat setiap kenangan buruk yang di alaminya dahulu akibat sepupunya yang sialan.
Dia akan membalas kejahatan sang sepupu di masa lalu sama seperti yang pernah dilakukan gadis busuk itu padanya, tanpa terlewat satu pun!!
☘️*******☘️
Hehehehe nih dikasih satu lagi chap tambahan wkwkwkw jangan lupa Vote+komen ya byeee~☘️☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Adelaine's Revenge [HIATUS]
FantasySorak-Sorai yang penuh dengan cacian bergema di setiap penjuru Kerajaan Altasia. Semua orang berkumpul hanya untuk menyaksikan kematiannya. 'Wanita hina!!' 'Bunuh dia!!' 'Sampah Altasia pantas mati!!' 'Akhirnya kematiannya tiba!' Di tengah kerumunan...