Page 65 : Meet the king!

16.4K 2.1K 31
                                    

☘️~Happy reading~☘️

"Ikuti saya." Kevin masih dengan jubah hitamnya terlihat tengah memandu dua orang misterius lainnya. Tak sendirian, sang ajudan ditemani oleh Xadern. Mereka berdua kini terlihat berjalan memimpin di delai dua orang berjubah misterius yang baru datang tadi.

"Kalian menunggu lama?" Tampak paras cantik Valencia yang mempesona kala ia membuka tudung jubahnya, gadis itu dengan anggun mengikuti langkah Kevin dan Xadern di depannya.

Seakan tak ingin kalah, seorang lainnya yang beriringan dengan gadis itu juga membuka tudung jubahnya, menampakkan wajah maskulin sang Duke Fluternd, netra biru gelapnya yang tajam seakan menyala dalam gelapnya malam.

"Tidak, Nona," ujar Xadern menanggapi pertanyaan Valencia. Pria dengan netra hijau itu menjawab tanpa menoleh sedikitpun ke belakang, instingnya tengah bekerja aktif guna meminimalisir kehadiran penyusup.

"Ya, mungkin Sang Raja yang sudah menunggu lama." Kevin terus berjalan memandu ketiga orang itu menuju tempat yang sudah dijanjikan. Bola mata sang ajudan terus bergulir untuk mengawasi daerah sekitar.

Tak ketinggalan, netra delima Valencia menjelajahi lorong gelap yang sedang mereka telusuri. Nuansa istana yang sepi dan hening ini sungguh familiar di benaknya. Gadis itu tiba-tiba teringat memori kehidupan pertamanya, kala ia akan menyendiri di gelapnya malam saat merasa muak dengan kehidupan istana.

Tanpa sadar mata gadis itu berembun, menyadari betapa menyedihkannya masa lalu yang ia lalui. Tangannya yang mengepal keras menandakan buncahan emosi.

Valencia mengerjap kala merasakan sesuatu membungkus kepalan lengannya. Ternyata adalah Sang Duke yang dengan lembut mengurainya dan menggenggam tangannya erat.

"Ada apa?" Bariton itu mengalun merdu. Valencia mendongak dengan pipi bersemu kala mendapati tatapan hangat yang dilemparkan oleh tunangannya.

"Ah, aku hanya teringat kenangan lama," pungkas Nona Adelaine itu, yang tentu langsung dimengerti oleh Hugo. Pria itu tidak menanggapi lebih lanjut dan hanya membungkus tangan kecil Valencia dengan lengan besarnya.

Setelah berjalan beberapa lama, mereka berempat akhirnya sampai di depan sebuah ruangan. Kevin dengan inisiatifnya kemudian mengetuk pintu kayu besar di hadapannya.

Ajudan sang Pangeran itu lalu membuka pintu dan mempersilahkan ketiga tamu yang sudah mengikutinya untuk masuk ke dalam.

Kedua sosok yang sudah menunggu di dalam ruangan serentak memandang mereka dengan pandangan dingin. Salah seorang melemparkan tatapan menusuk sementara yang lainnya berkedip dengan sedikit kebingungan.

Dan dapat ditebak, seseorang yang sedang bingung itu tak lain dan tak bukan adalah sang Raja. Bagaimana tidak, dua dari tiga insan yang berdiri di hadapannya saat ini mempunyai identitas tak biasa. Raja Ferdinand juga sangat amat mengenali keduanya.

"Duke Fluternd? Nona Adelaine?" Dengan spontan sang Raja menyebutkan nama kedua orang yang baru saja datang dan tiba di hadapannya.

Tanpa menanggapi, sang Duke beserta tunangannya dan juga Xadern, melakukan courtesy sebagai tanda penghormatan kepada pemimpin Altasia itu.

