.....
Koa melangkah pergi, meninggalkan Nathaniel yang memilih untuk bertahan di tempatnya dalam kebisuan. Wajah pria itu terlihat pucat pasi, tetapi hal ini tidak serta merta membuat Koa menjadi bersimpati padanya. Sejak awal, tidak pernah sekali pun terbesit rasa kasihan di hati Koa setelah tahu apa yang akan diperbuatnya pada Lady Koa Dorian di masa depan.
'Ini sangat lucu. Karena kecerobohannya sendiri, sekarang aku menjadi memiliki alasan kuat untuk membatalkan pertunangan. Raja tidak mungkin dapat menolak jika kesalahan ada pada kelakuan anaknya bukan? Sepertinya Tuhan tengah berpihak padaku,' batin Koa sangat senang.
Koa menutup kembali pintu ruang baca setelah kedua kakinya berhasil menapak di koridor mansion. Nathaniel yang menundukkan kepala sambil termenung menjadi pemandangan terakhir yang Koa lihat sebelum akhirnya pintu tersebut benar-benar tertutup.
"Lady Koa, sepertinya kau bahagia sekali," seru Black tiba-tiba saja muncul.
'AH! JANTUNGKU!' Koa berteriak dalam hati ketika mendapati sosok Black sudah berada di sebelahnya. Pria itu berdiri di sana sembari menyenderkan punggungnya ke dinding dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada. 'Dia menungguku?'
"Maaf Lord. Tapi bisakah Anda muncul dengan cara yang 'normal' saja. Ah— dan satu lagi. Tolong turunkan volume suara Anda. Pangeran Nathaniel masih ada di dalam," ujar Koa agak was-was.
Black terkekeh, lalu mengulurkan tangannya kepada Koa. "Mari, aku antarkan kau kembali ke kamarmu."
"Anda tidak perlu melakukannya Lord," ujar Koa menolak, memundurkan kakinya, masih belum terbiasa berada dekat dengan Black.
"Lady Koa, siang ini kau sudah melukai harga diriku. Aku tidak akan membiarkanmu melakukannya untuk kedua kali," seru Black memperingatkan Koa. Ia masih dendam pada Koa yang sengaja mengabaikan uluran tangannya beberapa waktu lalu.
'Hah... Dia merepotkan,' batin Koa jengkel. "Baiklah."
.....
Yona tidak berani mengangkat dagunya selama membantu Koa bersiap-siap untuk acara di istana hari ini. Barangkali maid pribadi dari Koa tersebut merasa bersalah karena sudah meninggalkan majikannya dan memilih menyelamatkan dirinya sendiri.
"Yona," panggil Koa sembari membenarkan kemejanya yang dirasa kurang nyaman.
Meskipun kompetisi berburu hanya diikuti oleh para bangsawan pria, beberapa bangsawan wanita seperti Madam Cleo akan turut meramaikannya dengan cara mengganti gaun mewah yang biasa mereka kenakan dengan setelan berburu khusus perempuan, yang salah satunya dirancang oleh butik istri Marquess Ronan.
Tren pakaian ini sudah berjalan cukup lama. Dipelopori oleh Marchioness Austin, ibu dari Madam Cleo. Biasanya para bangsawan akan memakai model setelan yang sama dengan pasangan mereka.
"I-iya Lady," jawab Yona nampak ragu-ragu saat berjalan mendekati Koa.
Koa merapatkan bibir, menyadari raut ketakutan di wajah Yona. "Aku rasa, kau sudah tahu akan kesalahanmu."
Yona terdiam. Hanya berani melihat lantai saat berhadapan dengan Koa. Terlalu malu juga untuk menimpali.
"Tetapi bukan berarti tidak ada hukuman untukmu. Aku sudah melaporkan perbuatanmu pada duchess. Jangan marah padaku. Aku hanya ingin bersikap tegas."
"M-maafkan saya, Lady."
"Untuk seminggu ke depan, kau akan dipindah tugaskan ke bagian penatu mansion ini. Aku tidak akan memotong gajimu, tetapi duchess memberiku perintah untuk tidak membayarkan bonusmu selama tiga bulan ke depan. Kau paham?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Shield - Putri Sang Duke
Fantasy#1 (SIDE STORY ADA DI GOODNOVEL) Seorang gadis yatim piatu meninggal dunia dengan cara yang sangat mengenaskan. Ia mati terbakar di dalam panti asuhan tempat di mana ia dibuang dan dibesarkan. Gadis itu kira, setelah ia mati, kemalangannya akan bera...