☘️~Happy reading~☘️
"Nona, anda sangat cantik!" Puji Ella dengan tatapan berbinar saat melihat penampilan Valencia.
Gadis bangsawan itu saat ini tengah memakai gaun off-shoulder berwarna biru dengan renda putih yang melingkari area sekitar dada dan lengannya. gaun itu juga dihiasi pernak-pernik permata sapphire yang tertata indah di beberapa sudut gaunnya. Siapapun pasti akan berdecak kagum saat melihat penampilan gadis itu.
"Apa kereta kudanya sudah siap?" Tanya gadis itu kemudian pada Ella. Pelayan pribadinya itu hanya menganggukkan kepala sebagai balasan.
Hari ini Valencia akan pergi untuk memenuhi undangan pernikahan sepupunya yang jahanam itu. Jika bukan dalam rangka balas dendam, mana sudi dia pergi ke sana.
"Ella, tolong ambilkan kotak hitam yang ada di rak ruangan belakang dapur." Perintah Valencia tiba-tiba pada Ella.
"Tempat yang anda maksud, apakah ruangan yang beberapa hari ini anda gunakan?" Tanya Ella ragu.
Ruangan itu digunakan beberapa hari ini oleh Valencia untuk meracik racunnya sendiri. Gadis itu sangat antusias, bahkan Ella pernah memergokinya bergadang dan melewatkan makan malamnya karena terlalu sibuk berkutat dengan eksperimennya.
Dia tidak tahu apa yang sedang majikannya itu lakukan di dalam. Tapi dia berdoa, semoga itu bukan hal yang akan merugikan sang Nona.
Ella pun dengan cepat pergi untuk menjalankan perintah Valencia setelah membungkuk hormat pada majikannya itu. Meninggalkan Valencia yang dengan sabar menunggu.
"Nona!" Panggil gadis Pelayan itu pada Valencia dengan membawa sebuah kotak di tangannya.
Valencia kemudian mengambil kotak itu dan segera membukanya. Terpampanglah di depannya sepasang sarung tangan putih yang cantik.
Dengan tanpa ragu Valencia segera memakainya, kemudian tersenyum puas ketika sarung tangan indah itu telah menyelimuti tangannya.
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu." Ujar Valencia.
"Hati-hati, Nona." Balas Ella, menghawatirkan keselamatan sang Nona.
"Ella, aku percayakan ruangan itu kepadamu, jangan biarkan siapapun masuk, kau mengerti?" Ujar Valencia memberi sebuah amanat kepada Ella.
Ruangan itu berisi proyek rahasia milik Valencia. Akan sangat berbahaya jika membiarkan orang asing masuk ke sana.
"Tentu, Nona." Balas Ella sebelum Valencia berbalik dan pergi menaiki kereta kuda yang mempunyai lambang keluarga Adelaine.
☘️*******☘️
Valencia memandang bosan ke luar jendela, hanya untuk melihat hamparan hijau pepohonan rimbun dan aktivitas para warga yang sedang menjalani kesehariannya.
Perjalanan dari March Adelaine menuju Chaple Reinston, tempat diselenggarakannya pernikahan, memakan waktu sekitar 3 jam.
Gadis itu sudah bersiap sejak pagi buta. Valencia datang ke sana sebagai perwakilan dari keluarga Adelaine. Ayah dan Kakaknya terlalu sibuk untuk datang ke acara pernikahan ini.
Mereka juga terlanjur kesal karena penyebab dari kehancuran pesta Valencia adalah kedua mempelai itu sendiri.
Jika saja Valencia bisa membaca pikiran Kedua pria itu, mungkin dia akan tertawa terbahak-bahak. Karena Valencia lah yang menghancurkan pestanya sendiri.
Tenggelam dari pikirannya, membuat Valencia tidak menyadari kereta yang ditumpanginya sudah berhenti. Pintunya kemudian terbuka, menampilkan seorang pria berpakaian besi yang merupakan ciri khas seorang Prajurit.
"Hormat saya, Nona Adelaine." Ujarnya seraya membungkuk hormat pada Valencia. Kemudian pria itu menjulurkan tangannya pada Valencia.
"Izinkan saya, Nona."
Valencia hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian dia melepas kedua sarung tangannya dan menyambut lengan pria itu yang lalu menuntunnya keluar dari kereta kuda.
"Terima kasih." Ujar Valencia kepada Prajurit itu yang kemudian dibalas dengan anggukan. Setelahnya, pria itu menunduk hormat dan bergegas pergi untuk menjalankan tugasnya.
Valencia kemudian mendongak, memperhatikan bangunan dengan gaya arsitektur kuno dan bernuansa putih itu.
Chaple Reinston adalah sebuah kuil yang sudah berdiri bertahun-tahun lamanya. Tempat itu biasanya digunakan oleh masyarakat setempat untuk upacara keagamaan, termasuk juga pernikahan yang mesti dipimpin oleh seorang Pendeta.
Lalu Valencia menoleh, melihat jejeran kereta kuda yang memiliki berbagai lambang sebagai ciri khas beberapa keluarga bangsawan. Gadis itu lalu mulai melangkahkan kaki menuju aula yang menjadi tempat diselenggarakannya pernikahan itu.
Senyumnya mengembang kala melihat beberapa gadis bangsawan yang sedang bergosip ria di hadapannya.
Valencia kemudian sengaja memperlambat langkahnya. Senyumnya semakin mengembang saat salah satu dari mereka menyadari kehadirannya, dan menatap Valencia dengan raut wajah terkejut.
"Astaga, bukankah itu Nona Adelaine?"
"Aku tidak percaya dia datang kesini!"
"Nona Adelaine sungguh memiliki hati yang lapang."
"Dia bahkan datang ke acara pernikahan dari orang yang sudah menghancurkan pesta Debutnya!"
"Ya, jika aku menjadi Nona Adelaine, aku tidak sudi untuk datang."
"Tentu, pesta Debut hanya terjadi sekali seumur hidup!"
"Ya, kehidupan seorang bangsawan dimulai dari pesta itu."
"Aku tidak bisa membayangkan jika yang hancur itu pesta milikku."
"Sungguh malang sekali nasib Nona Adelaine."
"Ya, Nona Adamantine sangat keterlaluan!"
"Dia seperti wanita penggoda!"
"Ya, dia bahkan mengelak saat ditangkap basah kala itu."
Mendengar semua perkataan yang dilontarkan para gadis penggosip itu, Valencia tidak bisa lagi untuk menahan senyumnya.
Rencananya untuk menghancurkan Arabella sudah dimulai saat ini juga. Valencia akan membuat Arabella merasakan hukum sosial yang pernah bedebah itu lakukan dulu di kehidupan sebelumnya.
"Arabella, kehancuranmu sudah dapat dipastikan."
☘️*******☘️
March/Mark = Wilayah kekuasaan seorang Bangsawan bergelar Marquess. berada di tanah perbatasan negara. Hal ini menjadikan seorang Marquess dipercaya untuk melindungi negara dari potensi serangan negara tetangga.
Chapel = kapel/Chapel adalah sebuah bangunan yang digunakan sebagai tempat untuk persekutuan dan ibadah bagi golongan penganut agama tertentu. Bangunan mungkin saja dibangun melekat pada lembaga lainnya, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, istana, penjara, atau pemakaman.
Hai~ ketemu lagi nih😉 seperti yang udah dikasih tau sebelumnya, bahwa kedepannya cerita ini bakal susah update karena jadwal rl yang semakin menumpuk 🙃
Tapi bakal diterusin kok sampe tamat. Paling-paling updatenya gak nentu, minimal seminggu sekali lah ya. Gak papakan? Huhu~ yaudah babay(^^)
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Adelaine's Revenge [HIATUS]
FantasySorak-Sorai yang penuh dengan cacian bergema di setiap penjuru Kerajaan Altasia. Semua orang berkumpul hanya untuk menyaksikan kematiannya. 'Wanita hina!!' 'Bunuh dia!!' 'Sampah Altasia pantas mati!!' 'Akhirnya kematiannya tiba!' Di tengah kerumunan...