Raja Ferdinand masih terdiam, paruh baya itu terpaku. Bibirnya masih terkunci dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Apa, apa sebenarnya semua ini?!" Sang Raja menggebrak meja dan berdiri dari kursinya, beralih menatap Alexander meminta penjelasan.

Pandangan datar dan dingin sang Pangeran menyambut penglihatan buram Ferdinand.

Tak mendapat jawaban, paruh baya itu kembali menoleh menatap ketiga insan di hadapannya. Menyadari kehadiran seorang lagi di antara pasangan Fluternd itu, sang Raja lantas memusatkan perhatiannya pada si pemilik mata Zamrud. benar saja, tak butuh waktu lama bagi Raja Ferdinand untuk mengenali netra hijau mengkilap milik Xadern.

"Mata hijau itu ... Hillard?" ujar Ferdinand pelan dengan rasa ragu. Pasalnya sang Raja meyakini bahwa keluarga itu sudah musnah dalam tragedi mengerikan di masa lalu.

"Sebelumnya, kami memohon maaf atas keterlambatan kami dan permintaan pertemuan secara tiba-tiba kepada Yang Mulia di waktu yang tidak tepat." Valencia membuka suara, netra merahnya yang tajam sejenak melirik sosok sang Putra Mahkota.

Raja Ferdinand bungkam, paruh baya itu kehabisan kata-kata. Kepalanya masih berputar mencari benang merah yang berantakan dan tidak beraturan.

"Yang Mulia, izinkan kami, untuk mengungkapkan segalanya." Valencia lagi-lagi membuyarkan keheningan. Ferdinand agaknya merasa terkejut kala menyadari adanya penekanan yang tersemat di akhir kalimat gadis itu.

Kevin tiba-tiba membuat pergerakan dengan maju menghadap sang Raja, pria itu kemudian meletakkan sebuah dokumen yang berisikan puluhan lembar kertas di dalamnya. Tak sampai disitu, rupanya Hugo juga menyusul dan menyerahkan dokumen serupa.

"Terdapat kebenaran pahit yang tersisip di dalamnya, harap anda membacanya sampai selesai." Valencia menghela nafas panjang dan memejamkan matanya.

"Dan kami berharap, agar Yang Mulia dapat memerankan peran dengan baik sebagai Raja yang bijak dan adil." Hugo menggenggam lengan tunangannya dengan erat.

Sang Raja agaknya mulai mengerti, paruh baya itu kemudian mengalihkan atensinya pada kedua dokumen di atas meja. Perasaan gelisah yang datang tanpa diminta, mendera hati.

Menghembuskan nafas pelan, lengan Ferdinand yang sudah keriput perlahan bergerak meraih dokumen-dokumen itu. Matanya yang sudah berkabut memindai semua informasi, mencerna setiap kata dan kalimat yang terukir pada setiap lembarnya. Bunyi kertas yang tersingkap mengisi heningnya ruangan. Gemertak gigi terdengar setiap kali sang Raja melabuhkan perhatiannya pada kertas yang pria itu baca, mendapati informasi-informasi yang pahit dan lebih menyakitkan.

☘️*******☘️

Haiiiii~ gimana kabarnya😆 maaf baru muncul lagi, baru bisa update lagi huhuhu😫 moga kalian baik-baik aja deh yaaa😉

Minggu-minggu kemarin author sibuk banget sumpahhhh, apalagi udah mulai ada ujian😥 jadi baru bisa nyempetin buat up sekarang;-) ini pun author baru buka lagi wp😭 apalagi sejak Januari udah gak ada waktu lagi buat baca-baca cerita, sedihhh😥 jadi yaa maaf banget ini mahh😭 author usahain buat update terus kok, sampe tamat☘️

Kalo ada typo kasih tau aja ya, apalagi kalo mau ngasih saran sama kritik boleh banget hihihi🤩

Udan deh segitu aja dulu kalii ya, ketemu lagi di next chapter 😌

Byeee~☘️

Miss Adelaine's Revenge [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang