☘️~Happy reading~☘️
"Delon Axelus de Adamantine, anda didakwa sebagai pelaku atas kasus percobaan pembunuhan terhadap penerus tahta Altasia," seorang paruh baya beruban dengan kacamatanya terlihat menjeda ucapan. Pria yang diketahui sebagai salah satu petinggi agung istana itu kini mulai membalik lembar kertas di tangannya.
"Anda juga diketahui sebagai dalang atas kasus penyerangan terhadap kepala keluarga Adelaine."
Pekikan kaget sontak saja terdengar setelah si petinggi agung itu membacakan vonis kedua Delon yang tidak banyak diketahui orang-orang.
"Astaga?! Betapa bejatnya!"
"Sungguh, Delon adalah pria hina!"
"Tua bangka itu merusak hubungan kekerabatan antara Adamantine dan Adelaine! Tidak bisa dimaafkan!"
"Tidak cukupkah hanya Yang Mulia Putra Mahkota saja, tapi ternyata Adelaine juga?!"
"Sungguh aku tidak bisa berkata-kata! Delon adalah pria gila!"
Di tengah keriuhan yang ramai, Delon terlihat menunduk dengan pandangan kosong di atas altar penghakiman. Kondisi pria itu kini terlihat menyedihkan. Dengan postur ringkih dan penampilannya yang sangat tidak mencerminkan seorang bangsawan, membuat Delon terlihat seperti gelandangan yang tersesat.
Vonis atas kasus kriminalitas yang dilakukan oleh Delon dibuka secara umum dan bisa dihadiri oleh siapapun, entah itu rakyat jelata ataupun bangsawan.
Raja sebagai pemegang kekuasaan monarki tentu diwajibkan untuk menunjukkan eksistensinya. Tak dapat dipungkiri, keluarga kerajaan adalah pemilik wewenang tertinggi dalam sebuah sistem kerajaan.
Tak hanya Raja Ferdinand saja yang hadir dalam 'pengadilan' ini, di sebelahnya duduk sang istri, Ratu Senna yang tentunya ditemani oleh kedua Pangeran. Orang yang tidak mengetahui apapun, pasti akan memandang anggota kerajaan sebagai simbol tertinggi keharmonisan keluarga. Mereka belum tahu saja, tempat seperti apa sebenarnya istana itu.
Dan semua hal itu tidak luput dari pandangan pemeran utama kita. Valencia pun turut hadir bersama tunangannya hari ini. Gadis berambut putih itu duduk dengan tenang dan anggun di samping Hugo, netranya hanya menatap datar suasana yang terjadi di sekitarnya kini.
"Jadi, bagaimana? Apakah kau sudah cukup lega?" tanya sang Duke Fluternd, lengan besarnya dengan lembut bergerak menyelimuti telapak tangan Valencia.
Musuh gadis itu sebentar lagi akan menerima karmanya dan benar-benar lenyap dari dunia ini. Sebagai seseorang yang dipercaya oleh Valencia untuk mengetahui kehidupan gadis itu sebelumnya, Hugo tentu ingin memastikan perasaan tunangannya kini.
"Entahlah, lagipula kepalanya belum putus," timpal Valencia secara spontan. Tidak terlalu menaruh atensi pada objek jauh di hadapannya yang sebentar lagi akan meregang nyawa.
Jika ditanya mengenai apakah dirinya puas melihat penderitaan pamannya itu? Tentu saja, sejujurnya Valencia belum puas dengan semua ini. Musuhnya bukan hanya Delon, terdapat lawan yang lebih berkuasa dari pria tua itu. Betul, siapa lagi kalau bukan Ratu Senna? Sebelum wanita gila itu benar-benar menerima karmanya, maka Valencia tidak akan pernah puas!
Delon dengan tertunduk lesu dan pasrah menempatkan kepalanya di guillotine. Paruh baya malang itu sepertinya sudah benar-benar pasrah menerima akhir hidup yang menyedihkan.
Seorang prajurit terlihat bersiap mengoperasikan alat penghilang nyawa tersebut.
"Adakah kata-kata terakhir?" tanya si petinggi Kerajaan menatap Delon dengan skeptis, mengingat tampilan pria itu yang sangat amat memilukan.
Hanya keterdiaman dan keheningan yang menjadi jawaban Delon, sudah menegaskan betapa pasrah pria itu atas akhir hidupnya.
Sang petinggi kerajaan itu lantas memberi kode berupa gestur tangan pada algojo. Tanpa menunggu lama algojo melakukan tugasnya. Pisau guillotine yang besar itu lalu meluncur cepat ke bawah, memotong leher yang menjadi perantara tubuh dan kepala milik Delon, dengan resmi melenyapkan nyawa pria itu.
Dengan begini, maka berakhirlah sudah masa hidup sang Count Adamantine.
☘️*******☘️
Haiiiiii~ sebelumnya aku mah minta maaf yaa karena lama gk update😥 sumpah!!! Author sibuk banget woi 😭 baru masuk sekolah udah dijejel praktek semua, gila kali lama-lama😭🙏🙏
Maaf juga ya karena chapter ini pendek bgt dan gak memuaskan, soalnya Author mepet bgt ini nulisnya. Janji deh nanti direvisi 😥
Yaudah deh segitu aja dulu, byeee~☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Adelaine's Revenge [HIATUS]
FantasySorak-Sorai yang penuh dengan cacian bergema di setiap penjuru Kerajaan Altasia. Semua orang berkumpul hanya untuk menyaksikan kematiannya. 'Wanita hina!!' 'Bunuh dia!!' 'Sampah Altasia pantas mati!!' 'Akhirnya kematiannya tiba!' Di tengah kerumunan...