49. Segelas Bir Jahe dan Diskusi Malam

6.6K 559 19
                                    


.....

Tubuh Koa terpental usai tak sengaja menabrak seseorang karena terburu-buru. Mujurnya, dewi keberuntungan masih bersedia memberikan belas kasihnya kepada Koa. Sebuah tangan kekar dengan sigap merengkuh pinggang Koa, lalu menariknya ke depan.

"Lady Koa, Anda baik-baik saja?" tanya Yona panik dalam posisi sudah siap menangkap tubuh Koa. "Anda tidak terluka?" tanya gadis itu sekali lagi. Lama tidak mendapatkan jawaban, Yona berinisiatif maju, mendekati. Namun segera diurungkannya niat tersebut setelah mengetahui identitas pria yang tengah mendekap tubuh ramping tuannya saat ini.

Sementara itu, Koa yang jadi korban utama dalam insiden kecil tersebut nampak diam membisu di tempat. Ia berusaha keluar dari rasa terkejutnya dengan menarik napas dalam-dalam. 'Oh! Wangi ini,' batin Koa tertegun. Wanita itu mulai merasakan jantungnya berdegup kencang.

Mendadak gugup, Koa berusaha menahan senyumnya ketika menyadari si pemilik parfum beraroma musk-vanilla itu sudah pulang. Butuh waktu sekitar dua menit bagi Koa untuk menenangkan diri. Dan ketika wanita itu membuka matanya, dada bidang terbalut setelan formal serba hitam seketika memenuhi seluruh sudut penglihatannya.

"Lama tidak berjumpa, Milady."

Mata Koa sontak berbinar. Benar, suara bass ini milik Black. Merasakan remasan tangan pria itu di pinggangnya, Koa spontan mengangkat kepala sembari menelan ludahnya kasar. Black sepertinya sengaja melakukan itu, sebab Koa tak kunjung melihat ke arahnya.

"Selamat datang, Lord."

"Bagaimana dengan hidungmu? Kau menabrakku cukup kencang tadi."

Koa menyentuh ujung hidungnya menggunakan jari telunjuk. "Anda tidak perlu khawatir."

Black tersenyum lalu melepaskan tubuh Koa. Pria itu mengambil satu langkah mundur, meraih tangan kanan Koa, lalu mencium punggung tangannya. "Kupikir aku akan baik-baik saja. Nyatanya aku merindukanmu Koa Dorian."

Mendengar itu, dada Koa bergemuruh hebat. Ini jauh lebih parah dibandingkan sebelumnya. Kesulitan menemukan balasan yang tepat untuk penyataan Black, Koa memilih mengeratkan cengkeraman tangannya yang saat ini berada dalam genggaman tangan besar Black.


.....

"Maaf. Sepertinya saya harus kembali ke kamar," pamit Madam Cleo kepada semua orang. Minuman beralkohol bukanlah minatnya. Tidak seperti yang lain, baru segelas bir jahe saja, tahu-tahu wajah Madam Cleo sudah merah padam.

Setelah menyelesaikan acara makan malam, Duke Sander Dorian mengajak istri, anak dan calon menantunya menghabiskan sisa malam mereka di ruang keluarga. Temperatur udara yang terus menurun sejak memasuki musim dingin sangat cocok dinikmati dengan segelas bir jahe. Minuman tradisional ini yang menjadi favorit rakyat Elinor ini memiliki banyak manfaatkan, salah satunya menghangatkan tubuh dan membantu mereka yang mengonsumsinya tidur lebih nyenyak.

"Biarkan aku menemanimu Cleo." Duke Sander bergegas bangkit dari tempatnya duduk dan menyusul istrinya. Sepeninggalan pasangan duke dan duchess Dorian Dukedom itu, tersisa Koa dan Black serta beberapa pelayan dan maid yang siap sedia melayani di ruang keluarga.

Terlalu fokus membaca sebuah buku berjudul "Sejarah Peradaban Benua Utama" Koa tidak menyadari sofa yang didudukinya sedikit bergoyang. Ruangan yang tiba-tiba berubah hening memaksa wanita itu untuk menghentikan aktivitasnya. Ketika menoleh ke arah samping kiri, Koa lagi-lagi dibuat terkejut oleh Black. Mereka yang sebelumnya duduk saling berjauhan, kini hanya terpisah beberapa senti saja.

"Lord?"

"Kesal?" tanya Black memasang senyum miring.

"Tidak. Saya hanya terkejut."

Queen of Shield - Putri Sang DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang