page 80 : The truth of world

4.9K 412 4
                                    

☘️~Happy reading~☘️

"Langsung saja, aku tidak ingin berbasa-basi," ungkap sosok dihadapan Thomas, tersenyum lebar menampakkan gigi-gigi tajamnya yang runcing.

"A-apa?" Thomas tersentak mendengar nada berat itu tertuju padanya. Pikirannya masih belum bisa memproses kejadian mencengangkan yang baru saja ia lihat.

Walaupun pada buku terlarang yang ia baca tertulis bahwa di dalam gua ini ada simbol kutukan. Tapi Thomas tak menyangka bahwa simbol itu terhubung langsung dengan dunia bawah, dunia para iblis dan roh jahat.

Dan pada kenyataannya Thomas baru saja memanggil iblis ke dunia manusia. Mahluk yang diceritakan mengkhianati para dewa. Entitas yang berlawanan dengan cahaya, musuh kebaikan dan pemeluk kegelapan. Menyadari hal itu, Thomas menggigil dipenuhi rasa ngeri. Tak pernah terbayang akan bertemu dengan sosok fiksi yang diceritakan di kitab-kitab.

"Jadi, apa yang kau inginkan wahai anak manusia?"

"Aku, ingin menggenggam Altasia di tanganku dan membalaskan dendam ibuku." Walaupun dengan terbata dan ketakutan, Thomas mengungkapkan keinginannya dengan mantap.

"Altasia mana yang kau bicarakan?" tanya sang iblis itu dengan heran. Pasalnya Altasia yang ia ketahui hanya sebuah kerajaan yang sudah hancur dibasmi wabah mematikan.

"Sebuah kerajaan, tempat aku lahir, aku seorang pangeran di sana," ujar Thomas menceritakan dengan sangat singkat.

Mendengar itu, sang iblis tersenyum sinis. Sosoknya dengan cepat melesat bagai asap mendekati Thomas. Membelai dagu pria itu dengan jemari tajamnya,  mengarahkan sang pangeran untuk menatap matanya secara langsung.

Thomas tersentak kala netra segelap malam itu memenuhi penglihatannya. Sesuatu seakan melesak masuk ke dalam pikiran dan otaknya. Pekikan rasa sakit terdengar kala pria itu merasakan sensasi seperti ratusan pisau yang menyayat isi kepalanya.

Selang beberapa saat, Thomas ambruk ke tanah dengan nafas tersenggal. Sebelah lengan pria itu terangkat memegang sisi kepalanya sendiri. Memegang sumber rasa sakit yang ... ternyata tidak meninggalkan bekas atau luka sedikitpun. Dalam hati, pria itu kebingungan dan heran, namun di sisi lain bersyukur masih bisa menghirup udara segar.

"Apa yang kau lakukan?" Dengan menatap horor dan penuh ketakutan, Thomas bertanya. Di sisi lain, sang iblis tersenyum dengan lebar, tertawa dengan puas seakan telah mengetahui rahasia alam semesta yang pada kenyataannya, bisa dibilang begitu.

"Sangat menarik," gumamnya dengan nada rendah, jemarinya memainkan untaian rambutnya yang legam.

"Apa, maksudmu?" Thomas tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. Pria itu mulai bangkit dan menyesuaikan ritme jantungnya yang beberapa saat lalu seakan berlari-lari mengelilingi benua.

"Kau tahu? Di dunia bawah aku bertugas menyerap ingatan jiwa orang-orang mati," jelasnya seraya memainkan gumpalan asap gelap yang mengitari kedua lengannya.

"Dan aku masih sangat ingat, 100 tahun lalu dunia bawah mengalami lonjakan 'pengunjung' dan banyak dari jiwa-jiwa mati itu karena wabah mematikan."

"Lalu apa hubungannya denganku dan keinginanku?" ungkap Thomas dengan kebingungan luar biasa. Namun, sang iblis membalasnya dengan seringai menyeramkan, bibir makhluk itu melebar memenuhi kedua pipinya, mulai mengeluarkan suara tawa yang mampu mengguncang jiwa manapun di dunia. 

"Aku sebut menarik, karena jiwa-jiwa itu berasal dari Altasia yang sudah musnah ditelan wabah, dengan kata lain kerajaanmu itu sudah musnah!"

Sontak saja air muka sang pangeran berubah memucat, walaupun terdengar tidak masuk akal, tapi entah kenapa ucapan sang iblis justru malah menyentuh sesuatu dalam dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi.

"Dan kau tahu apa yang lebih menarik? Aku sudah pernah melihat ingatanmu satu abad yang lalu di dunia bawah." Tawa melengking itu semakin terdengar memenuhi goa harapan. Sang iblis merasa sangat senang bisa mengetahui rahasia alam semesta. Ya! Rahasia alam semesta!

"Ja-jangan bercanda, aku masih hidup! Tidak mungkin kau pernah melihat ingatanku di bawah! Dan, kerajaan Altasia akan terus berjaya!" racau Thomas dengan penuh rasa gundah dalam dirinya, mulai tidak yakin dengan ucapannya kini. Keraguan memenuhi isi pikirannya, padahal jelas dia tidak mengalami atau melihat hal yang diungkapkan oleh sang iblis, lantas kenapa ia mulai merasa ragu? Seakan, apa yang dikatakan iblis itu memang benar.

"Banyak hal yang tak kau ketahui di dunia ini, manusia hanyalah sekelompok makhluk naif dan lemah yang entah kenapa selalu diberkahi para dewa sialan itu!" Sang iblis bahkan tak menahan diri untuk mengutuk para dewa yang dianggap terlalu mengistimewakan manusia, yang menurutnya lemah dan tidak mempunyai kelebihan apapun.

"Aku sudah merasakan hal yang aneh saat pertama kali bertemu denganmu, udara ini terasa berbeda sejak terakhir kali aku mengunjungi dunia manusia satu abad lalu." Iblis wanita itu menghirup nafasnya dalam-dalam, menikmati udara segar yang membosankan. Dia jadi tidak sabar untuk kembali mencium aroma darah dan peperangan di dunia manusia. Ayolah, dia suka kekacauan.

Mata gelapnya kemudian tertuju pada Thomas yang masih saja diam dengan wajah bodohnya itu. Terlihat sekali jika kepalanya tidak bisa memproses ini semua.

"Itu artinya, dunia manusia mengalami kekacauan alur waktu! Terasa seperti ... waktu kembali mundur dan berulang untuk seseorang." Senyuman keji itu terukir di wajah mengerikan seorang iblis yang selalu menjerumuskan manusia dalam tipu muslihatnya.

"Terulang? Tidak mungkin! Bagaimana hal itu bisa terjadi? Tidak masuk akal!" Thomas menyangkal dengan gigih. Menolak kisah aneh yang didengarnya, walaupun ia sendiri ragu dengan apa yang ia bicarakan sekarang.  Ia ragu siapa yang benar!

"Apakah kehadiranku juga tidak masuk akal untukmu?" Sang iblis bertanya balik dengan seringai sinisnya yang membawa hawa mencekam. Membuat Thomas membeku dan bisu tanpa bisa menyangkal.

"Aku, bisa memberikan ingatan masa lalu milikmu jika kau mau, ingatan di mana jalan takdirmu sangat berbeda dengan apa yang kau dapatkan sekarang, saat di mana takdirmu lebih beruntung daripada saat ini," goda sang iblis, menggunakan kemampuan utamanya untuk kembali menenggelamkan anak manusia dalam kubangan keburukan dan dosa.

☘️*******☘️

Hai? Gimana nih kabarnya? Sehat selalu ya! Maaf author baru update lagi, baru sempet ngetik lagi nih heheh

Sebetulnya chapter ini udah selesai jam 10 tadi, cuma author lupa😭🙏maafkeunnnn😭😭 bener bener kejebak pas buka tl ig sama tiktok wkwkwk

Kalo nemu plot hole kasih tau yaaaa! Jangan sungkan buat koreksi apalagi kritik ok!!! Maaf juga kalo misal author belum baca semua kritik atau ngbenerin typo yang ada, nanti setelah end author revisi lagi yawwww

Papayyyyyy~☘️

Miss Adelaine's Revenge [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang