33. Alvin

524 36 0
                                    

Sore ini Rio sudah bersiap pergi bersama Alvin. Dia mengenakan celana levis selutut dan kaus putih. Dia melipat jaket hitamnya dan memasukkannya dalam jok motor lantas memakai helmnya. Pagi ini ai sudah selesai berdiskusi dengan Arghi dan Alvin, dengan keputusan akhir dia akan mengantar Alvin menonton karena Arghi tidak juga mau menjelaskan ke mana lelaki itu akan pergi.  Rio juga tidak bisa memaksa si keras kepala Arghi untuk mengatakan dengan jelas kemana dia akan pergi. Selain itu, dia juga tidak bisa membujuk Alvin agar menonton film dilain hari. Alasan lain adalah karena Rio juga butuh hiburan.

Dia melajukan motornya keluar pekarangan rumahnya dan menuju ke jalanan besar. Siapa sangka kalau di jalan raya dia bertemu Arghi. Remaja itu menggunakan jasa ojek online. Dan tengah memainkan ponsel di atas jok belakang. Menunggu lampu lalu lintas berubah warna.

"Ar, hati-hati di jalan," ujar Rio membuat Arghi menoleh terkejut. Arghi nyengir kuda dan mengangguk mendengar Rio berpesan padanya. Harusnya Rio yang hati-hati, toh dia tidak mengendarai kendaraan bermotor, hanya membonceng.

"Hati-hati juga," balasnya dan diangguki Rio. Rio lantas melaju lebih dulu saat lampu berubah warna. Menuju rumah Alvin dan pergi ke salah satu mall terdekat untuk menonton film.

Film yang akan ditonton adalah film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini". Dengan durasi kurang lebih satu jam tentu harus ditonton dari sore agar pulang tidak terlalu malam. Dia juga sudah merencanakan untuk makan malam di Ichiban Sushi seusai menonton. 

Alvin setuju-setuju saja asal mereka menonton hari ini, karena Rio sudah janji. Rio sempat merasa jengkel karena Alvin terus menerus mengatakan dia janji akan mengajaknya keluar malam ini, padahal minggu lalu dia hanya mengatakan kapan-kapan. Alvin yang mendadak keras kepala membuat Rio sakit kepala.

Rio sampai di rumah Alvin. Temannya itu tengah duduk di depan rumah bersama neneknya. Rio turun dari motornya dan melepas helm lantas menyalami wanita renta tersebut. Memperkenalkan diri sebagai teman Alvin. 

"Rio, Nek. Yang dulu sering main ke rumah," ujar Alvin mengingatkan sang nenek yang sudah lupa. Rio tersenyum saat wanita itu mengingatnya meskipun harus diingatkan panjang lebar. Alvin lantas berpamitan dan berpesan untuk tetap di rumah, jangan sampai keluar rumah. Wanita tersebut mengangguk dan masuk ke dalam rumah.

Rio memberikan helm yang ia bawa kepada Alvin dan langsung di pakai, dia juga memakai helmnya sendiri. Dengan segera keduanya pergi ke mall Malioboro. Tempat itu terus ramai kecuali saat tutup. Banyak pasangan muda-mudi yang akan ngedate di tempat seperti ini, atau keluarga yang datang berlibur melepas penat, ada juga gerombolan remaja yang sepertinya teman sekolah untuk memanjakan diri di mall.

Setelah memarkirkan motor, keduanya masuk ke dalam area mall dan tanpa melihat-lihat mereka langsung menuju lift menuju lantai empat, lantai tertinggi di mall tersebut. Sampai di bioskop Rio membeli tiket sedangkan Alvin membeli makanan dan minuman. Lantas mereka segera masuk ke ruang bioskop.

Sudah ada banyak orang yang menempati kursi masing-masing. Rio dan Alvin memilih tempat duduk paling pinggir deretan kursi E. Alvin membeli satu box popcorn tiga rasa, untuk minuman brown sugar untuk Alvin dan americano untuk Rio. Lampu mulai di padamkan dan iklan telah selesai ditayangkan. Keduanya mulai fokus dengan tontonan di depan mata.

***

Film telah usai sepuluh menit lalu dan sekarang keduanya ada di toilet, membuang beban yang ditahan selama tiga jam karena tak ingin melewatkan satu adegan pun. Mereka harus mengantre di kamar mandi, banyak orang mengalami nasib yang sama. Jadi, dengan sabar mereka harus menunggu giliran. Setelah buang air kecil, Alvin masuk ke salah satu bilik dengan terburu-buru, membuat beberapa orang menatap Alvin heran, termasuk Rio.

QuerenciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang