☘️~Happy reading~☘️
Beberapa orang terkesiap ketika melihat lambang tersebut dan mengenalinya, termasuk Valencia juga tunangannya.
Tidak, itu bukan lambang keluarga Adelaine atau Fluternd seperti yang kalian kira. Tapi panah tersebut berukirkan lambang keluarga Adamantine! Ya, Adamantine!
"Yang Mulia Raja, kami menemukan sebuah anak panah dan beberapa belati sebagai barang bukti penyerangan terhadap Yang Mulia Putra Mahkota dan Tuan Duke Fluternd."
Beberapa prajurit terlihat menyusul menghadap sang Raja dengan membawa sebuah nampan berisi belati dan pisau yang dihiasi darah segar berwarna merah.
Beberapa wanita yang tidak kuat melihatnya langsung saja memalingkan wajah, sebagian dari mereka bahkan menutupi mulutnya, menahan mual melihat benda-benda menjijikkan tersebut.
Sang Raja menajamkan penglihatannya pada barang-barang bukti yang bertanggung jawab menyakiti penerusnya itu.
"Adamantine," lirih pria paruh baya itu.
"Bawa pria itu kemari, sekarang!" perintah sang Raja dengan tegas kepada para bawahannya. Tak menyadari ada seseorang yang tersenyum licik disebelahnya kala mendengar intruksinya itu.
"Bagaimana ini bisa terjadi?"
"Adamantine? Sungguh?"
"Akhir-akhir ini Adamantine membuat banyak masalah."
"Sungguh tidak kusangka, mereka akan senekat ini!"
Valencia lantas melirik Hugo, dilihatnya pria itu juga sepertinya bingung dengan keadaan saat ini. Di masa lalu hal ini pun terjadi, tapi keadaannya sangat berbeda dengan saat ini.
Gadis itu mulai menggigit kukunya dengan gelisah, khawatir jika semua rencana yang telah ia susun untuk kedepannya tidak akan berjalan sesuai dengan keinginannya.
"Ini ... sebuah konspirasi," lirih sang Duke Fluternd, netra biru lautnya yang tajam mengamati dengan cermat keadaan yang terjadi kini.
"Apa maksudmu?" tanya Valencia berbisik, khawatir pembicaraan mereka berdua terdengar oleh orang-orang.
"Senjata-senjata itu sepertinya adalah hasil manipulasi! Musuh-musuh yang kulawan sama sekali tidak menunjukkan identitas mereka, bahkan senjata yang mereka gunakan tidak memiliki lambang apapun," singkat Hugo dengan pelan, isi kepala pria kembali menelusuri memori pertarungan yang terjadi tempo lalu, khawatir jika sesuatu terlewat olehnya.
"Jika begitu, maka siapa dalangnya?" monolog Valencia bertanya-tanya.
Gadis itu kemudian melempar pandangannya kepada seseorang, yaitu Ratu Senna. Netra merahnya menajam, meneliti ekspresi wanita tambun yang bermahkota itu.
Namun nihil, Valencia tidak menemukan kejanggalan, wanita itu tidak menunjukkan keanehan apapun, selain hanya duduk di kursinya dengan tenang di samping sang Raja.
Jika dipikirkan berulang kali pun, bukankah itu hampir mustahil jika Ratu Senna lah yang menjadi dalang? Karena sejauh yang gadis itu tahu, di masa lalu keluarga Adamantine memang bekerja sama dengan Ratu Senna.
Apakah mungkin bagi Ratu Senna untuk mengkhianati bawahannya? Terlebih keluarga Adamantine yang mempunyai andil besar dalam kubu sang Ratu.
"Ini menjadi semakin rumit, apakah ada orang lain?" tebak Valencia pelan. Jika memang ada pihak lain yang terlibat dalam kejadian ini, maka Valencia harus kembali menyusun rencananya.
Karena gadis itu tidak tahu, apakah pihak asing itu akan menjadi musuhnya juga, atau hanya menargetkan musuh yang sama dengannya saja?
