.....
Hari ini Koa tidak bisa berdiam diri di rumah seperti biasanya. Ia terpaksa keluar bersama Madam Cleo untuk membeli beberapa gaun pesta yang akan mereka kenakan di acara Debuntante Ball Putri Zehra. Hari ini tujuan mereka adalah Dorian Plaza yang letaknya berada di pusat kota.
"Duchess, kenapa Anda mau repot-repot membantu saya untuk mencari gaun?" tanya Koa sembari membenarkan sarung tangan kulitnya yang terasa longgar.
Madam Cleo nampak terkejut dengan pertanyaan yang diajukan putri angkatnya itu. Ia merasa sedikit heran. Selama ini, sosok Koa yang ia kenal tidak pernah sekalipun berani mengajaknya berbincang. Biasanya gadis itu hanya diam dan baru menggerakkan bibirnya jika ditanya.
"Tentu saja karena terpaksa. Jika bukan Lord Sander yang meminta, malas sekali aku pergi denganmu," jawab Madam Cleo jujur dengan nada sengit.
Koa tersenyum sekilas mendengar jawaban tersebut.
Hubungan Lady Koa dan Madam Cleo bisa dikatakan tidak harmonis. Jika tengah berada di hadapan publik, mereka berdua akan bersikap layaknya ibu dan anak yang menyayangi satu sama lain. Namun pemandangan berbeda akan terlihat di mansion. Untuk saling menyapa saja, hanya bisa terjadi jika ada Duke Sander di sekitar mereka.
Madam Cleo sangat peduli dengan pendapat orang-orang. Image-nya sebagai wanita bangsawan berstrata tinggi sekaligus istri dari Duke Dorian yang sangat dihormati rakyat bahkan raja sendiri – memaksanya untuk menjaga sikap di hadapan publik. Madam tidak ingin orang-orang tahu kondisi rumah tangganya yang sebenarnya. Atau pun fakta mengenai dirinya yang mandul dan Koa bukanlah anak kandungnya.
.....
Kereta kuda berlambang Whale emas itu membawa dua wanita cantik kesayangan Duke Dorian memasuki jalan kawasan elit di ibu kota Dorian Dukedom. Tempat ini nampak ramai dipadati oleh bangsawan-bangsawan menengah atas.
Seorang ksatria Dorian Dukedom mengetuk sopan pintu kereta yang mereka naiki. "Duchess, kita sudah sampai," seru ksatria itu dari luar.
Madam Cleo dan Lady Koa serentak melihat ke arah luar jendela.
Benar saja, mereka sudah sampai di depan Dorian Plaza. Salah satu kawasan pertokoan elit terbesar di Kerajaan Elinor yang menjual barang-barang mewah milik lokal berkualitas tinggi dan produk-produk impor langka dari luar kerajaan.
Madam Cleo dan Lady Koa keluar dari kereta secara bergantian, dibantu kstaria Dorian Dukedom tadi. "Terima kasih Sir Ethan," ucap Madam Cleo sembari tersenyum ramah.
Pipi Sir Ethan terlihat bersemu merah. "Kembali kasih Duchess."
Koa hanya mengamati interaksi di antara keduanya dalam diam.
Dipimpin oleh Madam Cleo, rombongan dari Dorian Dukedom yang terdiri dari beberapa maid, pelayan laki-laki dan ksatria itu berjalan masuk ke area dalam plaza. Di kiri kanan mereka, dari jauh nampak orang-orang memandang dengan tatapan kagum. Madam Cleo dan Lady Koa – kecantikan sang bunga bangsawan memang tidak perlu diragukan lagi.
Sebelum menikah dengan Duke Sander Dorian, Madam Cleo adalah ratu sosialita yang sangat dikagumi oleh para perempuan bangsawan yang lain. Kecantikannya yang bak malaikat itu bahkan sampai membuat Ratu Zelda cemburu. Hal ini disebabkan karena suami ratu, yakni Raja Alden dulu pernah jatuh cinta pada Madam Cleo. Namun sayang, cinta itu terpaksa kandas karena Madam Cleo sudah lebih dulu dijodohkan dengan Duke Sander Dorian.
Ayah Madam Cleo, Marquess Austin merupakan vasal (bawahan) keluarga Duke Dorian. Kedua keluarga ini sudah menjalin hubungan erat semenjak Dorian Dukedom membantu rakyat di wilayah pemerintahan Marquess Austin yang menderita akibat kelaparan setelah bencana kekeringan berkepanjangan yang melanda wilayah tersebut. Jadi tidak heran jika Marquess Austin lebih memilih Duke Sander Dorian dibandingkan raja yang saat itu masih berstatus pangeran mahkota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Shield - Putri Sang Duke
Fantasy(SIDE STORY ADA DI GOODNOVEL) Seorang gadis yatim piatu meninggal dunia dengan cara yang sangat mengenaskan. Ia mati terbakar di dalam panti asuhan tempat di mana ia dibuang dan dibesarkan. Gadis itu kira, setelah ia mati, kemalangannya akan berakhi...