Ini semua menjadi semakin membingungkan, Valencia tidak punya gambaran apa yang akan terjadi selanjutnya, karena yang terjadi sekarang sama sekali berbeda dengan di masa lalu.
Apakah ini merupakan efek dari pengulangan waktu yang terjadi padanya? Jika benar, maka Valencia harus berhati-hati untuk mengambil langkah ke depannya.
"Apa-apaan ini semua! Apa kalian gila?! Berani sekali memperlakukanku seperti ini?!"
Teriakan kemarahan itu datang dari seorang pria paruh baya berambut putih yang ditarik secara paksa oleh para pengawal atas perintah sang Raja.
Kedua lengan kepala keluarga Adamantine itu kini diikat oleh borgol besi di belakang tubuhnya. Setelahnya, seorang pengawal mendorong tubuh Delon hingga pria itu tersungkur tepat di hadapan sang Raja. Sontak saja hal itu membuat beberapa orang di sana terkesiap kaget.
"Yang Mulia, apa-apaan ini? Kenapa para pengawal itu melakukan hal tak pantas seperti ini kepada saya?!" protes Delon tidak terima atas perlakuan yang diterimanya. Yang jelas, harga diri pria itu tercoreng!
"Jelaskan padaku sekarang!" tegas sang Raja seraya menyuruh seorang pengawal membeberkan bukti-bukti penyerangan Putra Mahkota.
Melihat semua senjata tersebut berukirkan lambang keluarga Adamantine, Delon lantas membelalak kaget.
"Tidak yang mulia! Ini semua fitnah! Saya tidak mempunyai keberanian untuk melakukan hal itu!" elak pria itu dengan panik. Ini semua jelas adalah fitnah untuk menjatuhkannya!
"Lalu apa ini?! Jelaskan padaku, Delon!" murka sang Raja dengan wajah merah padam.
"Saya tidak tahu Yang Mulia, tapi yang jelas ini semua adalah fitnah, saya tidak mungkin melakukannya!" tambahnya lagi dengan wajah yang dipenuhi kekhawatiran dan ketakutan akan nasib yang akan dilaluinya ke depan.
"Bukti sudah terpampang di depan mata," ujar Ratu Senna tiba-tiba, menatap dingin pada Delon dengan wajah datarnya.
Sontak saja kepala keluarga Adamantine itu menoleh kaget pada Ratu Senna. Tidak menyangka wanita itu akan ikut memojokkannya.
"Sekarang, apa lagi pembelaan tidak bergunamu itu, Adamantine?" tanya sang Raja menyorot tajam pada kepala keluarga Adamantine itu.
"Benar, itu sang Duke, anda bisa bertanya padanya sekarang! Dia jelas ada di tempat kejadiannya, itu akan membuktikan bahwa saya bukan pelakunya!" Delon ingat bahwa nama sang Duke Fluternd dikelukan sebagai penyelamat Putra Mahkota.
Hanya hal itu yang bisa dia katakan kini, walaupun Delon tidak berharap banyak bahwa sang Duke mau bersaksi untuknya, tapi bukankah itu layak dicoba?
Valencia yang mendengarnya lantas berdecih sinis.
"Apa yang pria bodoh itu lakukan? Berani sekali membawa-bawa nama orang lain dalam masalahnya sendiri."
☘️*******☘️
Haiii~ gimana kabar kalian? Rindu banget author sama kalian tuh😭 semoga sehat selalu ya kalian semua.
Sekali lagi maaf banget ya gk bisa update teratur 😭 soalnya sibuk banget wehh ini author juga hasil waktu kosong buat ngerjain ini.
Kalo ada typo kasih tau aja yaaa😌 luv luv deh buat kalian semua💚💚
Yaudah deh gitu aja ya byeee~❤️
Next yok!
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Adelaine's Revenge [HIATUS]
FantasySorak-Sorai yang penuh dengan cacian bergema di setiap penjuru Kerajaan Altasia. Semua orang berkumpul hanya untuk menyaksikan kematiannya. 'Wanita hina!!' 'Bunuh dia!!' 'Sampah Altasia pantas mati!!' 'Akhirnya kematiannya tiba!' Di tengah kerumunan...